Sejak hari itu, hubungan Kiera dengan Dave kian membaik. Disebut sudah semakin dekat, tidak. Namun, lebih baik daripada hubungannya dengan laki-laki lainnya. Hampir setiap hari mereka mengirim pesan, meski tidak setiap waktu. Mereka juga sesekali bertemu di sekolah, untuk sekedar bertegur sapa. Atau sesekali juga makan bersama di kantin.
Walaupun hubungannya dengan Dave semakin membaik, Kiera masih merasa ada sebuah tembok besar yang kokoh di hati kecilnya. Ada sekitar 1% saja rasa tidak bisa menerima Dave sebagai posisi yang lebih dari senior atau mungkin lebih dari teman. Padahal Kiera sudah melihat selama ini, bagaimana kepribadian Dave yang sangat baik padanya.
Memikirkan Dave dikamarnya seperti ini, Kiera merasa ada beberapa orang yang menatap tajam ke arahnya. Kiera yang merebahkan dirinya di ranjang, kini beranjak meraih salah satu figura yang ia pajang tepat di tembok atas kepalanya. Figura itu berisikan foto Johnny NCT 127, yang ia hias dengan cantik dan sering ia bersihkan setiap harinya.
"John.. Kamu marah ya sama aku gara-gara aku mikirin cowok lain?" Monolog Kiera. Ia menatap foto Johnny lekat.
"John... Ada kakak kelas yang gejalanya kayaknya lagi deketin aku. Dia sedikit cakep. Sedikit loh ya! Kamu jangan marah! Masih cakepan kamu jauh soalnya. Dia baik, tapi masih baikkan kamu. Dia lucu, tapi masih lucuan kamu. Pokoknya kayaknya aku bisa cocok sama dia? Tapi aku tentu aja lebih cocok sama kamu." Lanjut Kiera.
Kiera menghela nafas panjang. Seperti mengeluarkan apa yang membuat dadanya sesak. "Jujur aku bingung, John... Apa mungkin sekarang udah waktunya aku buat buka hati? Tapi hati aku cuma buat kamu dan Renjun. Dan lagi, aku masih ragu. Ada setitik rasa tertarik sama Dave, tapi aku gak yakin itu bener perasaan suka atau cuma rasa yang sementara." Kiera tetap bercerita panjang lebar pada benda mati tersebut.
"Apapun yang terjadi, pokoknya kamu dan Renjun tetap jadi prioritas utama aku setelah Mommy, Daddy dan Pinot anak babi, John." Kiera lalu memeluk figura itu dengan erat.
Pintu kamar Kiera yang sedikit terbuka membuat Melati bisa melihat apa yang baru saja anaknya lakukan. Awalnya Melati mau mengantarkan sepiring melon untuk Kiera. Namun saat melihat Kiera tengah bermonolog dengan foto Johnny, membuat Melati penasaran dan memutuskan untuk mendengarkan dibalik pintu.
"Ternyata lagi di deketin kakak kelas toh? Dulu aku pas hamil, makan apa ya? Kok kayaknya Kiera laku banget di sekolah. Perasaan pas zaman aku muda dulu biasa aja. Apa jangan-jangan Daddy yang dulu laku keras juga disekolah?" Batin Melati bertanya-tanya.
Melati sedikit menyayangkan, karena di saat-saat seperti ini, Kiera lebih memilih untuk curhat pada Johnny ataupun Renjun yang hanya sebatas selembar kertas ketimbang dirinya. Namun, Melati bisa memaklumi itu. Bila nanti saatnya tiba, pasti Kiera akan bercerita padanya. Karena pada dasarnya, dari sejak kecil, Kiera bukan tipe anak yang banyak menyimpan rahasia dari mommynya.
***
Akhir pekan ini, Dave mengundang teman-temannya untuk bermain ke rumahnya. Mereka bermain game bersama sambil menikmati beberapa camilan dan minuman yang sudah disiapkan asisten rumah tangga Dave. Teman-temannya sangat menyukai Dave. Karena selain tampan dan populer, Dave juga terlahir dari keluarga konglomerat.
Rumah Dave yang sangat besar bak istana, membuat teman-temannya bebas melakukan apapun dirumahnya. Biasanya ada berenang, ada yang berendam dikolam air hangat, ada yang bermain billiard dan masih banyak fasilitas-fasilitas lainnya yang bisa dinikmati. Namun, untuk hari ini mereka serentak berkumpul di ruang tengah untuk bermain game.
Ditengah canda ria dan kegaduhan mereka bermain game, tiba-tiba ada salah satu temannya yang membuka suara. "Dave, gue liat-liat kok hubungan lo sama Kiera kayak gak ada kemajuan gitu? Kiera kayak keliatan banget jaga batasan sama lo? Yakin lo masih mau deketin? Ini udah hampir satu bulan loh?" Tanya Bisma, salah satu teman Dave.
Mendengar itu, Dave melemparkan tatapan tajam ke arahnya. Dave kemudian beranjak, lalu mencekram kerah Bisma kuat. "MAKSUD LO APAAN ANJING? KALAU GAK TAU APA-APA, GAK IKUT CAMPUR! KIERA PASTI BAKAL JADI MILIK GUE! KALAU LO GAK SUKA, MENDING LO CABUT DARI RUMAH GUE!" Bentak Dave pada Bisma.
Teman-temannya yang lain sontak menahan Dave. Mereka tidak menyangka, kalau pertanyaan Bisma tentang Kiera bisa menyulut emosi Dave. Bisma yang ketakutan terus mengucapkan kata maaf. "Dave, sorry-sorry. Gue gak bermaksud kayak gitu..."
Tak lama Dave yang menjadi sedikit tenang, kemudian dilepaskan oleh teman-temannya. Namun, pada detik berikutnya ia kembali mendekati Bisma dan menunjuk-nunjuk wajah Bisma. "SENIN! GUE BAKAL NEMBAK DIA MINGGU DEPAN! LO LIAT AJA! KIERA BAKAL JADI PACAR GUE!"
Kesal dengan suasana yang ada disana, Dave melengos pergi. Membiarkan teman-temannya. Ia sempat mengancam kalau sampai ada yang mengikutinya, maka akan mengetahui akibatnya. Dave menancapkan gas mobil sport nya dengan cepat. Ia merasa sangat gusar, dan ingin menenangkan diri terlebih dahulu.
Satu-satunya caranya untuk menenangkan diri adalah pergi ke rumah Kiera. Pergi ke rumah Kiera yang dimaksud bukanlah bertamu ke rumah Kiera. Melainkan ia mengintai Kiera dari pepohonan yang berada di depan rumah Kiera. Kegiatan ini bukan ide gila yang baru terbesit dalam otaknya. Namun, Dave sudah melakukannya sejak ia memutuskan untuk mendekati Kiera.
Kamar Kiera yang berada di lantai dua dapat terlihat jelas dari salah satu pohon yang sedang Dave diami sekarang. Kebetulan yang sangat pas, saat itu Kiera sedang duduk di meja belajarnya dan terpampang jelas wajahnya dari jendela kamar. Dave mengeluarkan kameranya. Ia membidik Kiera dan memperbesarnya beberapa kali supaya wajah Kiera terlihat jelas. Saat Kiera beranjak pergi, Dave kembali ke mobilnya.
Ia melihat-lihat foto Kiera yang baru saja ia ambil di mobilnya. Dave menyeringai foto-foto yang ia dapat hari ini. Foto-fotonya sangat menampilkan wajah cantik Kiera. "Bener-bener cuma lo yang mampu redam emosi gue, Ra."
Saat Dave tengah asik mengotak-ngatik kamera, terdengar suara gerbang rumah Kiera yang terbuka. Ternyata seseorang yang keluar dari rumah itu adalah Kiera. Memakai baju santai dan hoodie kebesaran, Kiera terlihat akan pergi ke sesuatu tempat dengan berjalan kaki. Dave buru-buru menyimpan kameranya dan turun dari mobil. Ia mengikuti Kiera secara diam-diam dari belakang.
Kiera pergi ke sebuah minimarket dan mulai memilih beberapa camilan. Dave yang mengikutinya dari belakang tidak langsung masuk ke dalam minimarket. Ia berdiam diri sebentar di depan minimarket seraya memainkan ponselnya. Hal itu Dave lakukkan, untuk mencegah kecurigaan warga sekitar padanya.
Jika dirasa situasi sudah aman dan pas, Dave masuk ke dalam minimarket. Masker hitam yang tadi ia pakai, ia lepas dan ia simpan disaku jaketnya. Dave mencari keberadaan Kiera dari pantulan cermin yang dipasang dilangit-langit minimarket. Setelah menemukkannya, ia melangkah menghampiri Kiera.
"Kak Dave?" Tanya Kiera saat ia dan Dave mengambil minuman yang sama.
"Loh, kamu kok disini, Ra?" Tanya Dave bohong.
Kiera menutup wajahnya sekilas karena malu. Ia tidak menyangka bertemu Dave dengan penampilan seperti ini. "Eng... Cemilan di rumahku habis, Kak. Jadi aku jajan deh. Kalau kakak sendiri? Setahuku ini bukan lingkungan rumah kakak kan?"
"Eh iya, tadi aku baru aja abis dari temenku. Rumahnya deket sini. Mampir deh kesini sebelum pulang. Kamu mau beli apa lagi? Biar aku yang bayar." Jawab Dave dengan percaya diri.
Kiera menurut. Ia kemudian memilih beberapa cemilan yang mau ia beli. Ia juga merekomendasikan beberapa cemilan pada Dave. Setelah Dave membayar semuanya, mereka memutuskan untuk mengobrol sejenak di meja yang ada di depan minimarket. Kiera membuka salah satu cemilan untuk dimakan bersama.
"Rumah kamu deket sini? Kok aku liat kamu kayak gak bawa kendaraan gitu? Dan baju kamu juga santai." Ucap Dave membuka obrolan.
"Ehehe iya, Kak. Aduh, aku malu, Kak. Kakak liat penampilan rumahan aku." Lagi-lagi Kiera menutup wajahnya malu.
Dave kemudian mengusap pucuk kepala Kiera lembut. "It's okay. Kamu masih cantik dan imut, kok."
***
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA ❤️
BIAR AKU SEMANGATT ❤️
TERIMAKASIH SUDAH BACA ❤️
SEMOGA SEHAT DAN BAHAGIA SELALU ❤️
Ini cuma cerita fiksi semata, tidak ada niat untuk menjelek-jelekkan idol ya guyss ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL FIND ANOTHER YOU [TERBIT]
Fanfiction{Visual : Renjun NCT Dream & Kim Minju] Kiera, si primadona sekolah tidak pernah menerima laki-laki manapun disekolah, saking fanatik dengan idolanya. Sampai suatu saat, tiba-tiba muncul gosip buruk tentang Kiera yang cukup menimbulkan masalah bagi...