bab 21

1.1K 93 7
                                    

Min-ho pulang setelah selesai mengurus jasad Park Bogum, setelah dirinya masuk kedalam mansion suasana sepi menyambut nya sudah jelas karena saat ini Jungkook tidak ada dirumah karena menjaga Yeon yang masih dirawat, namun dimana wanita itu sekarang, batin Min-ho bertanya-tanya.

"Ahjuma dimana Hana kenapa dia tidak kelihatan" Tanyanya pada seorang pelayan yang lewat di depan nya.

"Maaf tuan besar kami juga tidak lihat nyonya Hana sedari tuan pergi tadi, tapi tadi  saya sempat melihat nyonya Hana seperti sedang ketakutan Tuan" Ujar pelayan tersebut.

"Tuan besar! " Seruan dari salah satu pelayan yang berlari kerah mereka berdua mengalihkan perhatian min-ho.

"Ada apa kenapa kau panik begitu" Ujar min-ho menanyai pelayan tersebut yang terlihat panik sekali seperti baru saja melihat mayat.

"Itu Tuan di kolam renang belakang ada mayat, dia mengambang dengan lehernya hampir putus Tuan" Ujar nya ketakutan.

Min-ho segera bergegas kesana melihat keadaan, benar saja kolamnya sudah berubah warna jadi merah darah dan sebuah jasad mengapung ditengah-tengah kolam.

"Kalian cepat tarik jasad itu ketepi siapa dia kenapa dia ada di kolam renang ku" Ujar min-ho langsung dituruti oleh para bodyguard nya menyeret jasad itu menggunakan besi panjang, begitu sampai didarat, min-ho dibuat terkejut karena ternyata itu adalah jasad Hana yang terlihat sangat tragis dengan goresan dileher nya yang sangat dalam hampir memutus leher nya.

"Siapa yang melakukan ini, kalian apa ada seseorang yang mencurigakan masuk kedalam rumah ini" Tanya min-ho pada para pekerja nya.

"Tidak ada Tuan, setelah kepergian anda sesaat anda menerima telepon dari Tuan Seokjin Nyonya Hana memang terlihat ketakutan dan langsung masuk kamar nya setelah itu nyonya Hana tidak keluar lagi, jika nyonya dibunuh pasti pelakunya sudah tertangkap oleh sistem keamanan kita Tuan" Ujar seorang bodyguard kepercayaan Min-ho.

"Jadi maksud kalian dia bunuh diri, dengan menebas lehernya sendiri begitu" Ujar nya tidak percaya.

"Tuan kami baru saja masuk kamar nyonya dan kami menemukan pisau dapur ini dikamar nya, dan ini rekaman CCTV di kamar nyonya Hana"

Min-ho menerima tablet yang menampilkan rekaman CCTV detik-detik kematian Hana, memang benar Hana terlihat ketakutan entah karena apa dan min-ho sangat terkejut saat melihat Hana meminum sebuah obat entah apa dan dengan entengnya dia menebas lehernya sendiri menggunakan pisau dapur, sebelum kematiannya Hana terlihat berjalan tertatih-tatih menuju balkon kamar nya yang kebetulan ada tepat diatas kolam renang bawah bisa disimpulkan Hana bunuh diri.

"Astaga tidak kusangka dia malah bunuh diri, ya sudah setidaknya dia sudah meringankan beban ku, dan aku juga tidak perlu mengotori tanganku untuk membunuh nya, kalian urus mayat nya makamkan dengan layak dan jangan sampai ada yang tahu termasuk jungkook mengerti" Ujar nya memberi perintah pada para bawahannya dan langsung dituruti oleh mereka.

Seokjin kembali kerumah sakit saat menjelang malam begitu masuk yang dilihatnya adalah Jungkook menyelimuti anak mereka yang sudah tidur dengan selimut.

"Hyungie sudah pulang, suatu makan mau Kookie belikan makanan di kantin hmm" Ujar Jungkook menyapa calon suaminya dengan kecupan mesra di bibir nya.

"Jangan khawatir sayang Hyung sudah makan tadi bersama hoseok, dan kookie apa sudah makan hmm" Jungkook mengangguk menjawab pertanyaan Seokjin tadi dia makan bersama JiMin sebelum pemuda itu pulang.

"Koo, sebaiknya kau pulang saja, kookie tidak pulang sejak yeon masuk rumah sakit kasihan daddy Min-ho sendirian dirumah" Ujar Seokjin menyuruh kekasih nya pulang, tangannya merangkul pinggang ramping Jungkook dan jarinya mengelus sayang pipi bulat kesukaannya.

"Shireoo kookie mau disini jaga yeonie"

"Hey jangan begitu kasihan daddy, sudah sana pulang oh iya Hyung ada kabar gembira untuk mu, satu minggu dari sekarang kita akan menikah, Hyung sudah meminta hoseok untuk mengurus semua keperluan kita, kita hanya tinggal fitting baju pengantin dan juga photo prewedding bagaimana kau senang sayang " Ujar Seokjin membuat Jungkook memekik gembira.

"Yang benar Hyung!  daddy mengizinkan kita menikah secepatnya wahh kalau begitu kookie pulang dulu kookie harus bertanya langsung pada daddy bye hyungie kookie pulang dulu" Ujar Jungkook semangat, mengecup bibir kekasihnya lalu pergi dari sana menuju kediamannya.

Sesampainya jungkook dirumah langsung saja si cantik itu berlari menuju ruang kerja daddy nya sontak saja para pelayan memekik takut melihat tuan muda mereka berlari sangat kencang.

"Tuan muda jangan berlari nanti jatuh" Pelayan Choi memperingati tuan nya itu namun sepertinya Jungkook terlalu senang hingga menghiraukan pekikan dari para pelayan nya.

Brak!!

"Daddyyyy! "

Min Ho terlonjak kaget begitu pintu ruangan nya tiba-tiba didobrak oleh Jungkook tanpa aba-aba membuat jantung nya seketika melompat saking terkejutnya dia.

"Astaga sayang, bisa pelan-pelan bagaimana jika tadi daddy terkena serangan jantung hmm" Ujar Min Ho dibalas kekehan imut dari Jungkook.

"Itu tidak penting daddy ada yang ingin kookie tanyakan pada daddy"

Min Ho menghela nafas panjang mendengar ucapan anak semata wayangnya itu

"Hm katakan apa yang ingin kookie tanyakan" Ujarnya dengan senyuman lembut yang mampu melelahkan setiap wanita atau uke yang melihat nya kecuali Jungkook Karena dia sudah mentok jatuh cinta sampai mati pada Seokjin.

"Daddy benar seminggu lagi kookie dan jin hyung menikah benarkah itu daddy jawab kookie"

Min Ho terkekeh sepertinya Seokjin sudah menceritakan nya pada Jungkook pantas anak itu terlihat senang juga ceroboh saat ini.

"Ya benar seminggu lagu kalian akan menikah, daddy sudah meminta sekretaris Cha untuk mengurus gedung dan juga undangan untuk pernikahan kalian, dan untuk Jungkook dan Seokjin kalian berdua tidak usah repot mengurus acara itu serahkan pada kami kalian fokus saja perawatan dan juga fitting baju pengantin kalian oke"

Jungkook menangis mendengar ucapan ayahnya tersebut, segera dengan lembut jungkook memeluk tubuh kekar sang ayah yang terasa nyaman itu.

"Terimakasih daddy, daddy adalah appa yang paling terbaik sedunia, kookie bangga jadi anak daddy, Terima kasih karena sudah ada bersama kookie selama ini hiks daddy Saranghae huweeee"

Min-ho tertawa mendengar tangisan anaknya tersebut, diusap nya punggung bergetar Jungkook dengan lembut lalu dicium nya pucuk kepalanya gemas.

"Hey tentu itu tidak gratis sayang kau ingat syarat yang daddy berikan pada kalian hmm" Jungkook melepas pelukan nya menatap sang ayah dengan mata bulat nya yang berair, hidung merahnya yang sangat menggemaskan membuat min-ho jadi berfikir ulang untuk membiarkan anaknya yang cantik ini dimiliki oleh orang lain rasanya min-ho belum rela anaknya dimiliki orang lain kecuali dirinya.

"Eungg apa itu" Jungkook memiringkan kepalanya imut, menatap lugu sang ayah yang sudah mati-matian menahan pekikan gemasnya

"Aigoo, anak siapa ini menggemaskan sekali, tentu saja setelah kalian menikah kalian akan tinggal bersama daddy disini" Ujar min-ho membuat Jungkook menganggukkan kepalanya.

"Eoh tentu saja daddy, kita akan tinggal disini sampai tua hihihi" Min-ho tersenyum tampan tangannya terulur mengusak rambut Jungkook dengan kasar hingga rambutnya berantakan.

"Anak pintar cup" Ucapnya dengan kecupan di dahinya.

"Daddy! Daddy kalau begitu kookie mau ajak Jiminie Hyung jalan-jalan kookie mau sekalian perawatan disalon kookie... "

"Hey sayang itu bisa besok, sekarang daddy mau menghabiskan malam ini dengan mu, kita tidur dikamar daddy, menonton dan bercerita sampai puas kajja" Ujar Min-ho menggendong anaknya masuk kekamar miliknya bermain sepuasnya seperti saat dulu saat Jungkook kecil.

...

Tbc...

Ahjussi Milik KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang