Bab 22 Pak Rizal??

60 5 1
                                    

Esok harinya ...

SMA 1 Pancasila di gegerkan atas kemenangan Dina mengikuti lomba dance itu, hingga berita itu terdengar ke telinga Rifqi.

"Rif, pacar lo hebat banget ya bisa menangi lomba dance, keren loh dia," kata temanya Rifqi.

'Apah, Dina ikut lomba dance, kok dia nggak bilang sama aku sih?' batin Rifqi.

Temanya Rifqi memperlihatkan vidio Dina waktu lomba.

"Dina keren ya."

Belum selesai menonton, Rifqi malah pergi.

"Mau kemana dia?"

"Mungkin cari pacarnya kali."

Benar saja Rifqi mencari Dina, ia mencari Dina di kelas, di kantin dan Rifqi menemukan Dina di perpustakaan.

"Dina!"

"Rifqi, ngapain kamu kesini?" tanya Dina.

"Aku cariin kamu."

"Oh, aku lagi belajar."

"Sekarang kamu sibuk ya, sampe  nggak ada waktu buat kita berdua,"sindir Rifqi.

"Maaf ya Rif, aku mau fokus dulu sama belajar aku nggak mau ngecewai kedua orang tua aku," ungkap Dina.

"Iyah, Din aku ngerti kok."

Dina pun melanjutkan belajarnya sedangkan Rifqi di diamkan saja.

Di kelas, hari ini di kelas Dina mata pelajaran bahasa Indonesia, Dina mendengarkan dengan seksama saat Pak Rizal menerangkan materi yang di bahas.

"Ada yang tau apa teks editorial?" tanya Pak Rizal.

"Saya, Pak." Dina mengacungkan tangan.

"Iyah Dina, tolong jelaskan!"

"Teks editorial adalah suatu tulisan yang umumnya diterbitkan oleh surat kabar atau media cetak. Biasanya, teks editorial ini membahas berbagai isu yang tengah menjadi perbincangan utama dalam masyarakat. Contohnya, bencana alam, ataupum masalah sosial yang ada di masyrakat," jelas Dina.

"Yaps, benar sekali," ucap Pak Rizal.

Semua orang bertepuk tangan untuk Dina.

"Wah, hebat lo Din bisa jawab."

"Dina gitu lo."

'Hebat kamu Din, bisa menjawab pertanyaan saya,' batin Pak Rizal salut kepada Dina.

***

Kini Dina dan Rifqi sedang makan di kafe tapi mereka hanya diam-diam saja, Dina malah sibuk dengan bukunya.

"Din, plis dong hargain aku," ucap Rifqi kesal.

"Bentar ya Rif."

Sudah satu jam mereka di kafe. Namun tidak ada percakapan.

"Zareena Dina Maheswara!"

"Iyah, pak Rizal," sahut Dina salah menyebut nama.

Seharusnya Dina  menyebut nama Rifqi, ini malah nama pak Rizal yang Dina sebut.

"Pak Rizal?"

"Maaf Rif, aku salah nyebut, soalnya pak Rizal sering manggil aku dengan nama lengkap," jelas Dina.

'Kenapa hati gue sakit ya pas Dina malah nyebut nama Bang Rizal?' batin Rifqi.

"Iyah nggak papa, Din."


My Teacher Is My Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang