28. Triple Date

15 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa minggu kemudian, mereka seperti biasa melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa. Pagi ini dikelas dengan suasana riuh, membuat Anna, Gita, dan Rena semangat untuk ghibah pagi.

"Lo pada tau gak, berita baru di kampus ini?" Tanya Gita

"Emang ada berita apaan?" Ucap Anna yang tak tahu menahu itu mulai penasaran.

"Gue dengar dari mahasiswa lain, katanya Hera sama Riana jadi sering bully mahasiswa sini, entah itu berita benar atau enggak, tapi yang jelas ini buat gue shock" Tutur Gita sambil geleng-geleng.

Penuturan Gita barusan, membuat Anna dan Rena melongo, mereka sama-sama dibuat shock berat.

"Lo yang benar aja, eh tapi....akhir-akhir ini kok Hera sama Riana jadi jarang gangguin kita ya?...apalagi caper sama cowo-cowo" Ujar Anna yang mulai heran.

"Bener juga, tumben mereka" Sahut Rena menyetujuinya.

Seperti biasa kelas mereka pun dimulai, hingga waktu menjelang siang, kelas mereka pun berakhir. Rena memutuskan untuk pergi ke toilet, sedangkan Anna dan Gita berada di kantin bersama ketiga lelaki yang selalu menemani mereka.

Ketika Rena tengah mencuci tangannya, tiba-tiba hal yang paling membuat ia malas terjadi.

"Ada si paling cool nih"

Mendengar ucapan itu, Rena lantas menoleh dan mendapati Hera dan Riana tengah menyeringai licik kearahnya, Rena hanya menatap datar keduanya sembari menyilangkan tangannya.

"Kok lo sendiri? Yang lain mana, oh atau.....kalian lagi marahan?" Ucap Hera yang kemudian tertawa remeh.

Rena hanya menyimak bacotan Hera yang garing itu.

"Jawab dong, punya mulut kan lo!" Hera mulai tersulut emosi, ketika ucapannya tidak digubris oleh Rena.

"Dia takut kali her, secara kan dia lagi sendiri" Timpal Riana sambil tersenyum remeh.

"Takut?....gak ada sejarahnya gue takut sama titisan iblis kaya lo berdua......yang seharusnya takut itu lo berdua, minimal sadar diri dulu baru ngebacot" Sahut Rena terkekeh, Hera dan Riana dibuat terkejut dan langsung emosi, mendengar ucapan Rena.

"Hiihhh, lo bener-bener......akhh" Ucapan Hera terhenti karena seseorang telah melempar minuman cola kearahnya, Hera lantas menoleh dan seketika terdiam kala melihat Anna dan Gita berdiri sambil menyilangkan tangannya didepan toilet.

"Minimal gak usah jadi pengecut kalo mau labrak orang dong......gimana sih nyali ciut aja....belagunya minta ampun" Cibir Gita terkekeh

"Emang benar ucapan Rena, kalo lo tuh titisan iblis yang mudah terpengaruh, apalagi....mempengaruhi orang buat lakuin apa yang dia gak bisa...tindakan lo selama ini bakal perlahan hancurin diri lo sendiri, ingat itu!" Anna dan Gita langsung menggandeng tangan Rena, untuk meninggalkan Hera dan Riana yang mematung di toilet.

~~~~~~~~~

Pada sore harinya, mereka berenam memutuskan untuk pergi ke pantai bersama sekaligus menikmati indahnya matahari tenggelam.

Sampai disana, suasana cukup sepi. Aktivitas sore itu menjadi terbagi-bagi, dimana Gita dan Nathan bermain air walau hanya sebatas mata kaki, sedangkan Rena dan Ethan menyiapkan tikar untuk mereka berenam. Anna dan Kai tengah menikmati takoyaki kesukaan Anna.

"Yang" panggil Anna kearah Kai yang justru sibuk dengan game di ponselnya.

"Ayang!..." Anna pun memanggil kedua kalinya.

"Awas aja ketiga kali ini gak jawab juga!" Batinnya

"Tapir!"

"Hmmm?"

Anna tersentak dengan jawaban Kai yang singkat, padat, dan tidak jelas, membuat Anna mulai kesal.

"Ish emang benar anak monyet, tau lah malas" Anna lantas beranjak dari duduknya, dan berjalan menemui sahabatnya, Kai pun menyadari bahwa kekasihnya kesal, dia pun langsung menghampiri Anna.

"Sayang....kamu marah ya? Hmm?" Tanya Kai yang sambil menyeimbangkan langkahnya dengan Anna.

"Pikir sendiri!" ketusnya seraya menyilangkan tangannya.

Kai hanya terkekeh, lalu tanpa berfikir panjang dia tiba-tiba menggendong Anna ala brydal style, hal itu Anna langsung panik dan bingung.

"Kai turunin gak!" Pinta Anna yang takut jatuh.

"Masih mau marah hmm?" Tanya Kai jahil.

"Ihh iya gak marah, turunin loh!!"

"Nanggung"

Kai sengaja tidak menurunkan Anna dari gendongannya, karna dirasa jarak lumayan dekat untuk kearah sahabatnya.

"Kai kambing! Malu loh yang"

Anna masih saja memberontak, dengan tangan yang mengalung dileher Kai, membuat Kai tersenyum remeh.

"Pengen diturunin, tapi kenapa tangannya masih ngalung? Apa masih nyaman hmm?"

Anna seketika salah tingkah mendengar ucapan Kai yang seolah mengodanya.

"A-ahh takut jatuh loh, makanya gue pegangan!"

Kai terkekeh gemas melihat wajah kekasihnya merah padam, sedangkan keempat sahabatnya hanya meneriaki dan melongo. Kai lantas menurunkan tubuh Anna dan duduk bersama mereka, menunggu tenggelamnya matahari.

"Gais foto bertiga yok, nanti minta Kai buat fotoin kita bertiga!" Ucap Anna yang ingin mengabadikan momen ini bersama kedua sahabat gadisnya.

Mereka pun mengangguk setuju.

"Siap?" ketiga gadis itu mengangguk.

Cekrek!!!

"Mantap wir!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mantap wir!"

"Mantap wir!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Annabila {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang