17. Kiera With Arsen

31 11 12
                                    

"Raa! Arsen udah dateng!" Teriak Melati seraya mengetuk pintu kamar Kiera.

Kiera yang tengah duduk dimeja riasnya, tersenyum pada pantulan dirinya sendiri di cermin. Ia menyelesaikan riasannya yang tinggal memoles bibir. Setelah itu, Kiera merapihkan tatanan rambutnya sedikit. Meraih cardigan dan tas selempang berwarna putih yang sudah dipersiapkan di ranjangnya.

Sudah hampir dua bulan, Kiera berteman dengan Arsen dan Theo. Hubungan mereka kian lama kian dekat. Meski kedengarannya Kiera seperti memiliki kepribadiannya yang buruk, karena dekat dengan dua laki-laki sekaligus. Jujur saja Kiera tidak ada niatan begitu. Kiera hanya belum bisa menentukan pilihannya. Pilihannya? Percaya diri sekali Kiera.

Untuk saat ini, Kiera menikmatinya karena semua mengalir begitu saja. Entah termasuk nasib baik atau bukan, mereka bertiga tidak pernah benar-benar berpapasan di area sekolah. Jika Kiera sedang bersama Arsen, mereka tidak pernah bertemu Theo. Begitupun sebaliknya. Mungkin memang jadwal Theo juga yang semakin sibuk oleh ujian-ujian.

Dan Melati pun sudah mengenali Arsen sekarang. Beberapa kali, Arsen mengantar Kiera pulang berujung pada berkenalan dengan Melati. Namun, sampai sekarang Kiano belum mengenal Arsen karena waktu yang tidak pas. Saat Arsen mengantar Kiera, entah mengapa Kiano selalu pulang terlambat dari kantornya.

Kiera menuruni anak tangga rumahnya dengan anggun. Ia memakai gaun pembelian Melati yang sama sekali belum pernah ia pakai. Kiera juga menambah hiasan pita pada surai hitam rambutnya. Arsen berkata akan mengajaknya ke sesuatu tempat yang indah. Sekaligus ingin refreshing dari penatnya program kerja OSIS yang bejibun.

Di sofa ruang tamu sudah ada Arsen yang sedang mengobrol dengan Melati. Arsen memakai kemeja berwarna cerah yang senada dengan warna gaun Kiera dipadu celana bahan berwarna coklat terang. Memang memperlihatkan ciri khas seorang Arsen sekali. Simpel tetapi menarik dan sangat karismatik.

Sesampainya Kiera di ruang tamu, mereka berdua pamit pada Melati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya Kiera di ruang tamu, mereka berdua pamit pada Melati. Hari ini, Arsen tidak membawa motor kesayangannya. Ia meminjam mobil milik bundanya, katanya. Jarak tempat yang dituju cukup jauh, tidak memungkin untuk mengendarai motor. Terlebih Arsen khawatir pada Kiera kalau harus menaiki motor menggunakan gaun.

"Tante, kita pamit pergi dulu." Pamit Arsen kemudian mencium tangan Melati.

"Iya. Hati-hati dijalan. Jangan pulang terlalu malem ya? Nanti Daddy nyariin!" Kiera dan Arsen mengangguk bersama sebagai jawaban. Berbeda dengan Theo, pembawaan Arsen yang tenang, membuat Melati terbawa suasana. Melati tidak berbicara yang aneh-aneh pada Arsen.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam, Kiera dan Arsen tiba pada tempat yang dituju. Entah Arsen mau membawa Kiera kemana, yang pasti mereka berada di kawasan hutan lindung. Arsen membuka bagasi belakang mobilnya. Disana terdapat barang-barang yang sudah ia bersiapkan.

Ada satu keranjang anyaman yang khusus dipakai piknik berisi makanan ringan dan minuman. Ia juga membawa alas untuk duduk berwarna cerah. Yang mengejutkan Kiera, Arsen juga membawa dua kanvas beserta alat lukisnya. Meskipun belum sampai di tempat pastinya, Kiera sudah tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia senang sekali jika akan melukis bersama Arsen.

I'LL FIND ANOTHER YOU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang