17

3 1 0
                                    

"Ini kuas yang kamu cari bukan?" Tanya Adit sambil menyodorkan kuas kecil pada Winna.

"Iya,tapi pengen yang lebih kecil dari ini."

"Beli yang satu paket ukurannya aja."

"Jangan aku cuman butuh yang satu itu aja,yang lain nya masih ko."

"Yaudah kita cari lagi."

Winna dan Adit sedang sibuk mencari kuas kecil di toko buku dan alat lukis lengkap. Mereka tampak serasi dengan pakaian yang hampir sedana, Kalau orang lain melihatnya akan mengira mereka adalah sepasang remaja yang sedang berkencan.

"Adit,udah ketemu." Ucapnya menunjukan kuas yang dia temukan dengan ekspresi senang.

"Lucu banget sih," Adit mengelus puncak kepala Winna. "Yaudah,ayo bayar." Ucap nya.

Winna sedikit kaget dan bingung dengan perlakuan Adit padanya.Tapi dia juga merasa senang dan hanya merespon nya dengan tersenyum.

"Kita ke cafe cake dulu yuk," Ajak Adit setelah keluar dari toko.

"Ayok.Aku juga lagi pengen makan cake."

"Yaudah, ayok."

Mereka berjalan menuju kafe cake di sebrang toko buku tadi,memang lumayan popular kafe cake ini,banyak remaja yang menghabiskan waktu disana.Selain tempatnya nyaman dan estetik cake nya juga sangat enak.

Mereka duduk disalah satu bangku dekat jendela di dalam cafe, view nya langsung menghadap ke jalan sehingga bisa sambil melihat lalu-lalang kendaraan dan pejalan kaki di trotoar.Kendaraannya pun tidak bising dan banyak,karena bukan kawasan ramai jadi hanya beberapa kendaraan yang lewat.

"Kamu sering kesini?" tanya Winna.

"Engga sering,pernah beberapa kali."

"Aouhh,aku gak nyangka kamu suka cake."

"Sebenarnya,aku gak terlalu suka. Tapi teman ku dulu suka banget sama cake disini."

"Teman atau taman?" Ujar Winna mengejek.

"Teman ... Dia cowok."

" Oh, cowok? Sorry-sorry.Aku kira cewek."

"It's ok, lagian sekarang kita udah gak bareng lagi."

"Loh, kenapa?"

"Panjang ceritanya."

"Alesan klise,bilang aja gak mau cerita."

"Nanti aku cerita,tapi gak sekarang."

"Emmm,ok." Ucap Winna kemudian melihat ke arah luar Jendela.

Bersama an saat itu Rangga sedang berjalan dengan seorang cewek.Mereka tampak serasi,mengobrol sambil berjlaan di trotoar jalan.

"Adit! " Tegur Winna ketika melihat ke arah Adit.

Ternyata Adit juga ikut merhatiin Rangga dan ceweknya itu,bahkan tatapannya lebih instan dari Winna.Seperti,sedang memikirkan sesuatu saat melihat Rangga karena raut wajah Adit jadi berbeda dan dia pun jadi sedikit diam.

"Kamu kenal Angga?" tanya Winna.

"Hah? Kenapa?" Ucap Adit sedikit terkejut.

"Kamu yang kenapa? Malah bengong."

"Gak papa.Cuman liat orang lewat aja tadi."

"Orang aku lihat dari tadi kamu merhatiin Rangga."

"Iya tadi aku cuman liat dia lewat doang. Udah lah gak usah di bahas lagi yak."

Winna mengangguk pelan,sebenarnya dia sedikit penasaran.Karena dari saat dia melihat Adit dan Rangga waktu di tangga,mereka seperti sedang saling menahan emosi.

True love    (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang