Petrichor For Nyx

Part. 19, Alexander Wijaya

***

"Bagus, urusin aja terus itu anaknya August Hartono. Gak usah pikirin effort I sama papa buat jauhin you dari bahaya. Batu banget," Alex gusar setelah Ansel memberi tahu alasannya kembali ke rumah.

Ya, sapaan hangat kedua kakak beradik ini hanya sampai di pintu depan rumah.

"Kakak, I tau kakak khawatir. Tapi I bisa jaga diri kok. Selama ngikutin kata dokter semuanya bakal aman," ungkap Ansel mencoba meyakinkan.

"Eh batu! Jangan cari penyakit dengan deket-deket sama tuh cewek. Pokoknya kakak gak bakal izinin," tandas kakak satu-satunya Ansel itu.

Alexander Surya Wijaya, kakak sulung dan satu-satunya dari Ansel ini memang dikenal memiliki perangai serius dan sangat protektif pada adiknya.

Menjadi pewaris gurita bisnis keluarga Wijaya membuat Alex tumbuh menjadi pria yang sangat mementingkan logika.

Ansel sempat mengira kakaknya itu adalah sosok yang lebih menyeramkan dari ayahnya, namun kini ia mengerti kenapa Alex seperti itu.

Pekerjaan Alex yang membuatnya harus menghadapi berbagai macam orang dengan latar belakang dan motif berbeda.

Sang sulung harus tetap berdiri kokoh dengan kepala dingin demi melindungi semua yang ia sayangi.

Ia tahu sebab seperti itulah ayahnya membesarkan sang kakak, harus tahan banting dan siap menjadi pelindung namun tetap menyayangi keluarganya.

Ansel tahu pasti bahwa ketakutan Alex adalah dirinya dijadikan target untuk menggoyahkan keluarganya, terutama sang ayah dan kakaknya.

"Kakak bakal ngerti kalo you jatuh cinta. Tahu kan kak laki-laki di keluarga kita kalo udah mencintai seseorang pilihannya cuma nikah atau lajang selamanya?" Tutur Ansel melipat kedua tangannya di dada.

Alex pun hanya bisa menghela napas dan mengacak rambutnya kasar.

Satu-satunya yang menjadi turunan wajib di keluarga Wijaya adalah sikap keras kepala dan pantang menyerah.

Alex tidak menyangka bahwa sikap keras kepala sang adik justru keluar saat berkaitan dengan perempuan bernama Nyx itu.

"Yaudah deh terserah you aja. Pokoknya kalo sampe ada apa-apa sama you, I bakal minta cewek itu tanggung jawab," jawab Alex akhirnya menyerah.

Senyum terlihat merekah sempurna di wajah Ansel ketika mendengar jawaban sang kakak.

Akhirnya ia mendapat dukungan untuk mewujudkan cintanya.

"Yes! Thank you bruh! Ntar I cariin cewek buat jadi kakak ipar deh," seru Ansel menghampiri sang kakak lalu memeluknya singkat.

"Gak usah aneh-aneh dah! Jaga diri aja yang bener," balas Alex.

Ansel sendiri hanya menjawab dengan mengacungkan jempol lalu nyelonong pergi menuju ke kamarnya.

"Ma, kakak kali ini bakal bener-bener nepatin janji buat jaga adek," lirih Alex memandang pintu kamar Ansel di lantai dua menutup.