Chapter 26 : Isolate

228 13 1
                                    

"Luna!" Suara seruan tiba-tiba terdengar begitu mereka ber-disapparate dari kediaman Malfoy.

Itu adalah Bill.

Pria itu langsung memeluk Luna erat, dan dibalas tak kalah erat oleh gadis itu. Dalam pelukan Bill, Luna menangis. Menumpahkan semua perasaan yang di pendamnya.

"Kau aman disini, Luna."

Tidak mengherankan Luna begitu dekat dengan Bill, karena memang mereka sudah seperti saudara. Terlebih Bill dan Charlie memang sering mengasuh Luna dan Ginny ketika masih kecil.

Celyn hanya memperhatikan interaksi mereka tanpa mengatakan sepatah katapun, terbesit dihatinya perasaan hampa dan kesepian.

Ia juga perlu sandaran.

Ia masih memiliki keluarga, tetapi mengapa tak seorangpun disisinya ketika ia sangat perlu, mengapa begitu sulit bertemu mereka bahkan hanya untuk sebagai tempat berteduh?

Celyn begitu tenggelam dalam pikirannya sendiri, sebelum Fleur dengan lembut menepuk bahunya.

"Biar ku obati lukamu, Cel" Ucap Fleur

Celyn hanya membalasnya dengan senyum tipis, "terima kasih" ucapnya setengah berbisik.

Fleur mengobati luka-luka Celyn dengan telaten, sementara gadis itu hanyut dalam pikirannya sendiri, Celyn menyadari beberapa saat kemudian Harry dan yang lainnya telah kembali.

Berlari mendekat, Celyn terpaku melihat Harry menarik belati kecil yang telah berlumuran darah.

Darah Dobby.

"Bantu aku! Hermione, kumohon adakah sesuatu di tas mu?" Ucap Harry putus asa.

Hermione hanya memberikan tatapan sedih, tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan saat ini.

"Tempat yang indah... untuk bersama dengan teman-teman," Ucap Dobby dengan sangat lemah, sementara Harry meremas tangan Dobby dengan erat, "Dobby senang, bisa bersama temannya, Harry potter." Kata-kata terakhir yang terucap dari house-elf itu.

Celyn melihat semua itu dengan narnar, Dobby datang untuk menyelamatkan mereka semua, tetapi tidak dengan dirinya sendiri. Celyn tidak mampu melihat kearah Harry, ia tahu betul bagaimana perasaan temannya itu, perasaan kehilangan lagi.

Luna berjalan maju, dan berlutut disebelah Harry, "Sebaiknya kita menutup matanya, bukan begitu?" Ucap Luna yang terdengar bergetar.

Setelah Harry mengangguk tipis, Luna menutup mata Dobby dengan lembut. "Sekarang ia bisa tertidur dengan tenang." Bisiknya

.

"Muggle mengatakan benda ini dapat mengusir hal jahat, tetapi sepertinya mereka salah." Luna bergumam ketika tangannya menggapai loncengyang bergantung di pintu.

"Benarkah?" Ucap Celyn mulai stabil, berdiri disebelah Luna dan membiarkan angin meniup wajahnya.

Luna tersenyum mengangguk. Kemudian mereka mendengar dengan samar,

"Cel terlihat sangat parah,"

"Maksudmu, ron?"

"Demi merlin! Apa kalian tidak melihat seburuk apa kondisinya saat kita melihatnya?"

"Benar, ia agak mengkhawatirkan"

Terdengar helaan napas Harry, "kurasa, aku tidak akan sanggup mengetahui yang di alaminya. Bahkan, untuk menatap matanya."

"Apa Malfoy bahkan tidak bisa melindungi tunangannya sendiri?"

"Tunggu, apa?"

"Celyn dan Malfoy bertunangan 'kan? Apa kalian sudah lupa?"

"Banyak hal telah ternjadi, aku tidak mengingat detail kecil itu."

Tanpa berkata apapun, Celyn melangkah menuju kamar yang disiapkan untuknya sementara itu Luna hanya bungkam sebelum Bill kembali menghapirinya.

Celyn menutup pintu dengan hati-hati, berjalan ke arah jendela sambil memeluk tubuhnya sendiri, menatap kosong kearah luar.

Mengapa mereka membicarakan dia seperti itu? Celyn tidak suka itu. Mereka seolah membuatnya merasa asing di keluarga itu, membuatnya menyadari bahwa ia bukan siapa-siapa disana. Mengingat bahwa itu adalah bagian dari keluarga Ron, dan bahkan Luna juga sudah di anggap sebagai saudara. Dan dia hanya orang asing.

Tanpa ia sadari matanya mulai berkaca-kaca, Celyn benci ini. Mengapa ia selalu cengeng dan lemah? Gadis itu segera menghapus air matanya.

Kembali mendengar dengan samar, bahwa Harry dan yang lainnya perlu ke Gringotts untuk memburu sesuatu di disebut, horcrux.

*****

Setelah beberapa hari, kondisi mereka mulai membaik. Luna dan Celyn berencana untuk kembali ke Hogwarts, melanjutkan semester  baru mereka.

"Apa kalian yakin?" Ucap Bill ragu-ragu, "Hogwarts bukan lagi sekolah yang sama yang kalian tempati tahun sebelumnya." Lanjutnya.

Luna mengangguk dengan yakin, namun Bill tampak agak cemas. "Tetapi, kalian baru saja pulih" tutur Bill.

Disela perbincangan itu, Fleur tiba-tiba muncul di ambang pintu. "Cel, kurasa kita punya tamu." Ucap Fleur, menunjukan sosok yang berdiri di belakangnya.

"Aku mencoba mencarimu selama berminggu-minggu lalu kudengar dari Bill kau ada disini,"

Celyn menatap sosok itu ragu-ragu, entah harus bereaksi seperti apa namun pada akhirnya ia mendekat, dan memeluknya.

Edward, kakaknya.

Celyn memeluk Edward dengan sangat erat, dan begitu pula sebaliknya. Dan ketika berada dipelukan kakaknya sega pertahanannya runtuh, gadis itu menangis sejadinya, menumpahkan segala rasa takut, amarah, kesepian dan segala emosi yang berkecamuk dalam dirinya.

Edward menangkup wajah adiknya, mendaratkan kecupan pada kening Celyn dan terus menggumamkan 'maaf'.

"Kau melewati begitu banyak Cel, maafkan aku. Aku gagal melindungimu, maafkan aku, maafkan aku—" ucapnya.

Celyn hanya menggeleng, "itu sama sekali bukan salahmu" Ucap gadis itu ditengah air matanya yang terus mengalir.

Edward mengusap dengan halus wajah adiknya, "Cel, ayah telah memutuskan. Kau akan ikut bersamaku, ke Amerika."

"A-apa? Tidak mungkin. Ed, aku tidak akan meninggalkan teman-temanku disaat seperti ini. Aku akan kembali ke Hogwarts." Bantah Celyn

"Cel, itu bukan yang terbaik untuk saat ini"

"Tapi aku tidak mungkin pergi begitu saja. Aku memiliki mimpi yang harus ku gapai disini, aku memiliki teman-teman yang tidak bisa ku tinggalkan." Ucap Celyn

"Dan mimpi itu tidak akan tercapai begitu mudah jika kau menderita disini." Ucap Edward

"Tidak. Aku harus tetap ke Hogwarts, aku harus mengambil N.E.W.T untuk lulus dan bekerja seperti Christie." Bantah Celyn

"Kau dapat melanjutkan studimu disana, Cel hanya setahun lagi saja." Ucap Edward,

"Tapi—," Celyn memalingkan wajahnya, menoleh kearah temannya, "Luna?"

"Cel, pergilah" Ucap Luna

"Tidak bisa, aku—"

"Celyn, kali ini dengarkan kakakmu, kau akan lebih aman." Bill menimpali

"Kalian tidak mengerti, aku tidak akan pergi begitu mudah meninggalkan teman-temanku disini berjuang antara hidup dan mati." Ucap Celyn

"Tapi kau sendiri hampir mati, Cel" ucap Luna, "Demi merlin, pergilah."

"Luna, aku tidak bisa— bagaimana dengamu? Bagaimana dengan yang lainnya? Bagaimana dengan--nya?"

"Kami akan baik-baik saja. Cel kau pergilah, kau pantas untuk selamat," Ucap Luna.

"Tapi, dia?"

"Cel, kau akan bertemu lagi dengannya. Bahkan lebih cepat daripada yang pernah kau bayangkan." Ucap Edward.

"Aku benci mengucapkan selamat tinggal, bahkan jika itu bukan karena kematian."

[.]

Devil's BesideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang