3. Hubungan

13 2 0
                                    

Benang takdir telah membawa dan mengikat mereka dalam sebuah rantai kehidupan. Anara sudah jauh lebih baik, walaupun dia masih berada di asylum. Kini dia sibuk mempercantik penampilannya.

"Ternyata kamu tipe orang yang terobsesi sama diri sendiri," ungkap Gavin saat melihat Anara yang dulu tidak tertarik pada make up kini sibuk merias diri. Gavin merasa sedikit lucu, baik adik ataupun kekasihnya sama-sama mencintai diri mereka.

"Aku juga mau rasain jadi cewek cantik. Selama ini aku berprestasi, tapi aku lupa mempercantik diri. Dunia ini everything should be balance right?" Pertanyaan retoris pun Anara keluarkan.

Cermin itu memantulkan kejadian yang terjadi. Bekas-bekas di tubuh Anara yang biasanya tertutup oleh jaket atau seragam sekolah kini terlihat dengan mata telanjang.

"Siapa cowok itu?" Tanya Gavin.

"Kenapa? Apa itu penting?" Tanya Anara.

"Jelas itu penting," jawab Gavin.

"Nara rasa gak ada yang lebih penting dari hubungan lu sama Winona. Kalian gimana?" Tanya Anara.

"Gw gak tau lagi. Gw butuh waktu buat ngambil keputusan yang tepat," jawab Gavin.

Kemarahan Gavin hampir memuncak, tapi dia selalu berhasil meredamnya. Ketika Gavin mengetahui keberadaan Anara, banyak tanda tanya yang muncul.

Aleyna menjelaskan apa yang terjadi. Gavin tidak akan tinggal diam jika ada yang melakukan hal demikian pada keluarganya, tetapi bisa dibayangkan jika yang melakukan adalah seseorang yang memiliki hubungan darah dengan orang yang kini menjadi seorang pasangan?

Pertemuan pertama Gavin dan Winona adalah saat hari pra-masuk belajar yang dilaksanakan kampus mereka beberapa tahun silam. Saat itu, Gavin menjadi panitia kegiatan dan bertemu Winona, mahasiswi baru.

Mereka lalu saling kenal, berteman, sampai akhirnya mereka berpacaran. Hubungan mereka juga lancar karena Gavin tipe orang yang suka memanjakan orang-orang yang menurutnya spesial.

Winona sendiri nyaman dengan sikap Gavin. Dia juga mau tak mau mengakui segala cara yang dilakukan Gavin berhasil membuatnya luluh dan melayang.

Gavin memiliki visual dan sikap bak seorang protagonis idaman. Sampai tiba saatnya Winona lulus, dia mendapatkan tawaran pekerjaan di BUMN yang terletak di Kota BM.

Kota BM, Kota kelahiran Gavin, sekaligus tempat di mana Gavin meneruskan perusahaan pengolahan milik keluarganya. Mungkin itu satu hal yang membuat banyak orang ingin menjadi Winona.

"Bilang gak tau, tapi mikirin Winona terus. Udah, cari Winona," saran Anara.

Gavin menghela nafas panjang. Anara terus-terusan membahasnya. Jika Gavin pikirkan kembali, dia cukup emosional saat itu pada Winona. Setidaknya dia harus meminta maaf pada Winona. Gavin pun berpamitan pergi pada Anara.

***

Malam hari menemani Arzhel yang sedang berada di luar. Bukannya jahat meninggalkan kakaknya sendirian, namun Arzhel ingin menenangkan diri sebentar.

Arzhel harusnya bisa menenangkan dirinya hari ini. Dia sudah putus dengan Naomi dua bulan yang lalu. Naomi bahkan belum mau berkomunikasi dengannya jika Arzhel tidak menghubungi Naomi.

Hubungan Arzhel dan Naomi awalnya baik-baik saja. Mereka sering bertemu karena satu fakultas. Naomi yang saat itu baru datang ke Kota B, banyak dibantu Arzhel untuk beradaptasi.

Puncaknya adalah saat mereka memenangkan kompetisi. Universitas mereka meraih kemenangan dan disana Arzhel menyatakan perasaannya pada Naomi.

Honour From Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang