.
.
.
.
.Setelah kepergian sea, venus beranjak dari tempat menuju sofa ruang tamu untuk menenangkan dirinya karena ucapan sea tadi.
"Brengsek !!!" Umpatnya mengepalkan kedua tangannya
"Berani-beraninya dia menyentuh adik ku" tambahnya, mata merah dan tajam akibat menahan emosi tertampang jelas di wajahnya.
Biasanya venus akan melampiaskan emosinya pada sesuatu seperti menghancurkan barang atau lainnya tapi mengingat sky sedang tidur ia hanya bisa menahan amarah seperti ini.
Venus sudah duduk sekitar 30 menit dengan di temani oleh sebotol anggur. Telinganya mendengar suara pintu dibuka tapi ia tetap berada di tempatnya.
"Eoh phi venus ?" Panggil sky sedikit terkejut melihat phi-nya duduk diam sambil menikmati minumannya.
"Sudah bangun, sini duduk di samping phi" venus berusaha terlihat normal dan tak ingin membuat sky takut atau khawatir
"Phi sudah lama? Kenapa tidak membangunkan sky ?" Tanya sky setelah mendudukkan pantatnya ke sofa
"Apa kakimu sudah lebih baik ?" Bukannya menjawab pertanyaan sky venus malah balik bertanya
"Um (angguknya), tapi masih sedikit nyeri" jawabnya memperlihatkan pergelangan kakinya yang diperban
"Besok sky tidak usah masuk kuliah, phi akan mengizinkan sky besok" tuturnya
"Phi~~, sky sudah baik-baik saja" ucap sky meyakinkan
"Sky, kali ini aja dengerin perkataan phi kalau kamu kenapa-napa phi juga yang khawatir dan repot" ujar venus tidak memperhatikan setiap kata yang ia ucapkan pada sky
"Kapan sky tidak menuruti ucapan phi? Kalau phi merasa direpotkan ya tidak usah bantuin, sky tidak pernah menyuruh phi membantu ataupun peduli dengan sky. Kalau phi tidak ikhlas ya sudah sky pulang saja"
Bodoh, venus merasa kesal sendiri karena tidak memilah setiap kata yang ia ucapkan pada sky. Yang ia tahu selama ini sky tidak pernah dibentak atau apapun bahkan ia mendengar jika teman satu fakultasnya tak ada yang berani melakukan hal kasar pada sky ataupun menyinggungnya.
Sky itu mudah tersinggung oleh apapun jadi itu sebabnya ia dan lainnya tak pernah berbicara sembarangan padanya. Sky seperti seorang bayi bagi mereka yang harus dimanja dan dilembutin
"Sayang, maafin phi ya phi tidak bermaksud mengatakan itu. Phi hanya tidak ingin sky terluka" ucap venus menahan tangan sky agar pria itu tidak pergi
"Bener?" Ucap sky memastikan dan venus mengangguk sambil tersenyum
Lihat ?hanya dengan beberapa kalimat membuatnya luluh, mana bisa ia melakukan hal itu pada adiknya? Hal ini juga yang membuatnya sangat memperhatikan atau menjaga sky (takut adiknya diculik).
"Mau makan ?" Tanya venus dan sky mengangguk pelan sambil memanyunkan bibirnya
"Ini adik siapa sih, lucu banget hm" goda venus tersenyum lebar sambil mengacak rambut sky
"Adiknya phi sea" goda sky balik sambil terkekeh.
"Ohiya, phi sea mana? Bukannya tadi phi sea yang mengantar sky?" Tanya sky membuat venus mendengus kesal
"Pulang. Ada phi di sini jadi tidak usah mencari orang lain" rajuknya
"Kenapa? Kan phi sea baik, tampan, kaya, dan__ mmpphh"
Sky tersenyum puas karena berhasil menggoda phi-nya, tapi ucapannya terputus karena venus menutup mulutnya menggunakan tangan
"Kalau sky masih memuji pria lain maka phii akan mencium sky" ancamnya tapi sepertinya ancaman itu tidak berlaku pada sky
"Cium ya cium saja, phi sea juga sering mencium sky" tantangnya
"Phi serius naa" ucap venus penuh penekanan seolah tidak sedang bercanda
"Sky juga serius naa" balas sky menggoda
Tiba-tiba tubuh kecil itu ambruk di atas sofa dengan venus yang berada di atasnya, tanpa lama venus menciumi seluruh wajah sky sambil menggelitiknya.
Sky bergerak karena geli dan tertawa karena perbuatan venus yang menciumnya dan menggelitik tubuhnya, tenang hanya kecupan di wajahnya (tanpa bibir) kok karena venus masih waras dan masih menghargai adiknya.
.
.
.
.Hari ini sky diantar oleh sea dan juga venus sampai ke dalam kelas membuat mahasiswa disana menatap penuh iri dan berharap ada di posisi sky.
Pasalnya yang mereka ketahui adalah kedua pria tampan disamping sky adalah mahasiswa famous di fakultasnya. Dan yang paling membuat mereka semakin iri adalah melihat sea.
Meskipun berbeda fakultas tapi keberadaan venus tidak terlalu mengherankan bagi mereka, pria itu hampir setiap hari mengunjungi sky karena jarak fakultas mereka hanya melewati 2 gedung fakultas lain. Sedangkan fakultas sea berada sangat jauh dan membutuhkan waktu satu jam untuk ke sini.
Mereka juga tahu kalau sea itu sangat sibuk karena pria itu tak hanya mengikuti perkuliahan namun juga belajar di perusahaan ayahnya. Seterkenal itu dirinya sampai fakultas lain juga mengetahui tentang dirinya.
"Kalau sky sudah pulang atau butuh apa-apa hubungi phi" ucap sea menawarkan diri
"Cih, sky tidak perlu itu karena dia sudah memiliki ku" sahut venus menyindir
"Gu-aku nanya sky bukan kamu" balas nya, awalnya sea ingun menggunakan kata-kata yang sering ia gunakan namun karena sky masih berada di dekatnya jadi ia urungkan
"Ngga usah, sky lebih baik bersamaku lagi pula jarak gedung kami berdekatan dan juga kami ini keluarga" ucap venus menyinggung dan berhasil
"Nuea, rain bisa bantuin sky tidak ?" Tanya sky memanggil temannya yang sedari tadi memperhatikan mereka
Dengan senang hati dan seolah paham dengan apa yang diminta temannya rain dan nuea mendekat dan mengambil alih kedua tangan sky kemudian memapahnya menaiki satu persatu anak tangga menuju bangkunya.
"Phi kembali dulu ya, kalau ada apa-apa bilang sama phi" ucap venus kemudian mengecup kening sky sebelum meninggalkan ruangan
"Phi akan kesini lagi" lanjut sea kemudian ikut meninggalkan ruangan.
"Ai ky, kalau saja aku tidak tau kalau phi sea dan venus itu keluargamu pasti aku sudah berfikir kalau temanku ini beruntung karena mempunyai 2 pacar"
"Tapi bisa loh menjalin hubungan dengan keluarga, paman bibiku dulu sahabtan dan menikah sekarang punya 3 anak, teman Sma aku pacaran dengan pamannya" lanjut rain tanpa tau jika saat ini beberapa pasang mata menatap ke arahnya.
"Apaan sih, jangan ngajarin yang engga-engga" nuea menyahuti omongan temannya
"Kalau begini sudah baik kenapa harus dibuat ribet" tambah sky tanpa menatap temannya membuat rain membuka mulut karena sky membalas ucapan kosongnya.
Sky itu orangnya manja dan banyak bicara kalau sama phi sea dan venus aja, meskipun dekat dengan beberapa orang seperti nuea dan rain namun sky belum terbiasa dengan keduanya.
Hanya saja sky masih menghargai temannya jadi ia akan menjawab atau menyahuti mereka jika itu harus dan hanya diam jika mereka bercanda atau berbicara omong kosong.
.
.
.
.T. B. C
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen Fiction"kau milikku dan akan kulakukan apapun agar kau tetap bersamaku" "hanya kau yang aku punya. Kalau kau meninggalkanku, akan ku ikuti keinginanmu" Selelah itukah dirimu hingga tak mampu melihatku ?? Bahkan air mata yang terus jatuh tak mampu membuat...