7. Keputusan Kiera

42 18 5
                                    

Hidung Kiera mencium harum yang tak asing baginya. Harumnya begitu kuat, meski ia masih memejamkan matanya, tertidur pulas. Harum salah satu makanan kesukaannya. Makanan yang sangat cocok dimakan pada pagi buta seperti ini.

"Wake up, Babes..." Kiera mendengar sayup-sayup suara yang menyuruhnya untuk bangun. Namun, suaranya tidak terdengar seperti suara Melati maupun Kiano.

Kiera pun memaksakan diri untuk membuka matanya, meskipun sangat berat. Awalnya pandangannya buram. Melihat ada sesosok laki-laki bertubuh tinggi besar sedang menatap ke arahnya. Ia memakai sweater dominan putih berhiasi sedikit warna coklat. Lama-kelamaan mata Kiera berfungsi dan melihat seseorang itu dengan jelas.

 Lama-kelamaan mata Kiera berfungsi dan melihat seseorang itu dengan jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning, princess.." Ucapnya pada Kiera ramah. Kiera berusaha bangun untuk memperjelas pandangannya yang tidak nyata itu. Seseorang itu membantunya untuk bangun. Bahkan, memposisikan bantal Kiera untuk bersandar.

"J-johnny?!"

Laki-laki itu tidak menggubris. Ia malah menyentuh dahi Kiera pelan. Seperti mengecek suhu tubuh Kiera. "Syukur demamnya udah turun. Makanya jangan mikirin hal yang gak penting!" Pintanya.

Kiera mematung atas apa yang Johnny lakukan padanya barusan. Apakah ini kenyataan? Atau hanya sebuah mimpi? Namun, kalau mimpi, rasanya terlalu nyata bagi Kiera. Johnny dengan senyuman khasnya kini terpampang jelas di depannya.

Demam? Kiera merasakan tubuhnya sehat rohani dan jasmani. Sejak kapan ia demam? Dan lagi memikirkan hal yang tidak penting? Apa jangan-jangan Johnny mendengarkan curhatan Kiera tentang Dave? Apa Johnny tidak menyukai, kalau Kiera bercerita tentang laki-laki lain.

"Kamu kenapa? Kok kayak ada yang mau di ceritain? Cerita aja. Aku bakal dengerin semua ceritamu, kok. Tapi sambil makan ya? Abis itu minum obat." Jelas Johnny melihat raut Kiera yang seperti bertanya-tanya. Ia lalu meraih sebuah mangkuk dan sendok diatas nampan yang berada di meja samping ranjang Kiera.

Mangkuk itu berisi bubur kari ayam kesukaan Kiera. Dari harumnya sudah tercium kalau itu bubur langganannya yang biasa berjualan di dekat TK Kiera dulu. Johnny menyuapinya dengan sangat telaten. Sesekali menyeka sisa bubur yang berceceran disudut bibir Kiera. Membuat jantung Kiera ingin melompat keluar rasanya.

Johnny juga sesekali menatap intens ke arah Kiera. Seakan menunggu Kiera untuk bercerita padanya. Namun, Kiera sendiri tidak ada niat untuk bercerita tentang Dave. Baginya, waktu yang berharga ini lebih baik ia manfaatkan untuk melihat ketampanan Johnny dengan puas. Ketampanan serta kepribadian yang digadang-gadang menjadi suami idamannya.

"Ra, kalau dalam lubuk hati kamu, masih ada keraguan, lebih baik jangan dipaksain. Itu bakal berakhir buruk buat kamu. Kamu harus cari yang bener-bener bikin kamu nyaman, dan gak ada lagi keraguan di lubuk hatimu. Cari yang memang kamu butuhin, bukan yang ada." Jelas Johnny tiba-tiba.

Kiera menggerjap matanya beberapa kali. Setelah mengartikan maksud perkataan Johnny, kenapa seperti mengarah pada Dave? Apakah maksud Johnny, Kiera tidak perlu membuka hatinya untuk Dave? Karena hatinya masih ragu. Johnny memintanya untuk mencari laki-laki yang bisa membuatnya nyaman. Laki-laki yang membuat hati Kiera tidak memiliki keraguan sedikit pun. Apa begitu maksud Johnny?

I'LL FIND ANOTHER YOU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang