15

2 1 0
                                    

Winna dan Rangga berjalan menuju parkiran.

"Angga!" ujar winna menghentikan langkah keduanya.

"Kenapa?"

"Aku laper."

"Yaudah kita makan dulu ya."

Mendengar respond Rangga Winna tersenyum, dan rasanya berbeda, nadanya lembut tatapan dan raut wajahnya pun tidak datar.Ada ekspresi senang di matanya karna senyum nya terasa tulus dan hangat.

Rangga seperti orang yang berbeda saat ini, itu lah yang ada di pikiran Winna.


Kini keduanya sedang duduk di toko ramen.Toko nya bernuansa Jepang terlihat dari tulisan,ornamen dan aksesoris yang ada di toko itu.

Seorang pramusaji menyajikan dua mangkuk ramen dimeja,kemudian disusul dengan minuman dan makanan ringan lain nya.Winna dan Rangga duduk berhadapan,bersiap untuk menyantap ramen nya.

"Wow." Ujar Winna mengangkat mie ramennya menggunakan sumpit.

Rangga tersenyum melihat tingkah Winna.

Winna melihat Rangga yang sedang tersenyum tipis sebelum melahap ramennya.

"Kamu wibu yak?" tanya Wina tiba-tiba.

"Kenapa emang nya?"

"Soalnya hari ini kamu beda,bisa kaya gini tiap hari gak?"

"Maksudnya? ... Apa hubungannya sama Wibu?. Gak jelas lu"

"Tuh kan lu kumat lagi."

"Udah paling bener pake kamu."

"Gak mau lu nya juga nyebelin."

Rangga mengngelengkan kepalanya pelan dan sedikit tersenyum, "Makasih ya udah mau ngelukis gwe." Ucapnya sambil mengaduk ramen.

"Iya sama-sama.Angga seharusnya bilang,jadi aku gak suudzon duluan."

"Mau aku kamu an nih?"

"Gausah, nanti juga pasti bakalan nyebelin lagi."

Rangga tersenyum dan lanjut melahap ramennya.

"Angga!"

Rangga hanya merespone dengan melihat sekilas ke arah Winna.

"Aku gak tau kamu punya masalah apa,aku juga gak tau banyak tentang kamu,apa yang buat kamu susah buat tersenyum.Tapi aku yakin kamu sebenarnya orang baik,senyum kamu juga manis dan aku harap kamu bisa lebih mengekspresikan apa yang kamu rasain. Jangan dipendem sendirian!,lakuin apa yang bisa buat kamu bahagia.Mungkin kamu lagi gak baik-baik aja tapi semoga kamu tetap kuat.kamu gak sendirian. Selamat ulang tahun Angga." Tutur Winna. "Aku seneng liat kamu banyak tersenyum hari ini" Lanjutnya.

Mendengar perkataan Winna, Rangga hanya terdiam dan sedikit menundukan kepalanya.

"Yang tadi makam nyokap gwe,dia meninggal saat gua masih 12 tahun," Ucapnya,kemudian membuang napas kasar. "Hari ini hari ulang tahun gwe,biasanya nyokap pasti ngasih gwe kado berupa lukisan gwe dan bokap karena tanggal ulang tahun kita sama.tapi gwe benci,gak lama dari nyokap meninggal bokap malah menikah lagi tanpa sepengetahuan gwe. Gwe marah dan masih gak bisa Terima semuanya.Gwe gak punya siapa-siapa,bahkan temen dan sahabat kecil gua juga ngehianatin gwe. Akhirnya gwe gak mau dilukis siapa pun,bahkan sekedar mengambil gambar gwe sendiri.Gwe benci ... " Ucapnya terhenti, kemudian menatap Winna. "Sampai gwe ketemu sama lo, Nata. Gwe seneng ada yang manggil gwe Angga, karena sebelumnya cuman nyokap gwe yang manggil gwe Angga." Lanjutnya dengan ekspresi wajah datarnya.

"Angga!" Winna tersenyum. "senyum dong, kan hari ini ulang tahun ... Maaf ya gak tiup lilin, gwe gak tau kalo lu ulang tahun,gwe juga gak nyiapin kado"

"It's ok," Ucap Rangga singkat kemudian sedikit tersenyum.

"Kalo gitu,Angga mau apa? Sebagai kadonya."

"Gwe mau lo."

"Hah? ... Jangan! lu kan udah punya cewek."

"Kata siapa?"

"Yang kemarin? , yang dimakan tadi juga buket bunga yang dipegang cewek kemarin kan?"

"Kalo gitu,gwe mau lu temenin saat gwe gak mau makan sendirian."

"Emmmm," Winna berpikir sebentar. "Ok" Lanjutnya.





Sesampainya dirumah Rangga menghentikan motornya didepan gerbang.

Winna turun dari motor.

"Mau langsung pulang? Gak mau mampir dulu?," ujar Wina.

"Udah malem, gwe balik aja."

"Yaudah, Hati-hati."

Winna berbalik dan melangkah menuju gerbang.

"Nata!"

Winna menghentikan langkah nya dan kembali berbalik ke arah Rangga.

"Maksih."

"Iya ... Udah sana pulang."

Rangga pun melaju menjauh.





Melihat sebuah mobil terparkir di garasi rumah,Winna langsung mempercepat langkahnya.

"Mah, papa pulang ya,"

Winna berteriak setelah membuka pintu.Kemudian berlalu kearah seorang ,pria dewasa dengan celana bahan dan baju polo nya.Dia adalah papa nya Winna.

"Papa ko pulang gak bilang sih." Ucap Winna merengek sambil memeluk papanya dari belakang.

"Gimana mau ngasih tau,orang kamu sibuk pacaran." Ujar papa Winna.

"Siapa yang pacaran pa?"

Winna melepaskan peluksnnya dan duduk di sopa di samping papa.

"Loh kata mama kemarin kamu bawa pacar kamu kesini, bawa kesini lagi papa mau ketemu."

"Bukan pacar Winna itu."

"Ouh kalo bukan yang kemarin berarti yang waktu itu nganterin pulang yak?" Ujar mamanya.

"Nggak, dua-duanya bukan pacar Winna."

"Loh gimana ini mah" Ucap papahnya melihat ke arah istrinya.

"Yang waktu itu nganterin pulang nama nya Adit,dia ketua OSIS d sekolah. Orang nya baik banget. Kalo yang kemarin kesini ... " Ucapan nya terhenti berpikir sebentar. "Tau gak mah, ternyata Mama nya Rangga udah meninggal, trus tadi Winna diajak ke makam mamahnya,dia hari ini ulang tahun dan sebelumnya minta winna buat ngelukis wajah dia sendiri dan lukisan itu dia jadiin kalo ulang tahunnya. Karena sebelum mamanya meninggal setiap dia ulang tahun mamanya selalu ngelukis wajahnnya.Aku sedih mah sekaligus seneng liat dia kaya orang yang beda. Biasanya dia dingin banget sikapnya ekspresinya datar terus, tapi tadi di makam mamanya dia senyum terus, tatapannya juga hangat,ngomong ke Winata juga lembut banget." Lanjutnya, nyerocos menceritakan kejadian tadi.

"Oh, namanya Rangga." Ujar papanya.

"Iya, kemarin juga mama liat dia senyum manis banget. Tapi emang dia jarang senyum?" Tanya mamanya.

"Bukan jarang lagi mah, mukanya datar terus tidak ada ekspres sedikitpun. Kalaupun senyum, senyumnya dikit banget."

"Jadi yang mau kamu kenalin ke papa yang mana?"

"Gak tau pah ... Papa mau kenalan sama yang mana?"

"Heh, bak boleh gitu kamu harus ikuti kata hati kamu. Siapa yang kamu percaya buat dikenalin ke papa."

"Ok, yaudah aku pergi mandi dulu ya pah."

Winna pun pergi ke kamarnya untuk membersihkan badan. .






To be continued...

True love    (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang