20. Egois ya

15 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Malam harinya, Lion duduk termenung di halaman rumahnya, sambil melihat bintang yang bersinar indah di atas sana.

"Apa dia udah lupain gue?" Gumam Lion, seraya menutup matanya.

"Siapa bang?"

Lion seketika membulatkan matanya, saat melihat Anna tengah bertengger di dinding persis sebelah dimana Lion duduk, dan menyilangkan tangannya, tersenyum menyeringai ke arah Lion.

"Kepo" balasnya sambil kembali menutup matanya.

"Kalo mau cerita, cerita aja bang kayak sama siapa aja lo!" Sahut Anna yang ikut duduk disampingnya.

"Gue cerita aja percuma dek, lo gak tau dia soalnya" Ucap Lion

"Lah kenapa gitu? Sepenting itu kah orang spesial lo, sampai-sampai gue gak tau?" Heran Anna menatap tajam Lion.

"Dek gue mau tanya deh sama lo" Lion membuka matanya dan langsung menatap Anna serius, dia ingin menanyakan sesuatu.

Anna mengeryit heran "apaan tuh?"

"Coba lo bayangin, kalo lo udah cinta sama satu orang, dan orang itu pergi jauh dari lo, tapi dia minta lo nunggu selama bertahun-tahun. Lo masih setia nunggu atau cari yang lain?" Tanya Lion bertutur kepada Anna, mendengar pertanyaan itu, Anna langsung bingung.

"Sejujurnya gue bakal nunggu orang yang gue cinta balik ke gue bang, karena apa? Karena cuma orang itu yang bisa gue percaya selain abang-abang gue" Balas Anna tersenyum.

"Kalo orangnya mati?"

Pertanyaan kedua Lion, membuat Anna yang mendengarnya langsung seketika kesal dan malas.

"Gelap bang"

Lion tak lagi memberi Anna pertanyaan, dia kembali termenung dalam lamunannya.

"Keinget lo suka takoyaki, gue jadi ingat seseorang dek" ucap Lion seraya menatap bintang.

"Siapa?"

"Seseorang yang cengeng banget, tapi nangisnya berhenti pas gue beliin takoyaki buat dia untuk pertama kali" Balas Lion tersenyum.

Anna seketika bertepuk tangan, dan tertawa gembira, sontak hal itu membuat Lion terheran-heran dengan Anna yang mendadak seperti itu.

"Ini pertama kalinya lo banyak bicara bang, sebelumnya lo gak pernah bicara sebanyak ini, kecuali pas lagi wawancara!" Puji Anna tersenyum gembira dan menatap wajah Lion.

"Ah sial" Umpat Lion sembari tertawa, Anna pun ikut tertawa melihatnya.

~~~~~~~~~~

Esok hari nampak Lion terlihat buru-buru, Anna pun merasa bingung dengan abangnya ini, yang seperti ingin bepergian.

"Lo mau kemana sih bang? Ribut amat daritadi" Ucap Anna heran, sambil menatap Lion yang mondar-mandir.

"Gue mau cari orang spesial" Balas Lion

Annabila {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang