18

2 1 0
                                    

Ketika keluar dari mini market setelah beli es krim,Winna dan Adit tidak sengaja bertemu dengan Rangga yang sedang duduk bersama seorang cewek di kurai cepat minimarket.

Bukan Winna yang menyapa,tapi enyak kenapa malah teman cewek Rangga yang memanggil Adit duluan.itu membuat Winna penasaran. Sedangkan dia hanya melirik Rangga sesekali karena Rangga pun tidak menyapa nya sama sekali.

"Adit," Ujar cewek yang bersama Rangga memanggil Adit.

Adit tidak merespon dia hanya menoleh ketika dipanggil kemudian melihat ke arah Winna.

"Itu temen kamu? Tadi manggil," ucap Winna.

"Adit," Panggilnya lagi. "Sini makan bareng!" Lanjutnya.

"Kamu gak papakan kalo kita bareng merekan sebentar?" tanya Adit pada Winna.

Winna hanya merespon dengan sedikit mengangguk.Kemudian mereka menghampiri meja Rangga dan teman cewek nya itu.

"Duduk!" ucap cewek itu.

Adit dan Winna duduk di bangku dengan meja bundar yang diatasnya diteruskan payung bundar besar itu.

"Kita gak bisa lama-lama Ghe," ucap Adit.

"Oh, kalian lagi buru-buru? Mau kemana?", tanya Ghea cewek disamping Rangga.

"Kita habis persami, mau nganterin Winna pulang."

Ghea melihat ke arah Winna. "Hai! Gwe Ghea." Ucapnya sambil menyodorkan tangan pada Winna.

Winna menjabat tangan Ghea, "Winna," Ucap nya singkat sambil sedikit tersenyum.

"Cantik banget kamu."

"Makasih, kamu juga cantik."

"Kalian abis dari mana?" tanya Adit.

Ghea melihat ke arah Rangga. "Nih abis gusur ni anak mau Coca-Coba balapan gak jelas."

Winna merasa tertarik dengan ucapan Ghea, dia melihat kearah Rangga dan tidak sengaja bertatapan persekian detik yang kemudian Rangga membuang pandangan nya ke sembarang arah.

Sementara Adit hanya marik napas pelas ketika melihat ke arah Rangga.

"Kalau gitu kita duluan ya," ucap Adit seranya berdiri.

"Akuh iya iya,"

Winna hanya mengnagguk pelan kemudian menyusul Adit pergi.


***

Keesokan harinya,di pagi hari dengan awan mendung yang menandakan akan turun hujan Winna memarkirkan sepedehnya.

Kemudian saat ingin pergi dari parkiran tiba-tiba hujan turun,tidak terlalu deras tapi jika dipaksakan lari untuk masuk kedalam ya pastinya tetap akan basah kuyup.

Rangga datang dan memarkirkan motor trailnya diantara deteran motor lain yang tersusun rapih.Seragamnya sedikit basah kehujanan.

Mereka saling tatap saat Rangga berjalan menghampiri Winna.

"Ayo lari!" ujar Rangga.

"Masih ujan,nanti aja nunggu reda."

"Mau nunggu sampe kapan?"

"Emmm" Winna sedikit berpikir. "Gak tau," lanjutnya.

Tiba-tiba Rangga membuka jaketnya, "Ayo!" ucapnya seraya menarik tangan Winna dan sedikit berlari,kemudina menjadikan jaketnya payung untuk melindungi kepala Winna.





"Makasih," ucap Winna.

"Gak kebasahan kan?" tanya Rangga.

"Basah,"

Rangga melihat ke arah rok Winna yang sedikit basah. " Dikit doang,keinginan-angin juga nanti kering." ucapnya sambil menggibaskan jaketny."

"Rambut lu tuh basah." ucapnya.

Rangga langsung mengibas-ngibas rambutnya dengan tangan.

"Pake ini!" Winna menyodorkan sapu tangannya.

Rangga mendekatkan kepalanya pada Winna,
"Elapin dong," ucapnya sambil menatap Winna.

Winna hanya diam terpaku menatap Rangga,dia kaget dengan apa yang dilakukan Rangga.

"Issssst, lap aja sendiri." Ucap Winna sambil memberikan sapu tangannya dan langsung pergi.

Rangga menerima saputangannya,dan hanya sedikit tersenyjm melihat tingkah Winna.

"Ngapain lu Senyum- senyum Ga?" tanya Tango tiba-tiba.

"Kepo lu, si Dion sama si Reja mana?" Ucap Rangga sambil mendahului langkah.

Menyusul langkah Rangga, "Udah di kelas mereka."

Tiba-tiba Adit datang menghampiri Rangga dan Tango.

"Rangga," Panggil Adit pada Rangga.

Rangg dan Tango menghentikan langkah langkah mereka.

"Ngo lu dulu an aja," ucap Rangga pada Tango

Tango hanya mengantuk dan langsung pergi.

"Ga, hari ini bokap balik."

"Trus,"

"Ya lu juga harus balik."

"Liat nanti," ucap Rangga kemudian berniat untuk pergi tapi dihentikan Adit.

"Tunggu Ga!"

"Apa lagi?" ucap Rangga dengan nada kesal.

"Lu ada hubungan paa sama Winna?" tanya Adit.

Rangga mengerutkan dahinya dan menatap Adit, "Apa hubungannya sama lu?" ucapnya.

"Ga gwe udah cukup berkorban ya buat lu."

"Gwe gak minta,"

"Rangga!"

"Untuk kali ini gwe bakal memperjuangkan apa yang gwe mau,inget itu." ucap Rangga sambil menatap tajam Adit dan kemudian pergi.

Sementara Adit hanya melihat Rangga yang berjalan menjauh.





To be continued....



True love    (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang