darah

233 15 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

.
.
.

Seorang pemuda tampan, cantik dan juga manis masih memejamkan matanya, sepertinya ia merasa nyaman dengan ketidakberdayaan-nya.

Tubuh itu sudah terbaring lemah di atas kasur selama beberapa jam. Sea memutuskan untuk pergi beberapa saat dan membiarkan sky-nya beristirahat dengan nyaman.

Keputusannya untuk meninggalkan sky sendirian di apartmen sepertinya salah, ia tidak menyadari jika seseorang menunggu kesempatan ini agar tidak ketahuan oleh-nya.

Orang itu masuk dengan mudah dan juga mengetahui pasword pintu apartment milik sky.

Ia berjalan ke arah dimana sky tengah terbaring, duduk di samping sky dan mengusap rambutnya begitu lembut dan penuh kasih sayang.

"Maafkan aku sky, aku tau jika ini salah tapi ini adalah kesempatan agar aku tetap bertahan hidup dan selalu bersama-mu," ucap pria itu meskipun tau jika pria yang ia ajak bicara tidak akan merespon.

"Kamu boleh membenciku tapi jangan menjauhiku, hanya kamu yang aku punya dan aku akan melakukan apapun agar kamu tidak pergi dariku. Aku akan mengikuti kemana-pun kamu pergi," lanjutnya lalu bangkit dari duduk dan menatap sky dengan intens

"Kamu sangat berharga sky, tunggu aku mendapatkan semuanya setelah itu aku akan membawamu bersamaku. Kita akan hidup layaknya keluarga yang bahagia karena di dunia ini hanya kamu yang memperlakukan- ku sebaik ini.
Tunggu aku sebentar lagi sky, mereka tidak pantas menjadi keluargamu jadi biarkan aku membalas apa yang mereka lakukan padamu," tambah pria itu lalu pergi dari sana sebelum sea kembali.

10 menit kemudian sea tersadar lalu duduk sambil merenungi semua yang berputar di kepalanya. Semakin di pikirkan semakin membuat kepalanys sakit, otaknya tengah mencerna semua yang ia alami.

Suara pintu apartment di buka secara kasar, sky terkejut dan dengan cepat melihat siapa yang masuk ke apartment-nya.

Tubuh sky mematung dengan mata yang menatap penuh ketakutan saat melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Pa ,??" Panggilnya.

Orang itu adalah papa-nya dan ini adalah kedua kalinya papa-nya datang dan itu sudah beberapa tahun.

"Masih berani memanggilku dengan sebutan itu Hah !!! Aku memberimu kebebasan tapi kau malah melakukan hal yang kotar dan membuat wajahku malu di depan para petinggi !!!" Geram tuan yanfie lalu menarik rambut anaknya kasar, membantingnya ke lantai sampai menabrak rak penyimpanan di belakangnya.

"Sampai kapan kau akan terus membuat malu nama keluarga Hah !!! Sekarang apalagi yang kau lakukan ?? Kau di berhentikan selama satu minggu, kau mencelakai kakak kandungmu, sepertinya hukuman yang aku berikan selama ini sangat ringan," lanjutnya lalu mengambil sebuah cambuk dari dalam tas kantornya.

Tuan yanfie mencambuk tubuh sky membabi buta ia tak peduli jika sang anak meraung, menangis penuh kesakitan. Mendengar suara tangisan sky yang semakin merau membuat cambukan itu semakin keras dan kuat.

Bunyi cambukan yang nyaring serta teriakan dan raungan kesakitan sky kemenuhi ruangan itu, tidak ada yang bisa menolong atau mendengar teriakan sekeras apapun karena didinding ruangan itu di desain kedas suara. Hal itu membuat tuan yanfie tidak segan- segan pada anaknya.

Sky terkapar tak berdaya di atas lantai yang dingin, noda darah miliknya terciprat ke mana- mana. Meskipun sang anak sudah seperti mayat hidup tuan yanfie tak berhenti untuk menyiksanya.

Rambut itu di tarik sekuat mungkin membuatnya memohon dengan suara gemetar nyaris habis, ia di tarik layaknya seekor binatang menuju kamar mandi.

Air yang mengalir begitu dingin membuatnya meringis tak tertahan saat mengenai luka- lukanya.

Tanpa mengucapkan satu kata-pun tuan yanfie keluar dan mengunci sky di dalam, air itu tetus mengalir membasahi tubuhnya.

Sky tidak bisa melakukan apa- apa, jangankan sekedar berdiri untuk  mengangkat tangannya-pun ia tidak mampu dan hanya membiarkan air dingin itu trus membasahinya.

Tuan yanfie pergi tanpa rasa bersalah atau rasa kasihan pada anaknya, tak memikirkan apa yang akan terjadi pada anaknya.

"Apa aku benar-benar anak kandung papa ??", gumam sky sebelum penglihatannya berubah menjadi gelap.

Aku tidak mengerti arti dari kehadiran seorang anak bagi orang tuanya.

Ku harap di kehidupan selanjutnya aku hidup lebih baik, menjadi butiran debu, angin atau bahkan tidak berinkernasi.






.
.
.
.
.


Jika kehadiranku tidak lagi di harapkan lalu mengapa masih mempertahankan ku !!! Bahkan seekor hewan pun tau bagaimana melindungi anaknya.


20 menit kemudian
"Pasti sky sudah sadar saat ini," riang sea menatap kantong makanan yang ia beli lalu membuka pintu apartment.

Sea tersenyum senang membayangkan wajah ceria sky saat melihat makanan kesukaannya, sea berbalik setelah menutup pintu dan—

"Sky ??? Sky kamu dimana sayang ??" Panggil sea panik.

Kondisi kamar ini sangat hancur, isi lemari berjatuhan banyak kepingan kaca yang berserakan. Sea berjalan dengan hati- hati sambil terus mencari sky yang tak kunjung merespon.

"Darah ?" Gumam sea melihat ada beberapa noda darah di beberapa tempat dan membuatnya panik bukan main.

"Sky pasti baik- baik saja," ucapnya menenengkan diri sendiri

Sea melihat beberapa noda darah yang tidak terlalu jelas, terlihat seperti darah seseorang yang di seret. Ia mengikuti kemana arah noda itu berhenti.

"Sky !! Kamu di dalam ??" Panggil sea berdiri di depan pintu kamar mandi.

Sky menggedor- gedor pintu itu dan baru menyadari jika pintu itu di kunci dari luar, dengan cepat sea membukanya kunci dan juga pintunya.

"SKYY !!! Sayang, hei ," panik sea

Ia mematikan keran lalu mengangkat tubuh sky, menidurkannya di atas kasur.

"Sky, kamu dengar phi ,kan ??"

"Sky bangun sayang ,"

"Sky, bicara pada phi !!" Teriak sea putus asa

Tubuh sky sangat dingin dan luka di mana-mana, sea juga melihat genangan air yang berwarna merah tanda sky mengeluarkan banyak darah.

Sea menghubungi dokter pribadi sebelum beranjak untuk mengambil baju ganti untuknya.

Mengapa tidak membawanya ke rumah sakit ?? Waktu yang dibutuhkan tidak lama, dokternya tiba sekitar 15 atau 20 menit lagi sedangkan rumah sakit membutuhkan waktu satu jam belum lagi jika jalanan macet.

Raut wajah sea saat ini benar- benar di penuhi amarah, sangat menakutkan dengan tatapan seperti akan membunuh seseorang.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sky sudah di obati dan tinggal menunggu sadar saja, meskipun terluka tapi tidak sampai membuat sky harus menerima darah tambahan.

Karena terkena air dingin otomatis darahnya akan berhenti namun jika dibiarkan sangat lama makan akan berdampak pada nyawanya, beruntung karena sea datang tidak terlalu lama jadi sky masih bisa selamat.









T. B. C

See you next chapter !!!

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang