41 Berantem di Tempat Kerja Dina

50 4 0
                                    

Besok lupa pun datang, dimana hari ini Rizal pergi ke Korea untuk menemui Dina. Rizal menempuh perjalanan selama 7 jam di pesawat menuju Korea selatan. Hingga Rizal mendarat dengan selamat sampai Korea. Dina menunggu Rizal di Bandara.

"Dina!"

Dina menoleh kebelakang. Lelaki itu, lelaki yang Dina cintai dan Dina rindukan akhrinya kini tepat di hadapannya.

"Mas Rizal!"

Keduanya saling berpandangan, sampai Dina meneteskan air mata karena terlalu rindu. Sungguh effort nya tidak main-main, lalu mereka berpelukan.

"Akhirnya kita bisa ketemu lagi."

"Saya rindu sama kamu Din."

Setalah itu mereka menuju ke apartemen Rizal untuk meletakan barang-barangnya. Rizal berada di Korea selama 1 minggu. Ia ingin menghabiskan satu minggu ini dengan bersama Dina, berjalan-jalan mengunjungi banyak tempat di Korea.

Dina juga memperkenalkan Rizal dengan Axel temannya.

"Mas, ini Axel teman aku disini."

"Rizal."

"Axel."

Keduanya berjabat tangan. Sebenarnya Rizal kurang suka dengan teman Dina di Korea ini, karena Rizal melihat Axel menyukai Dina dari tatapan hingga perilaku Axel ke Dina.

Setiap hari-harinya mereka berjalan-jalan, terkadang Dina juga selalu di antar jemput oleh Rizal saat kerja atau pun kuliah. Saat Dina kerja pun Rizal selalu setia menunggu di toko yang Dina kerja, sampai dimana ada kejadian tidak terduga.

Saat Dina tengah melayani pengunjung, ada pengujung laki-laki yang genit kepada Dina sampai berani-beraninya memegang tangan Dina, hal ini membuat Dina tidak nyaman. Rizal yang melihatnya pun tidak suka dan langsung menghampiri lelaki itu.

"gamhi nae yeojaui son-eul jabdani, geunyeoneun nae yeoja, nae yeon-in-iya!"
{berani-beraninya anda memegang tangan wanita saya, dia ini wanita saya kekasih saya!}

Lelaki itu berdiri dan berkata.

"dangsin-eun nugu-ibnikka? igeos-i nae gwonliibnida. geuneun jong-igo naneun wang-ibnida. geulaeseo naneun igeos-e daehan gwonliga issseubnida!!"
{siapa kamu, ini hak saya dia ini kan pelayan dan saya rajanya. jadi saya punya hak untuk ini}

Tak segan-segan Rizal menonjok pipi pria itu hingga pingsan, para pengunjung disitu ada yang menolong dan yang diam saja acuh.

"geu salam-eun nae aein-iji neo gat-eun neulg-eun-ileul mosyeoya haneun hain-i aniya!!"
{dia itu kekasih saya, bukan pelayan yang harus melayani pria tua seperti anda}

Pria tua itu setelah di pukuli dibawa pergi oleh teman-temannya. Sedangkan Dina dimarahi oleh Menagernya.

"Dina-ege museun il-i il-eonago issnayo? wae ileohge jijeobunhae? museun il-ieyo?" tanya menager nya.
{Ada apa ini Dina? Kenapa jadi berantakan seperti ini? Apa yang terjadi?}

"Mian da nae jalmos-iya dasi hanbeon sagwahalge najung-e da jeonglihalge," ucap Dina.
{Maaf ini semua salah saya, sekali lagi saya minta maaf, nanti saya akan bereskan ini semua}

Lalu Dina membawa Rizal pergi dari tempat kerjanya, Dina membawa Rizal di taman untuk menenangkan hati Rizal yang panas.

"Maafin aku ya, aku jadi kacauin kerja kamu."

"Iyah nggk papa, aku paham kok Mas mau belain aku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Teacher Is My Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang