.
.
.
.
.Seorang perawat dan dokter berlari menuju kamar sky, mereka di usir dan di suruh menunggu di luar sementara dokter memeriksa dan menangani pasien. Venus yang sepertinya enggan untuk keluar itu di tarik paksa oleh sea.
Venus terus berjalan mondar-mandir di depan ruangan sky sambil menunggu dokter yang baru masuk itu selesai menangani adiknya, sementara bintang dan sea memilih duduk.
Sea terlihat frustasi dan mendengus melihat pria itu berjalan mondar-mandir di depannya, membuat kepalanya semakin pusing.
"Lo bisa diam ngga sih, pusing gue ngeliat lo mondar-mandir daritadi," tegurnya
"Gue panik an**ng !!," Umpatnya
"Gue juga panik dan khawatir, dengan lo mondar-mandir kayak gitu malah membuat suasana semakin ruyem" terang sea.
"Maaf kalau saya lancang tapi yang dikatakan phi sea itu benar phi, kita semua khawatir seharusnya kita tenang dan berdoa agar sky baik-baik saja," sahut bintang membuat kedua pria itu menoleh padanya dengan tatapan tidak suka?
"Lo ngomong gitu karena lo bukan gue, sky adik kesayangan gue dan lo dengan gampangnya bilang tenang!!," bentak venus menunjuk bintang.
"Lo apa-apa sih, ini di rumah sakit bukan lapangan. Kalau lo mau cari masalah lebih baik lo pergi dari sini, sky biar gue yang urus," tegas sea lalu seperti anak kecil venus berjalan dan duduk tapi dengan wajah yang di tekuk.
Beberapa menit berlalu, pintu berwarna putih itu di buka dan menampilkan seorang dokter dengan wajah datarnya.
"Bagaimana kondisi adik saya, dok ?," tanya sea mendahulukan venus
"Pasien tidak apa-apa, tadi hanya sebuah kecelakaan dan kelalaian kami yang membuat selang penghubung nadi pasien terlepas," jelas sang dokter kemudian meninggalkan mereka
Di susul oleh seorang perawat yang baru keluar dari kamar tersebut
"pasien sudah sadar dan sudah bisa di lihat, tapi kami mohon agar tetap menjaga kenyamanan pasien," pinta perawat tersebut mengingat kedua pria itu sering ribut.
Mereka mengangguk bersamaan lalu satu persatu masuk ke dalam. Mereka semua merasa lega dan tersenyum melihat sky yang juga tengah menatap mereka dengan senyuman manisnya.
"Ada yang sakit ?" Pertanyaan bodoh terlontar dari mulut venus dan sea, sky menggeleng kecil namun matanya dari tadi memperhatikan sosok pria yang berada di belakang dengan alis berkerut.
"Siapa phi ?," tanya sky membuat kedua pria itu menoleh dan melihat bintang yang juga menatap mereka.
"Bintang" jawab venus singkat kemudian kembali menatap adik kesayangannya.
"Tidak usah dipikirkan, sky istirahat saja ya," pinta venus dan membaringkat tubuh sky namun di cegat oleh sea
"Sky baru sadar dan lo,,,-kamu menyuruhnya untuk tidur lagi. Bego !!" Sindir sea menarik venus ke belakang dan mengambil alih tempatnya.
"Sky pasti laper, mau makan apa, hm ?nanti phi venus yang akan membelikannya. Iya kan,?" tanya sea menjual nama venus dan yang punya nama menatap tak percaya, padahal yang bertanya bukan dia tapi yang kena malah dia.
"Beneran phi ?,sky mau makan somtang dan daging" harap sky senang dan
"Ngga boleh makan pedas" tegur sea dan venus bersamaan yang membuat sky mempoutkan bibirnya.
"Bubur aja deh tapi beli daging juga, kalau ngga sky juga ngga mau makan" ancamnya dengan ekspresi merajuk, tidak peduli dengan tanggapan orang di depannya.
"Iya iya, nanti phi beliin daging jadi ngambeknya di jeda dulu oke !," bujuknya
"Em- maaf, kalau boleh biar saya saja yang keluar," cakap bintang menawarkan diri
"Maaf ya bintang karena kita mengabaikanmu, tidak usah biar phi venus aja nanti kalau preman itu datang lagi bagaimana,?" Tolak sky dengan nada tidak terlalu tinggi.
"Tidak apa-apa dan juga aku tau penjual bubur yang enak sekitar rumah sakit," desak bintang karena merasa jika ia tetap di sini maka ia akan semakin canggung.
"Kalau begitu phi venus dan bintang bareng aja, mau kan phi ??" Ucap sky bertanya pada kakaknya dengan nada memohon.Helaan napas pria itu terdengar di telinga sky namun pria itu mengangguk dan tersenyum padanya. Sementara di sisi lain ada sea yang merasa senang karena ia bisa berduaan dengan sky tanpa ada gangguan.
>>>>>>>>>>>>>>>>>
Hari ini dokter mengatakan jika sky sudah boleh pulang. Selama 5 hari itu juga bintang tak pernah meninggalkan sky kecuali untuk membeli makanan atau ke toilet, venus dan sea pulang pergi karena mereka punya kesibukan yang lain apalagi phi sea yang semakin di sibukkan oleh kerjaan kantoran di perusahaan milik ayahnya.
"P' bintang pulang kemana ?nanti biar sky bilang pada p' venus," tanya sky setelah pria itu selesai membereskan pakaiannya. Sky sudah tau jika usia bintang lebih tua darinya oleh karena itu ia meminta maaf karena sebelumnya memanggil nama saja, ia juga selalu memanggil bintang dengan sebutan phi setelahnya.
Melihat yang ditanya tidak menjawab membuat sky berpikir keras dan mencoba menebak apa yang ada di benak bintang.
"Phi tidak punya rumah ?maaf kalau sky lancang tapi kalau phi beneran tidak punya tempat tinggal, phi boleh tinggal di tempat sky," ucap sky menawarkan dan ucapannya berhasil menarik perhatian bintang.
"Sungguh, ?" Tanya bintang kembali untuk memastikan, ia tidak munafik dan ia juga butuh tempat tinggal dan teman.
Sky mengangguk tersenyum, bintang menghampiri sky lalu memeluknya dan tak lupa mengucapkan terimakasih padanya karena mempercayainya padahal mereka baru bertemu beberapa hari.
"Apa yang kau lakukan !!" Tegur seseorang dengan nada cukup tinggi membuat keduanya menoleh, bintang terlihat takut kala melihat tatapan tajam yang di lontarkan padanya.
"Phii~ berhenti menatapnya seperti itu, p' bintang tidak melakukan apapun" tegur sky dengan nada pelan dan membujuk venus yang memasang wajah menakutkan.
"Ini yang terakhir, jangan sembarangan menyentuh atau melakukan apapun pada sky tanpa izin dari ku !!" Lontarnya mengingatkan.
"Sky sudah siap ?kita pulang ya, sky mau langsung ke rumah atau -"
"Ke apartment aja phi, tapi punya sky" potongnya membuat venus mengangguk.
Di mobil hanya terdengar suara musik yang di putar oleh venus, ia tidak mengatakan apapun lagi setelah sky memaksa agar ia mengizinkan bintang untuk tinggal bersamanya di apartement.
Venus tidak marah ia hanya berusaha melindungi sky, apalagi mereka belum mengenal bintang dengan baik dan tidak tau masalalu atau asal-usulnya. Bagaimana kalau bintang memang mengincar sky dan berniat buruk pada adiknya, itulah yang venus pikirkan.
Saat seperti ini venus memikirkan satu nama yaitu sea karena hanya pria itulah satu- satunya harapan agar sky mengerti dan tidak mudah mempercayai siapa pun, tapi pria itu sangat sibuk dan akan balik seminggu lagi karena harus mengikuti sang ayah ke korea.
.
.
.
.T. B. C
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen Fiction"kau milikku dan akan kulakukan apapun agar kau tetap bersamaku" "hanya kau yang aku punya. Kalau kau meninggalkanku, akan ku ikuti keinginanmu" Selelah itukah dirimu hingga tak mampu melihatku ?? Bahkan air mata yang terus jatuh tak mampu membuat...