32 Tunangan/Gagal Tuangan

63 5 0
                                    

Setelah melihat penampilan Dina, menejer kafe tiba-tiba tertarik dengan Dina, dia pun menawarkan Dina untuk berkerja sebagai penyayi kafe. Dina pun tertarik dengan tawaran itu, ia pun menerimahnya itung-itung mencari pengalan. Dina mulai kerja besok, sepulang sekolah.

Setelah putus dari Rifqi Dina menyibukan dirinya dengan bekerja di kafe sebagai seorang penyayi untuk mengisi kekosongan hari dan hatinya.

Setiap harinya Dina ketika pulang sekolah kerja, pulang malam terus. Dina tidak memberitahu kedua orang tuannya, kedua orang tuannya hanya tau jika Dina pulang malam ada kerja kelompok.

***

Di rumah Pak Rizal, semua keluarga tengah membicarakan pertunangan, hah pertunangan? Siapakah yang bertunangan?

Jadi Rizal memutuskan untuk bertunangan dengan Mawar karena dengan bertunangan Rizal berfikir bahwa dia bisa melupakan Dina dan bisa membuat Rifqi bahagia juga. Walaupun tak ada kata cinta dari Rizal untuk Mawar. Mawar pun menyetui pertunangan ini karena memang dia mencintai Rizal.

"Lebih cepat lebih baik," ucap Mamah Lidya.

"Bagaimana kalau pertunangannya besok lusa depan?" usul Mamahnya Mawar.

'Deg!'

"Boleh tuh, gimana pendapat  kalian berdua?" tanya Mamah Lidya.

"Aku sih setuju aja Tente," jawab Mawar.

"Terserah."

"Oke, kakau gitu setuju ya minggu depan."

***
Terlihat Rizal tengah berdiri di balkon kamarnya malam-malam, ia sangat pusing dengan pikirannya. Bagaimana dia bisa bertunangan dengan wanita yang tidak Rizal cintah? Ini namanya pengorbanan bukan cintah.

Esok harinya ...

Siswa siswi SMA 1  Pancasila heboh mendenger berita kalau Pak Rizal akan bertunangan dengan guru baru itu, apalagi cewek-cewek yang obses banget sama Pak Rizal, pasti mereka galau berjamaah.

"Kok Pak Rizal tega sih khianatin aku."

"Guru baru aja belagu, dia pake pelet kali jadinya bisa dapetin Pak Rizal."

"Gue nggak suka deh sama guru baru itu, sok cantik banget."

"Nggak terima! Kenapa calon pacar gue Pak Rizal yang gantengnya mirip Jungkook mau-maunya nikah sama cewek modelan  kayak Bu Mawa."

Itulah kira-kira dumel para siswi SMA 1 Pancasila kerena Pak Rizal ingin bertunangan. Kabar ini juga ternyata sampai ke telingan Dina, entah prasaan apa yang kini Dina rasakan, marah, sedih, atau kecewa. Marah, Dina tidak punya hak untuk marah. Sedih, Dina juga punya prasaan apalagi orang yang Dina cintai akan bertunangan dengan wanita lain. Kecewa, Dina tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat dia dengan wanita lain. Dina hanya bisa duduk di rooftop sambil memandangi awan.

Keesokan harinya ...

Hari ini adalah hari acara tunangannya Mawar dan Rizal, hanya keluarga dan teman terdekat saja yang Rizal dan Mawar undang. Rifqi dan Mamah Lidya setia menemani Rizal di sisinya. Keluarga Mawar mempersilakan  keluarga Rizal masuk, acara lamaran akan segerah di mulai.

Sebelum itu, calon wanita dipersilakan untuk keluar. Cantik dan anggun, Mawar mengenakan kebaya yang dipilihkan oleh Mamah Lidya, kebaya itu sudah Mamah Lidya pilihkan untuk calon istiri anaknya sebagai hadiah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang terpesona dengan kecantika  Mawar, namun tidak dengan Rizal ia biasa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang terpesona dengan kecantika  Mawar, namun tidak dengan Rizal ia biasa saja.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmannirrahiim acara lamaran Mawar Utami Putri dengan Ridal Pranaja Danuarta akan segerah di mulai," ucap Mc.

"Mawar Utami Putri, saya Rizal Pranja Danuarta maksud dan tujuan saya bersama keluarga ini melamarmu, apakah kamu mau menjadi istri saya?"

"Aku mau ..."

"Pertunangan ini batal!"

Belum Mawar menjawab tiba-tiba saja datang seorang lelaki yang mengacaukan acara ini.

"Siapa kamu?" tanya Papahnya Mawar.

"Saya Radit, pacarnya Mawar," ungkapnya.

"Apah?!"

Semua orang terkejut mendengernya.

"Jangan ngaku-ngaku kamu!"

"Saya nggak ngaku-ngaku kok."

"Sayang, kenapa kamu tunangan sama cowok lain?" tanya Radit memeluk Mawar.

Mawar melepas pelukan Radit.

"Cukup Radit, kita tuh cuma mantan kita nggak ada hubungan lagi," ucap Mawar.

"Enggak, kita masih mempunyai ikatan, Mawar."

"Anak yang ada dalam perut kamu, itu ikatan kitan," ungkap Radit.

Orang yang mendengernya semakin terkejut mendengar pernyataan dari Radit.

"Maksud kamua apa, anak yang ada dalam perut Mawar?" tanya Mamah Lidya.

My Teacher Is My Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang