bibi ple

280 23 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Kecelakaan malam itu merenggut kehidupan sky, kedua orang tuanya tewas karena menabrak pohon yang cukup bersar.

Meskipun semasa hidup mereka memperlakukan sky seperti binatang tapi bagaimana-pun mereka tetaplah orang tuanya.

Sky duduk termenung dengan wajah penuh air mata di depan bingkai foto mereka.

"Pa !! Ma, kenapa kalian tinggalin sky sendirian ?? Kenapa papa dan mama tidak membawa sky bersama kalian ?" Ucapnya penuh keputus-asaan

"Sky~~ ikhlasin paman dan bibi ya, mereka pasti ikut sedih kalau melihat anak kesayangan mereka menangis seperti ini," hibur sea membuat sky terkekeh

"Sayang ?? Aku anak kesayangan mereka ??" Tanyanya di barengi tawa saat mengingat perlakukan yang ia terima selama ini.

Semua teman kampus serta rekan kerja orang tuanya turut menghadiri acara pemakaman, suara tawa itu tidak terdengar ceria melainkan tawa kepedihan dan keputus-asaan.

Mereka mengucapkan belasungkawa pada sky namun pemuda itu tidak merespon mereka. Sea yang tidak pernah pergi dan terus berada di samping sky mengangguk menggantikan sky.

Semarah apapun ia, tapi sea berpikir tidak baik mengabaikan tamu apalagi di acara pemakaman seperti ini.

Venus dan yang lainnya juga ada di sana namun tidak ada yang berani menghampiri sky, bukan karena membencinya tapi karena pria yang berada di sampingnya.

Sea terus menemani sky dan enggan pergi, pria itu menerima ucapan bela sungkawa dari yang lain tapi menatap mereka dengan tatapan membunuh.

Zeyu dan keenan yang melihat bos sekaligus sahabatnya tidak menerima kehadiran kekasih mereka tidak bisa berbuat apa- apa.




Saat semuanya terdiam dan meratapi kesedihan ini, seseorang datang dengan beberapa pengawal uang menemaninya.

"Dimana sky ??" Tanya wanita itu sedikit berteriak sambil mencari seseorang yang bernama sky

Sea yang mendengarnya bangkit dan menarik sky ke hadapannya.

"Bibi siapa ?? Kenapa mencari sky-ku ?"  Tanya sea heran, ia merangkul sky untuk melindunginya

"Sky- mu ?? Omong kosong, sky adalah anak dari mendiang keponakanku. Mendengar kabar duka ini membuatku sedih dan memutuskan untuk mengambil sky," ucap wanita enteng

"Mengambilnya ?? Heh !!! Mimpi saja, aku tidak akan memberikan sky pada siapa-pun atau membiarkan sky di bawa oleh siapa- pun," tantang sea berusaha melindungi sky

"Aku dan sky sudah berteman dari dulu dan keluarga sky sudah tiada, jadi jangan berpura-pura !!" Ujar sea terus mundur, sky yang ketakutan hanya bisa bersembunyi di belakang sea

Melihat sea sedang kesusahan tidak membuat yang lainnya tinggal diam. Sea memberi kode dan kedua temannya langsung mengamankan sky di pojok.

Venus dan bintang ikut maju untuk menghalau wanita itu membawa sky, sedangkan yang lain tetap di tempatnya karena penjaga sky sudah cukup

"Ck !! Kalian bocah ingusan hanya bisa menggunakan otot saja, niatku ke sini baik dan hanya ingin bertemu keponakan kecilku bukan keributan jadi kalian minggir," jelas sang bibi tapi ketiga orang itu enggan untuk berpindah.

"Bohong !! Aku adalah kakak sepupu sky dan aku tidak pernah melihat anda setiap berkumpul bersama keluarga ," bantah venus

"Sepupu ?? Bagaimana bisa sky memiliki sepupu kalau ayahnya adalah anak tunggal, ibunya hanya 2 bersaudara dan saudaranya semua berada di itali," kelakar sang bibi keheranan

"Tidak mungkin !!" Teriak venus

"Aku bibinya, jadi yang lebih tau adalah aku," sebenarnya ia jengah dan malas menghadapi bocah- bocah tengik itu tapi ia merasa ini menarik.

("Kebohongan dan sandiwara apalagi yang kalian lakukan haisss")

"Meskipun ucapan anda benar tapi tidak akan ku biarkan kalian membawa sky," kali ini bintang yang bersuara karena melihat venus tak berkutik mengetahui hal tersebut

"Siapa kau ?" Tanya bibi ple

"Aku bintang, kakak kandung sky," benar- benar hal yang menarik baginya

"Seingatku keponakan kecilku hanya satu yaitu sky, lalu bagaimana bisa jadi 2 ??" Tanya bibi ple dengam nada sindiran membuat bintang menatap dengan marah.

"Kalian hanya membuang waktu. Serahkan sky padaku dan urusan kita selesai," putus bibi ple membuat sea mendelik

"Tidak akan !! Sky bukan barang jadi tidak akan ku biarkan seorang- pun membawanya ," ujarnya menghadang saat wanita itu melangkah maju ke arah sky

"Bob" panggil bibi ple lalu pria uang bernama bob itu maju kemudian menghempas tubuh sea hingga tersungkur.

Sea yang saat itu belum siap akan serangan membuat dirinya seperti ini. Sky yang melihat sea seperti itu keluar dari penjagaan zeyu dan keenan lalu menghampiri sea.

"Phi sea !!" Teriaknya

"Phi tidak apa- apa ??" Tanya sky memastikan dan terlihat khawatir

"Kenapa kesini, hm ?? Phi tidak apa- apa jadi sky kembali ke sana ya ??" Pintanya setelah menjawab pertanyaan sky.

"Tidak, kalau orang itu menyakiti phi lagi bagaimana ?" Tolak sky dan menggeleng

"Sky ~!!" Panggil wanita itu dengan suara lembut

"Tidak mau !! Sky tidak mau ikut kalian, sky mau sama phi sea," ujar sky memeluk sea yang kini berdiri dengan lunglai

"Sky~ ini bibi ple, bibi tidak mungkin menyakitimu ," ucap wanita itu namun sky tetap menggeleng dan menolak untuk ikut.

"Sky tidak mau, sky mau sama phi sea saja ," permintaan sky membuat beberapa hati merasa tersakiti.

Ada banyak orang di tempat ini tapi sky hanya menyebut nama sea dan peduli pada sea saja. Perasaan mereka sakit melihat bagaimana sky membenci dan enggan melihat mereka.

"Bibi tidak akan memaksa, kalau sky ingin tetap di sini maka bibi tidak berhak melarang," ucap bibi ple menghampiri sky lalu mengusap surai rambutnya

"Sangat posesive !" Sindir bibi ple saat sea menjauhkan tangannya dari sky

"Aku tidak mungkin menyakiti keponakan kecilku jadi berhenti menatapku seperti penjahat," kesal bibi ple sudah tak tertahan.

Dari awal pemuda benama sea itu terus menatapnya dengan tatapan merendahkan, penjahat dan lainnya membuatnya kesal.

"Bibi akan memberikan no serta alamat bibi, kalau sky ingin berkunjung bibi akan senang," ucapnya memberikan kartu nama serta amplop pada sky.

Sky menerimanya lalu menatap sea meminta persetujuan membuat bibi ple benar- benar kesal.

"Bibi turut berduka, bibi tidak bisa berlama- lama karena harus landing 2 jam lagi. Hati-hati dan jaga diri baik- baik ya nak, sky bisa datang kapan saja ke rumah bibi kalau sky mau," bibi ple memeluk sky sebelum meninggalkan tempat itu.

"Sky juga harus istirahat, phi tidak ingin sky sakit karena memikirkan banyak hal" pinta sea menuntun sky menuju ruang istirahat yang memang tersedia di rumah duka.



















.
.

.
.

T. B. C
End































Bersyandhaaaa !!!!
See you next chapter🤗🤗🤗🤗

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang