Edisi Kuliah

140 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pada hari yang cerah, keluarga Yuanda nampak sedang kumpul diruang makan yang elegan nan mewah. Bunyi sendok dan garpu terus berdenging saling bersautan. Mereka tengah sarapan pagi saat itu.

"Hari pertama kuliah, kesannya apa?" Tanya Kenzo kepada Anna saat sedang asik makan, dia lantas mendongak menatap Kenzo.

"Biasa aja" Balasnya dengan nada biasa saja, Lion tertawa mendengar jawaban Anna yang tak sesuai harapan Kenzo. Berbeda dengan Kenzo yang langsung malas bertanya lagi kepada adiknya yang dingin itu.

"Semoga kuliahnya lancar ya cil" Ucap Lion seraya mengelus kepala Anna, sedangkan Anna mendengar itu hanya berdehem.

"Anna, sebaiknya kamu berangkat bersama abang-abangmu ini, mau kan?" Tutur Kevin kepada Anna, dia ingin Anna ada yang mengantar, sontak Anna langsung geleng-geleng kepala.

"Gak pah, Anna mau nyetir sendiri aja, Anna gak mau sama abang-abang gila ini, yang ada nanti mereka caper ke mahasiswa lain" Cibir Anna menatap malas kepada Kenzo dan Lion.

"Lo kalo ngomong jangan terlalu jujur napa sih dek" bisik Kenzo ke telinga Anna, mendengar itu Anna hanya terdiam tak menghiraukan bisikan bak setan ini.

"Mah, pah, Anna berangkat dulu ya, masuk pagi soalnya" Ucap Anna yang kini beranjak dari duduknya, meraih tas dan berjalan meninggalkan ruang makan.

Sedangkan Kenzo dan Lion hanya terdiam, terheran-heran dengan adiknya yang seolah tak peduli dengan kedua abangnya.

"Lo gak pamit sama kita dek!" Seru Kenzo menatap Anna, lantas Anna menoleh kearah Kenzo.

"Gue pamit ya abang-abang gue yang stres!" Sahut Anna lalu kembali berbalik dan berjalan keluar rumah, Kenzo dan Lion tersenyum dan tertawa.

Ditengah kesibukannya Anna menyetir, dia dibuat kaget saat dia melihat ada seorang gadis yang sedang terdiam dipinggir jalan.

Perhatian Anna langsung teralihkan, dia pun menghentikan laju mobilnya dan memutuskan untuk menghampiri gadis itu.

"Lo kenapa?" Tanya Anna menatap gadis itu, mendengar suara yang tampak asing, dia lalu menoleh dan mendapati Anna yang tengah menanyainya.

"Gue gak papa kok, cuma mager mau jalan" Balas gadis itu dengan membagongkan, Anna dibuat terkejut saat mendengar jawaban gadis itu.

"Astaga, lo mau kemana emangnya? Gue mau ke kampus soalnya, jadi kalo searah lo bisa bareng gue" Tutur Anna

"Eh lo kuliah dimana? Di universitas mawar biru kah?" Seolah gadis itu tau tujuan Anna, membuat Anna kembali dibuat terkejut.

"Kok lo tau?" Tanya Anna heran, seketika gadis itu menepuk keningnya, dan menatap Anna.

"Gue juga kuliah disana, ini gue mau berangkat, tapi itu mager jalan" Sahut gadis itu dengan diakhiri kekehan kecil.

"Ya ampun gue kaget, yaudah lo bareng gue aja, biar sekalian kita berangkat bareng, btw nama lo siapa?" tanya Anna sambil menyeringai.

"Gue Gitaria Maheswara, panggil aja Gita, gue hobi main gitar makanya nama gue Gitaria" Balas Gita lalu dia tertawa.

"Owh Gita salam kenal ya, gue Anna hobinya nyari keributan haha" Sahut Anna yang ikutan tertawa.

Keduanya pun berjalan kearah mobil Anna, dan melanjutkan perjalanan kearah kampus mereka, pertemuan yang tak disengaja ini membuat keduanya bisa berteman baik.

Hingga akhirnya setelah mereka berdua sampai di kampus, dan saat dihadapan ruang mereka, terlebih dulu Anna memperkenalkan dirinya ke semua mahasiswa yang ada kelasnya.

Singkat cerita kelas Anna pun berakhir, Anna memutuskan untuk berkumpul dengan Gita dan juga Rena. Rena Mikhaella teman kampus Anna yang baru berteman beberapa jam lalu, kini mereka bertiga sudah lebih akrab lagi, karna ketiga orang ini mempunyai jiwa yang mudah bersosialisasi.

Kini mereka sedang berada di kantin, untuk memesan beberapa makanan karena mereka tengah lapar saat ini. Ketiganya saling bertukar cerita satu sama lain, suara cekikikan tertawa terus menggelegar.

Ditengah asiknya mengobrol, datang tiga lelaki tampan menghampiri mereka.

"Weh! Ini bangku gue sama temen gue, ngapain lo pada duduk disini ha? Siapa yang suruh" Seru Kai yang emosi, dia Kaiden Alvarendra cowo sok ganteng yang sok kuasa dibagian kantin, dengan dua babunya yang sama-sama bikin emosi. Nathan Nicholas dan Ethan Bramasta, kedua cowo ini merupakan sahabat akut Kaiden, hingga akhirnya mereka sudah tertular sifat Kai yang sok ganteng dan sok kuasa itu.

"Sape lo? Ngatur-ngatur segala? Bangku disini banyak kali, emang ini semua punya nenek moyang lo? Bokap lo? Kaga kan" Cibir Anna sambil mengaduk-aduk jus, yang baru datang, lalu menyeruputnya dengan santai.

"Berani juga ni cewe" Tutur Kai menyeringai, menatap Anna dengan tatapan mencurigakan.

"Brani lah, emang lo siapa harus ditakutin segala, tuhan juga bukan" Sahut Anna sengaja memancing amarah Kai.

"Gais, cabut yok" Ucap Gita mengajak Rena dan Anna untuk meninggalkan kantin, agar Anna tidak berdebat dengan Kai berlama-lama.

Ketiga gadis lantas berjalan meninggalkan kantin, sementara itu ketiga cowo sempat terdiam sesaat, lalu mereka langsung duduk dibangku.

"Baru kali ini gue liat ada yang berani sama Kai" Ujar Nathan seraya tertawa, mengejek Kai.

Kai seketika langsung menatap tajam kearah Nathan "jujur cewe itu bikin gue tertarik, bisa-bisanya dia brani banget sama gue" Sahut Kai menyeringai.

"Lo suka sama dia kai?" Tanya Ethan kaget.

"Ya goblok kalo gue suka sama dia" Balas Kai dengan nada biasa.

Ketiga cowo kembali mengobrol santai, dengan beberapa candaan biasa yang selalu melekat diketiga cowo itu.

Disisi lain ketiga cewe tadi beralih nongkrong santai disebuah kafe yang lumayan jauh dari kampus. Sementara itu disaat Kenzo dan Lion tengah duduk bersantai dirumah, sangat penasaran dengan hari Anna, apakah lancar atau tidak.

"Gue penasaran sama aktivitas Anna deh, biasanya kan jam-jam segini kelasnya udah selesai" Ucap Kenzo menoleh kearah Lion, lalu Lion yang tadinya sibuk dengan kucing kesayangannya, lantas melirik kearah Kenzo.

"Biarin aja, paling dia lagi bersosialisasi sama temen baru nya, secara kan ini hari pertama dia kuliah" Sahut Lion yang beralih kembali bermain dengan kucingnya.

"Lo gak ada rasa penasaran gitu, sama apa yang dilakuin tu bocah?" Tanya Kenzo yang seakan terheran-heran dengan Lion.

"Kaga" Balasnya singkat

"Goblok" Umpat Kenzo, yang beranjak dari tidurnya, lalu keluar kamar menuju kearah bagasi.

"Mau kemana!" Seru Lion menatap Kenzo.

"Nyari keributan! Puas lo?!" kesal Kenzo menatap tajam Lion.

Dia lantas kembali berjalan menuju bagasi mobil.

"Juancok emang ni orang" Gumam Lion kini ikut beranjak dan berlari menghampiri Kenzo, dan mengikuti Kenzo kemana ia pergi.

"Juancok emang ni orang" Gumam Lion kini ikut beranjak dan berlari menghampiri Kenzo, dan mengikuti Kenzo kemana ia pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Annabila {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang