Bunyi bel sekolah pertanda jam istirahat tiba, berbunyi dengan keras. Riuh-riuh para siswa SMA Bina Esa berhamburan keluar kelas setelah menerima pelajaran yang memuakkan hampir empat jam lamanya. Cacing yang berada diperut sudah berteriak meminta makan. Juga kerongkongan yang tercekat karena haus.
Bunyi bel itu juga seakan menjadi alarm bagi Kiera. Ini waktunya ia melancarkan aksinya. Kiera meraih dua kotak bekal dari kolong mejanya. Ia masukan ke dalam sebuah totebag khusus kotak makan bersama dua botol jus jeruk yang segar. Tak lupa ia juga memasukkan sebotol air mineral yang menjadi kebutuhannya.
"Gilaa, Ra! Gak usah repot-repot deh! Makasih banget ya!" Fina yang percaya diri kalau makanan itu untuknya segera berterimakasih.
Namun, Kiera buru-buru mengamankan kedua kotak makannya itu. "Fin, gue traktir lain kali ya? Ini bukan buat lo. Ini buat belahan jiwa gue. Terus lo ke kantin sama yang lain ya? Gue mau ngejar cinta gue!"
Fina terbelalak dengan mulut menganga. Ekpresi jijiknya sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Ia sontak menyentuh dahi Kiera. Mengecek suhunya, apakah panas atau tidak. "Sinting lo? Belahan jiwa yang mana?! Alur film tuh gak usah dibawa ke real life, Kiera anak monyet!"
Kiera mendengus kesal. Untuk saat ini, ia tidak akan membalas perkataan Fina. Mau Fina bilang anak monyet atau anak babi atau apalah, Kiera tidak peduli. Waktu istirahat yang hanya sebentar, membuatnya harus cepat-cepat menghampiri sang belahan jiwa. Kiera melenggang keluar kelas tanpa menggubris Fina.
Kiera melangkah menuju kelas 11 IPA 8. Kelas yang disebut sebagai kelas unggulan, menurut gosip yang beredar. Tapi Kiera tidak mempercayainya, karena Revan berada dikelas tersebut. Diperjalanan, sesekali Kiera bercermin pada ponselnya. Memeriksa wajahnya sendiri.
Sesampainya di tujuan, para siswa 11 IPA 8 baru saja keluar. Mungkin karena guru mereka yang terlambat keluar. Hal itu semakin membuat jantung Kiera berdebar-debar. Rasanya ia tidak sanggup jika bertemu dengan 'cinta'nya, tapi hati kecilnya ingin sekali menemuinya.
Bukannya bertemu dengan sosok yang ditunggu, Kiera malah melihat Revan keluar dari kelas. Kiera segera menutup-nutupi wajahnya, sembari merapalkan doa, semoga Revan tidak melihat keberadaannya. Kiera bahkan menahan nafasnya, seperti sedang bersembunyi dari sosok yang mengerikan.
"Tok! Tok! Tok! Hola! Apa ada Kiera disini?!" Ucap Revan mengetuk lengan atas Kiera pelan.
Kiera menghela nafas malas. Mungkin ini rintangan untuk menemui sang belahan jiwa. Ia malah harus berhadapan dengan Revan. "Udah jelas-jelas gue di depan lo. Pake nanya segala." Geram Kiera.
Mata Revan berbinar kala ia melihat totebag kotak makan di tangan Kiera. "Wah apaa ini? Tuan putri mau ngajak Revan makan bareng ya?" Ucap Revan dengan percaya diri.
Kiera tidak memperdulikan perkataan Revan. Ujung matanya melihat seseorang yang sedari tadi ia tunggu, keluar dari kelas, memakai earphone. Kiera segera melangkah menjauhi Revan, dan menghampiri sang belahan jiwa. Sang empu terkejut karena melihat kedatangan Kiera yang tiba-tiba.
"Eh? Ra? Ngapain lo disini? Ada seseorang yang lo cari dikelas ini?" Sapanya dengan suara yang lemah lembut. Siapa lagi kalau bukan Arsen.
Kiera mematung di depan Arsen. Mulutnya kelu, tak mampu menjawab pertanyaan Arsen. Matanya terlalu terpana dengan ketampanan Arsen siang ini. Ditengah hiruk pikuk siswa yang berlalu lalang, pandangan Kiera hanya tertuju pada Arsen. Dipandangan Kiera, Arsen bagaikan pangeran berlatar cahaya putih dikelilingi kupu-kupu yang indah.
Kiera menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia harus mengingat lagi tujuannya kesini. Meski gugup dan malu, Kiera harus berani memotong urat malunya itu. "Apa itu mencintai dalam diam?! Gue bakal mencintai lo secara ugal-ugalan, Sen!" Batin Kiera bergejolak.
"Lo! Lo yang gue cari! Ayo makan sama gue!" Teriak Kiera. Membuat orang-orang disekitarnya menengok karena suara kerasnya. Namun, Kiera tidak memperdulikan hal itu. Ia langsung meraih tangan Arsen dan menggenggamnya erat. Kiera membawa Arsen ke kantin sekolah.
Mereka memilih tempat duduk paling ujung yang biasa Kiera tempati. Banyak pasang mata yang tentu mengarah kepada mereka. Siapa yang tidak mengenal Arsen, sang ketua OSIS Bina Esa. Namun, yang membuat orang lain penasaran, karena Arsen tidak pernah makan berdua dengan perempuan. Dan sekarang malah melihat Arsen bersama Kiera.
Kiera sempat melihat-lihat sekitar gelisah. Ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak memperdulikan pandangan orang lain. Berbeda dengan Kiera, Arsen malah tersenyum manis. Ia menatap Kiera tanpa mengedip sekalipun. Gemas, karena Kiera baru saja menggenggam tangannya. Kiera yang mendapati Arsen tersenyum, mempertanyakan alasannya.
"Sen, lo kok malah senyum-senyum sih?! Kita diliatin orang-orang. Ish, mereka kenapa sih?! Padahal kita kan udah sering ke kantin berdua. Apa kita pindah aja?" Cicit Kiera.
Arsen masih setia dengan senyumannya. "Beda, Kiera... Kita kan biasanya kesini pas kantin udah mau tutup. Pas udah sepi. Bukannya ini yang lo mau? Nge-publish kedekatan kita?" Tanya Arsen dengan nada yang sedikit menggoda.
"Uhuuukkk uhukkkk... Apa, Sen?!" Kiera sampai terbatuk-batuk mendekat ucapan Arsen. Entah tidak salah mendengar atau tidak. Namun, ucapannya terdengar sangat jelas.
Arsen tertawa kecil. "Sini totebag-nya! Katanya lo mau makan bareng gue. Sini biar gue siapin." Arsen meraih totebag yang sedari tadi masih bertengger di lengan Kiera.
Arsen mengeluarkan semua isi di dalam totebag tersebut. Ia mengeluarkan dua kotak makanan, dua botol jus jeruk, satu botol air mineral dan tak lupa juga peralatan makannya. Arsen membuka tutup botol jus jeruk, dilanjutkan air mineral dan menyodorkannya pada Kiera. Setelah itu ia juga membuka botol jus jeruk untuknya.
Seperti sudah menjadi kebiasaanya, Arsen mengelap peralatan makan Kiera dengan tisu. Ia juga membuka kotak makanan Kiera dan menaruh sendok serta garpu diatasnya. Ia baru melakukan hal yang sama untuk dirinya sendiri. Kiera termanggu melihat pemandangan itu.
"Makasih makanannya! Ayo makan! Selamat makan, Kiera!" Ucap Arsen dengan nada yang ceria. Kiera tersenyum karena melihat Arsen yang begitu senang mendapat makanan darinya. Setelah itu ia juga ikut menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Arsen mengunyah nasi goreng yang diberikan Kiera dengan suara yang sangat renyah. Seraya ia menikmati hidangan tersebut. "Ini buatan lo ya? Enak, Ra. Udah cocok jadi pacar gue."
Byuuuurrrr
Kiera menyemburkan nasi goreng yang ada dimulutnya karena saking kagetnya. Nasi goreng yang ada dimulutnya tadi berceceran dimana-mana. Mengenai kotak makannya. Untung saja semburannya tidak mengenai kotak makan Arsen.
Arsen merasa bersalah akan hal itu. Ia segera menyodorkan minum untuk Kiera. Setelah itu dengan telaten ia juga menyeka sisa nasi yang ada disudut mulut Kiera. Kedua matanya bertemu dengan mata coklat kehitaman Kiera. Indah. Satu kata yang ingin Arsen ucapkan sekarang, tapi takut Kiera kembali menyemburkan makanannya.
"Udah, yang ini gak usah di makan ya? Kita makan berdua aja dari kotak makan yang ini." Ucap Arsen menutup kotak makan Kiera. Lalu menggeser kotak makannya ke tengah-tengah diantaranya dirinya dan Kiera.
Berdua? Jantung Kiera juga terbanting entah kemana. Mungkin sudah turun sampai ke lutut. Serangan Arsen yang bertubi-tubi merobohkan benteng pertahanannya. Wajahnya sudah memerah padam. Niat hati mencintai Arsen dengan ugal-ugalan, Arsen malah ugal-ugalan membombardirnya dengan kata dan perlakuan manisnya
Tak hanya memindahkan kotak makannya, Arsen juga memindahkan tubuhnya. Kini ia duduk sangat dekat dengan Kiera. Agar mudah makan bersama tukasnya. Kiera sebisa mungkin untuk tidak kembali pingsan. Arsen benar-benar sudah memporak-porandakan hatinya saat ini.
Disaat Kiera tengah berusaha menikmati makannya, tiba-tiba ada seru nafas yang terdengar di telinganya. Arsen berbisik "Ra, sabar ya? Tunggu tanggal mainnya. Gue gak bakal bikin lo kecewa karena udah nunggu gue."
***
ASSKHEKFNHLSHSL PENGEN PUNYA ARSEN WOY
Kira-kira tanggal main apa yang dimaksud Arsen yaa?
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA ❤️
BIAR AKU SEMANGATT ❤️
TERIMAKASIH SUDAH BACA ❤️
SEMOGA SEHAT DAN BAHAGIA SELALU ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I'LL FIND ANOTHER YOU [TERBIT]
Fanfic{Visual : Renjun NCT Dream & Kim Minju] Kiera, si primadona sekolah tidak pernah menerima laki-laki manapun disekolah, saking fanatik dengan idolanya. Sampai suatu saat, tiba-tiba muncul gosip buruk tentang Kiera yang cukup menimbulkan masalah bagi...