bab 17

1.3K 104 11
                                    

Bae jinyoung masuk kedalam perusahaan nya dengan emosi tertahan begitu dia hampir memasuki lobby beberapa orang menahan jinyoung untuk masuk dan itu semakin membuat namja paru bayah itu geram.

"Minggir aku ingin masuk jangan halangi aku" Ucap jinyoung mencoba berbicara baik-baik.

"Maaf Tuan perusahaan ini sudah disita oleh pihak bank karena kau sudah tidak sanggup melunasi hutang mu setelah kebangkrutan perusahaan mu, bukan hanya gedung ini tapi seluruh aset dan juga rumah mu akan kami sita" Ucap seseorang yang ternyata dari pengadilan yang diutus untuk menyita seluruh aset kekayaan Bae Jinyoung karena hutang-hutangnya dibank yang sudah menumpuk dan jatuh tempo.

"Kalian tidak bisa melakukan ini padaku ini namanya perebutan paksa kalian tidak memberikan surat peringatan padaku sebelumnya untuk menyita semua harta ku jadi ini tidak sah" Ucap jinyoung masih mencoba mempertahankan harga dirinya.

"Maaf Sajangnim saya sudah berulang kali memberitahu Anda soal surat peringatan dari bank untuk anda tapi Anda bilang itu tidak penting dan Anda meminta saya untuk membuang suratnya" Ujar sekertaris jinyoung membuat jinyoung semakin terpojok dan malu luar biasa.

"Sekarang Anda tinggalkan gedung ini dan segera kosongkan rumah anda beserta semua harta Anda kami akan melelang nya untuk melunasi hutang Anda sekarang silahkan pergi dari sini"

Beberapa security menarik paksa Bae Jinyoung keluar dari perusahaan nya secara tidak manusiawi begitu sampai diluar jinyoung dilempar begitu saja bak sampah masayarakat yang sangat meresahkan orang lain.

"Ohh bagaimana rasanya di usir dari perusahaan mu sendiri Bae Jinyoung-ssi itulah yang kurasakan dulu saat kau dengan teganya merebut perusahaan ku, ckck kasihan sekali sekarang kau tidak punya apa-apa dan tidak akan ada yang mau menampung kau dan keluarga busuk mu itu jadi menderita lah dijalanan jinyoung, gilalah agar kau semakin dikasihani dan dihina hahahah" Minho tertawa puas melihat wajah putus asa musuh bebuyutannya yang saat ini memandang benci kearahnya.

"Jangan menatap ku begitu ini adalah karma bagimu karena sudah menghina dan merendahkan aku juga putra ku dulu sekarang Terima akibatnya" Minho pergi dari sana setelah puas mencacai maki jinyoung didepan semua orang karyawan dan juga media.

Irene berteriak seperti orang gila begitu dia sampai dirumah nya, barang-barang yang ada di jangkauannya dilempar kesegala arah untuk melampiaskan emosi nya.

"Arhggggg Kim Seokjin sialan"

Hana mendatangi Irene dengan tergesa-gesa begitu dia mendengar pekikan anak tirinya itu.

"Irene ada apa kenapa kau berteriak begitu, apa semuanya berjalan lancar" Tanya Hana pada irene.

"Lancar apanya, semua berantakan karena ulah Namja sialan itu aku tidak akan melepas nya kali ini dia akan mati ditangan ku"

"Ohh appa kau sudah pulang, appa kita kalah dipengadilan itu, semua rencana kita gagal appa kita harus membalas nya aku tidak Terima direndahkan begini appa" Seru irene begitu dia melihat ayahnya masuk ke rumah dengan lesu, pakaiannya kusut tidak tertata, belum lagi rambut acak-acakannya membuat penampilan Jinyoung terlihat buruk tapi irene tidak menyadari nya melainkan Hana yang heran kenapa suaminya sudah pulang di jam bekerja begini.

"Yeobo kenapa kau pulang cepat hari ini, pakaian mu, ada apa dengan dirimu yeobo kau terlihat berantakan" Karena ucapan Hana barusan irene jadi menyadari penampilan sang ayah yang terlihat berantakan.

"Appa ada apa katakan kenapa appa berantakan begini" Ujar irene memandang sang ayah bingung.

"Kita sudah tamat, perusahaan appa dan juga harta benda kita termasuk rumah mobil dan juga tabungan kita semua disita untuk membayar semua hutang kita pada bank, dan kita diminta untuk segera mengosongkan mansion ini segera" Ucap nya dengan kepala nya tertunduk lesu.

Ahjussi Milik KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang