Samudra

578 28 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.

Sky, nuea, dan rain berjalan menuju kantin setelah menyelesaikan kelas yang cukup menguras tenaga dan pikirannya.

"Nuea, hari ini kau sudah janji kalau kita makan siang di luar. Kenapa jalannya menuju kantin ?" Tanya rain dengan nada sedikit kesal

"Kan emang di luar, di luar kelas maksudnya" jawab nuea dengan tawa karena berhasil menggoda temannya

"Cih, bilang aja ngga punya duit" balas varain yang langsung mendapat pukulan kecil di pundaknya

"Kalau masih ngoceh makan diluarnya dibatalin" sungut nuea mengancam

"Beneran ?, makan di luar ?" Ujar rain berhenti tiba-tiba membuat kedua temannya saling menabrak

"Varain !!" Kesal nuea karena hampir tersungkur akibat ulah semberono rain

"Maaf hehehe" ucapnya dengan wajah tak berdosa

"Ai ky, kamu tidak apa-apa kan ?" Tanya rain pada temannya lagi

"Tidak apa-apa, untung ada nuea" jawab sky seadanya sambil merapikan rambutnya yang berantakan

"Kalau sky sampai kenapa-napa, yakin sih aku kalau besoknya kamu ada di menu kantin" sahut nuea menjahili temannya

Bukan tanpa alasan, nuea hanya ingin mengingatkan teman cerobohnya itu untuk lebih hati-hati apalagi melibatkan sky. Bukan dengan alasan keluarga tapi hal lainnya.

Sky seperti anak kecil yang polos, penurut dan lugu membuat siapa pun akan menjaganya. Sky punya sepupu dan sahabat masa kecil yang super posesif padanya.

Bahkan mereka yang menjadi teman dekat sky awalnya kesulitan karena sky selalu di apit oleh orang-orang itu sampai pada akhirnya sky meminta mereka sedikit menjauh dan memberinya kebebasan.

Varain yang mendengar penuturan nuea bergidik ngeri, membayangkan potongan tubuhnya berada di atas wadah makanan sangat menakutkan.

"Ohiya sky, kamu bisa kan ikut kita makan di luar ?" Tanya nuea dan di angguki oleh sky

"Tentu saja, tapi aku lupa membawa minumanku" ujarnya

"Kopi ?" Tanya rain dengan nada jengah

Sky kembali mengangguk membuat rain menghela napas jengah, nuea juga merasakan apa yang rain raskan namun ia tidak se jelas rain dalam menunjukkan ekspresi.

"Sky, apa tidak bosan meminum kopi setiap saat ,huh ?" Lanjut rain

"Rain" tegur nuea memanggil namanya agak panjang

"Kita tunggu atau mau ditemenin ?" Tanya nuea beralih pada sky yang sedari tadi hanya berdiri dengan tatapan seperti biasanya (datar),

"Kalian tunggu saja, aku juga ingin ke toilet dulu" jawab sky

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang