12

3 1 0
                                    

Manik mata keduanya saling bertemu, persekian menit, menatap satu sama lain.

Rangga menaikan satu alisnya. "Baru sadar ya gwe ganteng?" ucapnya.

Mendengar itu Winna langsung membuang pandangannya,menatap layar TV dan memeluk bantal sopa nya.

"Gak, lu nyebelin."

Rangga hanya merespon dengan tersenyum manis.

"Aduh manis banget senyum nya." Ucap Mama nya Winna sambil menaruh dua piring spaghetti di meja.

Rangga langsung menoleh dan menegakan badan nya.

"Siapa yang senyum? Gak ada yang senyum juga." Ujar Winna melihat kearah mama nya.

"Loh, ini tadi dia senyum manis banget." Mamanya Winna menunjuk pada Rangga.

"Gak mungkin dia senyum Mah."

Winna mengambil piring spaghetti didepan nya dan memberikannya pada Rangga.

Menyodorkan piringnya. "Coba mana senyumnya?" Ucapnya seraya tersenyum.

Rangga menerima piring spaghetti itu dan melihat kearah Winna dengan senyum terpaksanya.

"Tuh kan sepet banget." Ucap Winna kemudian mengambil piring spaghetti lagi untuk dia makan.

Melihat tingkah Winna, mama nya hanya tersenyum dan kemudian duduk di sopa.

Mereka pun menikmati spaghetti itu,sesekali Winna melahap spaghetti sambil pokus pada drakor nya,sesekali dia dan mamanya tertawa karna ada hal lucu di TV yang sedang dia tonton,sambil menjelaskan alur cerita drakornya karena mamanya terus bertanya.Sedangkan Rangga sesekali melihat kearah Winna,kearah TV dan sesekali melihat ke arah mamah nya Winna.Sampai pada satu situasi ketika Rangga melihat Mamahnya Winna,Rangga merasakan kehangatan keluarga yang dia rindukan,Rangga terus menatap Mama nya Winna dengan tatapan lembut dan hangat.

Sampai berhenti melahap spaghetti nya dan hanya menatap mamanya Winna,tanpa sadar dia tersenyum manis dan sedikit merekah.

Winna melihatnya,dia melihat senyum Rangga yang terlihat manis dan tatapan hangat yang seperti tatapan rindu.

"Mama udah selesai,kalian lanjutin aja ya. Mama udah ngantuk." Ucap nya sambil berdiri. "Mama duluan yak." Tersenyum pada rangga dan kemudian pada Winna.

"Iya ma."

"Iya tante, makasih." Ucap Rangga sambil tersenyum.

Mama Winna pun pergi.

"Senyum terus lu,jangan naksir mama gwe suaminya galak." Ucap Winna.

Rangga melihat kearah Winna, "kalo naksir lu boleh?" Ucap Rangga.

"Hah?" Winna sedikit berteriak "gila lu udah punya cewek juga." Lanjutnya.

"Makasih ya ... Buat semuanya."

"Akhirnya gwe denger ucapan terimakasih juga dari lu."

"Nata!"

Winna menoleh. "Apa?"

"Gwe balik yak,udah kemaleman."

"Eemmm,lu balik lah. Masa mau nginep disini."

"Emang boleh?" Tanya Rangga.

"Nggak lah ... Nginep aja dirumah cewek lu sendiri. Lagian lain kali kalo gak mau pulang ke rumah dan lu gak mau makan sendirian lu minta temenin cewek lu,bukannya malah duduk melototin mie kaya tadi."

"Lu tau dari mana gwe punya cewek."

"Yaa ... Tadi gak sengaja liat lu sama cewek di toko bunga."

Rangga mengantuk pelan. "Oh ... Yaudah gwe pulang ya." Ucap Rangga seraya
berdiri.

Merekapun berjalan keluar rumah.

"Hati-hati ya!" Ucap Winna sambil memberikan helm pada Rangga.

Rangga hanya mengangguk dan berjalan menghampiri motornya.

Melihat Rangga memakai helm,menaiki motor,menyalakan mesin motornya dan kemudian melaju menjauh.Winna tersenyum, dan kemudian masuk kedalam rumah.

***

Di lapangan beberapa siswa cowok sedang bermain basket.Rangga,Tango dan Reja juga ikut main basket karena harini adalah jam istirahat setelah selesai jam pelajaran olahraga mereka.

Sedangan kan Dion bersorak di pinggir lapangan dengan siswa lain yang menonton.

"Nonton basket bentar ya Win ada gebetan gwe lagi maen tu," Ucap Elsa menghentikan langkahnya dan berdiri di samping lapangan. "Ganteng banget cowok gwe gila." Lanjut dan sersorak-sorak.

"Lebay banget sih lu,"

"Yeee,liat tuh ada cowok itu juga lagi main." Ucap Elsa menunjuk pada Rangga. "Lumayan keren juga ya win ,,, tapi tenang lebih keren Adit kemana-mana." Lanjutnya.

"Apa sih lu gak jelas banget."

Mereka pun menikmati mati tontonan di lapangan,ramai sorak siswa ketika Rangga berhasil memasukan bola pada ring.

Kemudian Reja meminta untuk digantikan oleh Dion,dan segera berlari kelangan dan menghampiri Elsa dan Winna.

"Ayang minum dulu," Ujar Elsa memberi botol minuman.

"Makasih ayang." Balasnya kemudian meneguk minum.

"Si Rangga kaki luka abis jatuh dari motor juga maen nya tetep kece." Gunakan Reja.

"Siapa yang jatuh dari motor?" tanya Winna.

"Ayang balapan lagi?"

"Enggak ya bukan aku,itu si Rangga."

"Dia balapan?"

"Iya tadi malem,liat aja jalannya pincang gitu."

"Kamu ko main sama brandal kaya dia sih," tanya Elsa.

"Dia mah mukanya aja garang sebenarnya hati nya baik ko."

"Tau dari mana kamu hati dia baik?"

"Yaa sejauh kita kenal,dia belum pernah ngehianati temen sendiri."

"Tapi kayanya punya masalh ya Ja?" Tanya Winna.

"Kalo itu sih kayanya iya,tapi dia gak pernah cerita banyak tentang masalah pribadi.Yang kita tau,dia benci dikhianati"

"Iya lah yang,siapa juga yang suka dikhianati."

"Iya yak, makanya aku gak akan ngehina ti kamu."

"Aaaah, sosweet."

"Malah bucin lu pada."

Mendengar cerita Reja,Winna jadi penasaran sama Rangga.

Sedikit khawatir walaupun Rangga nyebelin.

"Sa gwe ke kelas duluan ya,"

"Ok,nanti gwe nyusul."

Winna pun pergi ke kelasnya.Selain dia ingin mengerjakan sesuatu dia juga bosen liat dia orang bucin.







To be continued ...

True love    (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang