Kiera masih setia berdiri dibalik gorden jendela. Ia masih mengintip seseorang yang baru saja mengantarnya ke rumah. Arsen tadi menunggu sampai Kiera masuk ke rumah. Setelah Kiera masuk, barulah dirinya bersiap untuk pulang. Kiera sempat menawarkan untuk mampir. Sayangnya waktu yang sudah malam, membuat Arsen menolak tawaran Kiera.
Siapapun perempuan yang diantar oleh Arsen, pasti akan jatuh cinta padanya. Melihat bagaimana cara Arsen begitu baik memperlakukan seorang perempuan. Tapi... Ada satu hal yang menganggu pikiran Kiera. Apa Arsen juga melakukan hal yang sama pada perempuan lain? Sekeingat Kiera, Karin pernah mengatakan kalau Arsen jarang bergaul dengan perempuan.
Namun, perlakuannya hari ini, serasa tidak sejalan dengan perkataan Karin. Kiera sangat senang bisa mengenal Arsen, tapi tidak dapat dipungkiri, kedekatannya dengan Dave dulu membuat Kiera merasa takut untuk melangkah lebih dengan Arsen. Jika dibandingkan, memang perlakuan Arsen dengan Dave jauh berbeda. Dave lebih agresif dan lebih sering melakukan kontak fisik. Sedangkan Arsen lebih ramah dan menjaga batasan.
"Ekhem... Jadi itu paksu nya?" Deheman Melati dari belakang tempat Kiera berdiri.
Kiera sempat tercengkat kaget. "Ya ampun, Mom! Bikin jantungan aja!"
"Duh, Mommy gak sempet liat mukanya, tapi dari punggungnya keliatan cakep sih. Lagian, kenapa kamu gak ajak masuk?" Tanya Melati begitu penasaran dengan 'paksu' yang membuat Kiera terus memandanginya dari balik jendela.
Pertanyaan Melati, membuat Kiera sedikit kecewa dengan waktu. Ia juga ingin sekali mengajak Arsen masuk. Namun, karena sudah malam, Arsen menolak. Katanya takut mengganggu istirahat orangtua Kiera. Andai saja detik ini masih sore, pasti Kiera dengan senang hati mengenalkan Arsen kepada Melati dan Kiano.
"Nih! Ada bakmi, dibeliin sama paksu." Ucap Kiera menyodorkan keresek yang berisi bakmi.
Melati melebarkan matanya tidak percaya. Laki-laki mana yang mendekati anak gadisnya sekarang ini? Begitu baik dan attitudenya sangat berkualitas. Ia mengerti untuk tidak bertamu malam-malam. Ia pun tidak lupa untuk membawa buah tangan, karena baru saja makan bakmi bersama Kiera.
"Wah, ternyata emang cocok jadi paksu ya, Ra. Bilangin, ditunggu makan-makan dirumahnya sama Mommy dan Daddy yaa! Kita omongin tanggal pernikahan!" Goda Melati seraya beranjak ke dapur untuk menyiapkan bakmi yang Arsen belikan.
"Mommyyy!"
***
Setelah membersihkan diri dan berganti menjadi pakaian tidur, Kiera merebahkan diri di ranjang berwarna ungunya. Ia meraih ponselnya. Berniat untuk mencari sosial media milik Arsen. Ini memposisikan tubuhnya tengkurap, agar lebih nyaman mencari informasi terkait Ketua OSIS Bina Esa tersebut.
Tidak butuh waktu lama, Kiera langsung menemukan sosial media milik Arsen. Arsen tidak terlalu sering mengunggah foto dirinya sendiri, mungkin hanya hitungan jari saja. Sisanya, ada banyak sekali foto lukisan dan ada beberapa foto motornya. Yang membuat Kiera penasaran adalah foto-foto lukisan itu. Apakah Arsen menyukai seni? Apakah Arsen sering berkunjung ke museum seni?
Entahlah, mau Arsen menyukai seni atau tidak, rasanya sulit untuk menggapai Arsen. Kiera tidak bisa menepis pikirannya memposisikan Arsen seperti Renjun. Menggapai Renjun? Tentu saja perlu usaha mati-matian untuk bisa mendapatkannya walaupun mustahil. Begitu pula dengan Arsen. Padahal Arsen adalah seseorang yang berada di sekitarnya, tapi Kiera terlalu minder.
Ada satu unggahan juga yang membuat Kiera berpikir. Unggahan saat Arsen mencalonkan diri menjadi ketua OSIS. Kiera mengingat-ingat lagi masa dimana sedang gencar-gencarnya tentang pemilihan ketua OSIS. Karin bilang, Arsen baru menjadi ketua OSIS selama dua bulan. Jika diingat lagi, itu bersamaan dengan konser NCT Dream di Jepang.
![](https://img.wattpad.com/cover/358798422-288-k46284.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL FIND ANOTHER YOU [TERBIT]
Fanfiction{Visual : Renjun NCT Dream & Kim Minju] Kiera, si primadona sekolah tidak pernah menerima laki-laki manapun disekolah, saking fanatik dengan idolanya. Sampai suatu saat, tiba-tiba muncul gosip buruk tentang Kiera yang cukup menimbulkan masalah bagi...