Bab 19 ; Ruangan misterius

26 7 0
                                    

Ki Rangga nampak senang dengan kehadiran Lena dan Arin.
Pria itu begitu antusias menanggapi seluk beluk permasalahan yang di ungkapkan Lena.
Bahkan tentang usman yang sudah menipu Lena.

"Saya sakit hati dengan usman Ki "ujar Lena.

Ki Rangga tersenyum seraya memainkan cincin merah delima nya.
"Mbak Lena maunya bagaimana ? Mau dibikin sakit atau di hilangkan saja ?

Lena agak terkejut "tidak. ki....saya masih kasihan .cukup dia gak dekat saya lagi.masalahnya dia masih terus bisa membuat saya menurut

Ki Rangga memejamkan matanya "itu karsna dia sudah mencuri helaian rambut mbak Lena dan membawanya pada Dukun untuk di pelet agar mbak Lena menurut padanya..jangan khawatir ,saya akan patahkan guna guna itu .

Lena terkejut "benar begitu Ki ?ki Rangga mengangguk.

Arin no komen.meskipun kadang dia percaya ilmu guna guna ,namun dia gak ambil pusing dengan semua urusan Lena.
Arin hanya penonton drama kehidupan Lena yang bikin pusing setengah gila.

"Trus ,bagaimana Ki ?

Ki Rangga berdiri dan meraih keris kecil dari rak di sampingnya.
"Mari mbak Lena ikut saya kedalam.akan saya cari tahu yang sebenarnya terjadi .

Lena menatap Arin .Arin hanya menggerakkan alis matanya .

"Rin ?

"Sudah sana ,kamu yang ada masalah.mungkin ija sifatnya pribadi "kata Arin.

Lena mengangguk dan diapun berdiri dan melangkah mengikuti Ki Rangga ke bagian dalam rumahnya .

Arin sebenarnya penasaran dengan  ruangan itu.mata Arin menatap sekeliling tembok.
Ada foto Ki Rangga yang menerima piagam paranormal se Indonesia.
Arin tertawa kecil.lalu matanya menangkap dua buah cambuk merah yang di silangkan posisinya di atas dinding.

Sedikit bergeser.Arin juga melihat aksesoris khas suku dayak dan senjata lainya.
Arin menggaruk kepalanya yang tidak Gatal.

"Dukun sakti katanya.tapi kok kayak orang pamer begini."Gumamnya.
Tapi Arin sendiri sejak tadi sudah merinding.selain bau anyir darah dia juga merasa dari sudut ruangan seperti ada yang memperhatikan.

Meskipun Arin tidak Melihat ,Arin merasa sosok itu adalah seorang anak kecil ,
"Hheeeh...Tuyulkah "

Arin bersikap cuek dengn tidak menatap sudut ruangan .dia fokus dengan ponselnya dan memilih menonton film.
Pikiranya dia jauhkan dari hal hal buruk tentang Iblis atau siluman.

Sudah hampir satu jam tapi Lena belum keluar.mungkin banyak yang dia keluhkan.
Arin mulai bosan dengan menunggu.
Tak lama terdengar suara pintu kamar di buka.
Lena dan ki Rangga keluar.

"Lama ya Mbak Arin ? Tanya Ki Rangga .

Arin menggeleng seraya tersenyum tipis."tak apa Ki .

"Saya sudah tahu apa yang terjadi .mbak Lena sudah mengerti semua dan tinggal membuang energi negatif yang di kirimkan orang yang bernama Usman itu.selanjutnya baru kita akan membahas soal Guci."

"Rin..."Lena berbisik.

"Hmmm.....apa ?

"Rin ,tadi Ki Rangga bilang kamu juga ada masalah .aku bilang ya begitulah.,jadi Ki Rangga juga ingin bicara secara pribadi denganmu.siapa tahu bisa membantu.dia tahu kamu dalam keadaan sulit ekonomi "kata Lena mengejutkan.

RITUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang