gelisah

196 18 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.

Sky sudah siap ia menuruni tangga, di bawah sana ia sudah melihat phi sea duduk dan menunggunya di temani oleh bintang dan juga mama-nya.

"Sudah siap ?"tanya sea lembut menghampiri sky, yang ditanya mengangguk dan melihat ke arah sang mama.

"Tante, sea dan sky pamit ya. Pulangnya mungkin agak lambat tapi saya janji akan menjaga sky ," mama sky hanya mengangguk menanggapi kemudian hanya memandang mereka pergi dari rumah.

"Ma, pria itu pacarnya sky ?soalnya bintang sering ngeliat dia bareng sky. " tanya bintang selepas kepergian sky dan sea.

"Oh dia sea teman sekaligus sahabat sky dari kanak-kanak ," jawabnya seadanya

Bintang hanya ber-oh ria lalu pamit menuju kamarnya, hari ini banya sekali tugas yang harus ia kerjakan tapi ia cukup lega karena sebelum pergi sky memberikan tugasnya padanya.

Bintang akui sky memang sangat cerdas ,adiknya itu sangat populer bahkan menjadi kesayangan dosen. Meskipun baru mengenal dunia perkuliahan tapi bintang dapat melihat jika semua mahasiswa di fakultasnya sangat mengagumi sang adik.

Bintang pikir sky akan memiliki musuh atau orang yang tidak suka padanya seperti di film-film atau berita-berita tentang pembullyan, apalagi waktu itu ia melihat sky terluka akibat seseorang tapi tidak.

"Andai saja mama dan papa menemukanku lebih dulu pasti hidupku akan lebih baik dan ayah tidak mungkin meninggal," monolognya terbawa suasana dan mengingat jika kehidupan adiknya begitu sempurna.

Bintang terus membandingkan kehidupan dirinya dimasa lalu dengan kehidupan sky selama ini. Ia harus berjuang untuk hidup dan mengalami banyak kesulitan sedangkan sky menikmati semuanya.

Sky punya banyak orang yang menyayanginya, punya sahabat, punya phi venus dan phi sea yang menjaga merawat dan menyayangi-nya lebih dari siapa pun.

"Andai saja penculik itu tidak menculikku waktu bayi pasti kehidupanku akan baik-baik saja ," gumannya sekali lagi lalu kembali melanjutkan mengerjakan tugas rumahnya.

Di tempat lain lebih tepatnya di dalam ruangan sebuah restoran berbintang hanya di huni oleh dua orang pemuda tampan dan manis. Raut wajah keduanya tak seperti raut bahagia, entah apa yang terjadi.

"Jadi phi sea ngajak sky jauh-jauh hanya untuk melihat keborosan phi ,?" Oceh pria manis bernama sky

"Sky kan sudah bilang jangan buang- buang uang, phi ngeselin tau nggak. Apa untungnya menyewa restoran hanya untuk berdua ," celoteh sky tiada hentinya bahkan ini sudah 10 menit tapi mulut manisnya tidak juga berhenti mengeluarkan ocehan pada pemuda tan di depannya.

"Phi mau pamer kalau phi itu orang kaya ?? Buang-buang uang aja nyewa restoran untuk makan berdua, kalau phi mau buang-buang uang itu untuk yang bermanfaat ke depannya seperti donasi ke panti asuhan, sedekah, atau ngga phi beli emas ,rumah untuk investasi masa depan phi sea bukan malah menghamburkan uang ngga jelas ,asal phi—,"

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang