Chapter 23 : Lost

300 24 2
                                    

Luna tertidur di pangkuan Celyn, mereka masih belum mengerti mengapa mereka di tahan. Celyn tidak bisa menebak dimana mereka berada saat ini, yang terlihat hanya ruangan yang gelap dan dingin.

Celyn tidak bisa tidur, ia melepaskan sweaternya untuk menyelimuti Luna, ia tidak bisa melihat sahabatnya menggigil tidur di lantai yang dingin itu.

Cukup lama mereka telah ditahan, Celyn dan Luna bahkan tidak dapat menafsirkan berapa lama mereka telah disana. Tidak ada celah untuk keluar sama sekali.

Beberapa hari setelah mereka ditangkap, ada seorang tahanan yang baru, Mr. Ollivander.

.

Waktu demi waktu berjalan, para tahanan hanya beberapa kali di kirimkan makanan melalui seorang peri rumah. Namun begitu, Celyn selalu enggan untuk makan, membuatnya semakin lemas dan pucat.

"Cel, makanlah sesuatu." Ucap Luna, yang hanya dibalas gelengan oleh Celyn.

"Kau tidak bisa terus-terusan seperti ini, bagaimana kau bisa melawan jika kita punya kesempatan? Kau bahkan tidak akan memiliki cukup tenaga." Omel Luna.

"Aku masih belum lapar, Luna." Jawab Celyn sekenannya.

"Belum lapar? huh"

.

Ketika Celyn tertidur malam itu, tiba-tiba ia merasakan rambutnya ditarik membuatnya langsung terbangun.

"Lama tidak berjumpa, Lynette." Ucap orang itu, kemudian mencengkram wajah Celyn.

Celyn tidak bisa tidak mengenali suara itu.

Bellatrix Lestrange.

"Bangun!"

Suara itu membuat Celyn terkejut, Luna pun sepertinya begitu karena gadis itu sontak membuka matanya.

Bellatrix menghempaskan cengkraman ya pada wajah Celyn sebelum—

"Crucio!"

"Arghh!"

"Tidak, Celyn!" Teriak Luna

"Jangan mendekat!"

Celyn memejamkan matanya, ia merasakan sakit itu, lagi. Sakit seolah tubuhnya tercabik-cabik, kepalanya yang berdenyut seolah baru saja di benturkan kepada benda yang keras.

"Crucio!"

"AHH- Cu-cukup!"

Celyn masih berusaha untuk sadar, dia harus kuat, ia tidak bisa kehilangan kesadaran secepat itu. Ini hanya kutukan cruciatus. Tubuhnya tidak terluka, kutukan itu tidak akan melukai tubuhnya secara fisik seperti kutukan non-verbal, itu.

Gadis itu memejamkan matanya, ia berhenti menjerit, Celyn menahan sakitnya dengan hanya diam. Bellatrix akhirnya menghentikan kutukannya, namun wanita itu masih belum menyimpan tongkatnya.

Celyn berusaha bangun meski tubuhnya gemetar, menahan sisa-sisa rasa sakit dari kutukan tadi.

"A-apa.. yang k-kau inginkan dariku?" Ucap Celyn setengan bergetar.

"Kau tidak perlu khawatir, Celynku sayang. Aku sudah mendapatkan itu."

*

Hari-hari selanjutnya, selalu ada pelahap maut yang akan memberikan kutukan cruciatus baik kepada Celyn, Luna maupun tuan Ollivander yang terus-terusan diintrogasi tentang tongkat sihir terkuat menurut ceritanya, Tongkat  Elder.

Luna kini sangat mengkhawatirkan ayahnya, karena ia telah mengetahui bahwa dirinya di tahan karena Quibbler yang di tulis oleh ayahnya. Ia di tahan sebagai peringatan untuk ayahnya—Xenophilius agar tidak mencetak lebih banyak Quibbler yang mendukung Harry Potter.

Devil's BesideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang