🖤
Pagi ini hidangan untuk sarapan pagi sudah siap, Marie sudah kembali bekerja setelah ijin untuk merawat anaknya yang kecelakaan hingga keadaannya membaik. Hal itu membuat Catherine sedikit lega dengan kehadiran Marie, karena dapat menemaninya walaupun memang tidak setiap hari.
Sepertinya Tristan belum bangun, Catherine dan Julian pun sarapan terlebih dahulu, tanpa menunggu Tristan. Awalnya Catherine begitu menikmati sarapannya bersama Julian sampai ia melihat adik iparnya itu turun dan ikut bergabung untuk sarapan bersama, hal itu membuat selera makan Catherine seketika hilang wajahnya pun seketika berubah menjadi pucat.
Catherine menundukkan wajahnya enggan melihat Tristan yang sudah duduk berhadapan dengan Julian. Sungguh Catherine ingin pergi ke kamarnya saat ini namun itu tidak mungkin, takut membuat Julian curiga lagipula suaminya juga belum menyelesaikan sarapannya.
Catherine seperti membeku, ia tidak tahu harus bagaimana dengan keadaan yang sungguh membuatnya tidak nyaman.
"Sayang, ada denganmu?" Tanya Julian saat melihat Catherine berhenti memakan sarapannya "Kenapa wajahmu pucat? Apa kau sakit?"
"Lihat kau berkeringat..." Julian mengusap keringat di pelipis Catherine dengan lembut "Kau sungguh baik-baik saja?"
"A-ku baik-baik sa-ja..." Jawab Catherine menoleh pada wajah khawatir suaminya lalu sekilas melirik kearah Tristan yang menatapnya begitu aneh, terlihat jika adik iparnya itu menyeringai sesaat sebelum kembali menikmati sarapannya. Membuat Catherine semakin tidak nyaman dan ingin segera mengakhiri sarapannya.
"Apa perlu kita ke dokter?" Tawar Julian
"Tidak! Tidak perlu."
"Sungguh kau baik-baik saja." Tanya Julian memastikan.
"Ya Sayang sungguh aku baik-baik saja, sudah tidak perlu khawatir..." Senyum kaku Catherine
Setelah mereka menyelesaikan sarapannya, Catherine pun segera masuk ke dalam kamarnya disusul Julian. Tristan sendiri masih menikmati sarapannya dengan santai seolah tidak terjadi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking Down
Random(Mature) Profesi Tristan adalah pelukis dan melukis wanita cantik adalah favoritnya. Jari jemarinya sangat lihai melukis objek cantik yang menjadi modelnya. Tristan sangat menyukai keindahan dan dengan senang hati melukis tubuh indah wanita-wanita c...