Part 13, Secret

19 1 8
                                    


***


"Disini aku berniat menyatakan perasaanku pada seseorang, kamu tahu kan?" tuturnya sambil menghadapkan tubuhnya padaku.

Siapa sangka, niatku untuk mewujudkan keinginan Ansel ini justru membawaku pada kenyataan yang tidak siap aku hadapi.

"Nyx, butuh waktu lama buat aku nyiapin mental demi ngomong sama cewek yang aku sayang di hari itu," lanjut Ansel.

Aku masih terpaku memandangi bulan yang mulai menunjukkan dirinya ditemani sebuah bintang yang bersinar terang tak jauh darinya.

Napasku tercekat saat aku merasakan tangan lembut Ansel menggenggam tanganku pelan.

Mendengar perkataan Ansel, aku langsung menoleh padanya.

'Bagaimana bisa aku tidak tahu Sel? Hatiku juga merasakan hal yang sama padamu,'

Bibirku memilih untuk tertutup rapat dan tidak mengungkapkan isi hatiku.

Perang antara hati dan otakku pun dimulai.

Otakku pun bekerja lebih keras memerintahkan badanku untuk bertingkah seolah aku tidak tahu.

"Kamu belum ngenalin aku ke dia," jawabku mengalihkan pandanganku ke arah awan yang berjalan pelan mengikuti kemana angin membawanya.

"Nyx, berhentilah berpura-pura bodoh," pungkas pria itu masih dengan nada lembutnya

"Aku mencintaimu. Aku begitu mencintaimu dan semua tentangmu," ujar Ansel dengan nada tegas.

Genggaman tangannya yang semula mengenggamku erat kemudian mengendur.

"Termasuk dengan fakta yang kamu sembunyikan dariku dan dunia," sambungnya lirih.

Aku langsung menoleh ke arah Ansel dengan tanpa sadar membelalakkan mataku.

"Apa?" Lirihku kaget.

'Tidak mungkin'

Sial, jantungku mulai bereaksi.

"Aku bilang aku tahu rahasiamu, Nyx," tuturnya dengan menatap mataku lurus sampai aku merasa tatapannya bisa menembus isi hatiku sesungguhnya.

'Jangan-jangan...'

"Pasti ada alasan kenapa kamu hanya ditangani oleh Kak Mikha di rumah sakit sebesar itu," lanjut Ansel masih menatap mataku.

'Bagaimana? Bagaimana bisa dia tahu? Tidak mungkin!'

Aku mencoba membantah, namun hanya bibirku saja yang terbuka, suaraku tidak mau keluar.

"Nyx, aku tahu semuanya," tutur Ansel.

"Kecelakaan kita empat tahun lalu karena musuh ayah kamu kan? Dan jantung ini yang jadi penyebabnya. Aku tahu Nyx, tentang project ayah kamu soal jantung mesin. Aku tahu kenapa di rumah sakit sebesar itu yang nanganin kamu cuma kak Mikha," lanjutnya.

DEG!

Ah sial! Jantungku mulai tidak beres!

"Nyx, kalo aku bilang aku siap jadi sandaran kamu dan hadapin semuanya bareng, apa kamu bakal percaya?" Tanya Ansel.

Petrichor For NyxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang