5

3 1 0
                                    

Buku-buku berjajar rapi memenuhi rak rak tinggi.Suasana khas perpustakaan,dengan orang-orang yang tidak bersuara hanya pokus dengan buku nya masing-masing.
Winna sedang berjalan menyusuri rak-rak buku itu,sesekali berhenti untuk melihat buku yg menarik perhatian nya.Sampai tertuju pada satu buku disalah satu rak,tangannya menyodor menarik buku dari raknya.

Setelah selesia aktivitas nya di perpustakaan, Winna mampir ke minimarket untuk membeli minuman.Matanya menyebar melihat kaleng-kaleng dan botol minuman dengan berbagai rasa dan merk dihadapannya.Saat hendak membuka pintu kulkas.Seseorang lebih dulu mengulurkan tangannya menarik pintu kulkas,mengambil salah satu minuman dan menyodorkan minumannya pada Winna.

"Apanih?"

Winna heran kenapa tiba-tiba Adit memberinya minuman.

"Mau ngambil ini kan?" Adit menyodorkan lagi minumannya. "Nih, " Lanjutnya.

"Makasih." Ucap Winna sambil mengambil banana milk dari tangan Adit. "Kok kamu tahu aku mau ngambil ini? "

"Banana milk kesukaan kamu kan?"

"Iya," jawab Winna.

Mereka keluar dari mini market bersamaan. Dengan minuman di tangannya masing-masing.

"Mau ngobrol bentar gk?" tanya Adit.

"Boleh,tapi jam lima aku harus uda pulang."

"Nanti aku anterin kamu pulang sekalian." Ujar Adit sambil mendahului langkah yg kemudian disusul Winna.

keduanya menuju bangku didepan minimarket.Dengan meja bundar dan payung besar yg meneduhkan siapa saja yg duduk dibangkunya.Duduk berhadapan dengan sesekali meneguk minumannya.

"Oiya,ko kamu bisa tau aku suka Banana milk?" Tanya Winna menatap Adit.

"Emmm ... " Adit sedikit berpikir, "Tau, dari feed IG kamu." Sambungnya.

"Loh,kamu liat IG aku?."

Adit mengangguk kecil. "Gak sengaja lewat pas aku ngefollow akun Elsa dan Bahkan aku udah follow kamu,tapi belum kamu folback."

"Nanti aku folback." Ucap Winna sedikit tersenyum.

Kemudian tiba-tiba Winna teringat yg memberikannya banana milk waktu itu dan terpikir untuk menanyakan.
Apakah Adit yg memberikannya Banana Milk waktu itu?

"Winna/Adit."

Mereka memanggil satu sama lain berbarengan.

"Kamu duluan," ucap winna.

"Aku cuman mau nanya,kamu habis darimana ko sendirian?"

"Aouuh, ini." Winata mengeluarkan buku dari paper bag. "Barusan dari toko buku sebrang sana.Beli ini." Menunjukan buku yg tadi dia beli.

"Suka baca buku yak?"

"Lumayan,kalo lagi gabut.kalau gak ngelukis ya baca novel"

"Suka ngelukis juga?"

"Iya."

"Aku tau toko buku yg sekalian jual alat lukis lengkap.Mau kesana gk lain waktu." Ujar Adit menawarkan.

"Boleh"

"Ok,nanti kita kesana" Adit tersenyum manis. "Sekarang giliran kamu,tadi kenapa manggil?"

"Hah ... " Winna terdiam,berpikir.Haruskah dia tanyakan perihal Banana milk itu.
"Sebelumnya sorry ya ... Kamu ada pernah ngasih banana milk gak ke aku?" Tanya nya ragu.

"Aouh pas hari rabu ya? ... iya dari aku"

"Hah,beneran dari kamu?" Sedikit berteriak karna mendengar jawaban dari adit.

"Iya,kenapa emangnya?"

"Kenapa kamu ngasih banan milk?"

"Ucapan terimakasih karena kamu udah minjemin aku pulpen.Aku belum sempet berterimakasih waktu itu,kamu udah pergi duluan."

"Ouhh iyak iyak." Respon Winna sambil tersenyum canggung.

"Kenapa? Apanya yang iyak?"

"Yaaa ... makasih juga buat banana milknya. Buat Banana milk yg ini juga ... Maksih." Ucap Winna kemudina mengangkat banana milk didepan nya.

"Sama-sama." Adit tersenyum manis.










To be continued...

True love    (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang