5. Penasaran

45 18 2
                                    

Seakan sudah menjadi budaya di sekolah Kiera, guru-guru mulai malas mengajar siswa kelas 12. Mereka lebih banyak memberikan jam kosong kepada siswa 12. Ada yang memanfaatkannya dengan baik dan juga ada yang tidak. Ada yang mengisinya untuk belajar secara mandiri untuk persiapan masuk perguruan tinggi. Ada pula yang menggosip, bermain ponsel, bermain game, bahkan bermain basket dilapangan.

"Dave! Lo ngapain sih?! Senyum-senyum mulu kayak orang gila dari tadi." David, atau yang lebih sering dipanggil Dave dihampiri oleh teman-temannya. Ia tersenyum karena sudah berhasil menemukan sosial media milik Kiera.

Ia memperlihatkan salah satu foto Kiera pada teman-temanya. "Kenalin. Ini calon pacar gue. Dia kayaknya kelas 11." Ucap Dave menyeringai.

"Wow! Selera lo emang selalu bagus, Dave! Kali ini lo deketin dengan cara apa lagi? Tapi pasti gak sulit naklukin adik kelas kayak dia. Secara banyak yang ngantri buat jadi pacar lo!" Ucap salah satu teman Dave. Dave memasang wajah sombongnya. Dalam batinnya juga berkata, tidak akan sulit menaklukkan Kiera dengan ketampanan dan kepopulerannya.

Temannya yang lain pun mengangguk setuju. "Iya bener tuh, Dave! Gue yakin gak perlu PDKT berminggu-minggu. Lo pasti langsung jadian sama dia."

Namun, ada salah satu temannya yang hanya terdiam. Ekspresi wajahnya seperti sedang memikirkan sesuatu. Sekeingatnya, kemarin sepupunya yang bersekolah disana juga, kelas 11, baru menceritakan gosip yang begitu tenar di angkatannya. Di kelas 11, konon ada siswi yang secantik bidadari. Namun, sampai saat ini belum ada berita apapun tentang kisah cintanya yang berarti ia belum memiliki pacar.

"Kira? Kiera? Atau apalah itu. Gue lupa namanya. Kata sepupu gue emang cantik, unyu, body goals. Pokoknya semua diborong deh. Paket lengkap." Lanjut salah seorang teman Dave.

Kiera? Berarti yang ia temui tadi adalah yang diceritakan oleh sepupu temannya itu. Menurut penglihatan Dave, Kiera memang cantik sekali. Tak hanya cantik, ia juga memiliki proporsi tubuh yang pas. Sepertinya semua kesempurnaan diambil oleh Kiera. Temannya bercerita seperti itu, membuat Dave semakin ingin cepat-cepat memiliki Kiera.

"Menarik. Gue harus cepet-cepet milikin lo, Kiera."

***

Tidak hanya kelas 12 saja yang memiliki jam kosong, ternyata guru-guru pun mulai malas mengajar di kelas 11, terutama di kelas Kiera. Mereka hanya memberikan tugas, lalu kembali ke ruang guru. Diberi keleluasaan seperti itu, tentu dimanfaatkan oleh kelas Kiera. Ada yang tidur, pergi ke kantin, menonton film bahkan ada yang berencana pulang dan membuat surat sakit palsu.

Meski tidak mengerjakan tugas, Kiera dan Fina memilih untuk tetap di sekolah sampai jam pulang tiba. Mereka lebih sering mengobrol hal-hal acak, seperti kabar terbaru idol Korea kesukaan mereka atau membicarakan gosip terbaru sekolah. Namun, jika sudah bosan, mereka akan kembali memainkan ponselnya masing-masing.

"Ra, pinjem hp lo dong! Hp gue lagi di cas tuh." Pinta Fina. Kiera langsung memberikan ponselnya. Sudah tidak ada lagi rahasia diantara mereka. Kata sandi ponsel Kiera pun sudah Fina ketahui. Baru saja ingin membuka kata sandi ponsel Kiera, tiba-tiba ada notifikasi yang masuk.


@dvd_zfrn mengikuti anda


"OMG! RAAAAA! KIERAAA! KIERAA ANAK MONYET!" Reflek teriak Fina membuat seisi kelas beralih menatap ke meja mereka.

Kiera memejamkan matanya sejenak. Lalu menghela nafas panjang. Baru saja, ia sedang mengontrol emosinya untuk tidak membunuh orang yang ada di sebelahnya itu. "L-lo... Kalau mau bilang gue anak monyet gak apa-apa... Tapi gak usah teriak juga Pinot anak babi! Suara lo tuh kayak owa jawa! Bikin kuping gue berdarah!" Geram Kiera seraya menyentil dahi Fina.

I'LL FIND ANOTHER YOU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang