Winna sedang duduk dipinggir lapangan menyaksikan para anggota OSIS yang sedang sibuk menyiapkan persiapan pemilihan ketua OSIS besok.Duduk disebuah kursi berukuran kurang lebih satu setengah meter.
Winna sedikit tersenyum ketika sesekali matanya saling menatap dan mendapatkan senyuman dari Adit yang sedang berada di lapangan,yang kemudian Adit kembali sibuk dengan aktivitas nya.
"Ngapain lu senyum-senyum?"
Rangga menghampiri dan duduk disamping Winna.
"Ngapain lu duduk disini?" ujar Winna kesal.
"Dih,giliran sama gwe marah-marah.Sama tu cowok senyum-senyum."
"Ngomong apa sih?"
"Nih buat lu" Rangga menyodorkan coklat dan yoghurt rasa pisang pada Winna.
Winna terkekeh kecil kemudian mengambilnya.
"Katanya banana milk,ko yoghurt?"
"Gak ada abis.kalau gk mau buang aja." Ujar Ranggak ketus.
Winna meminum yoghernya dan sedikit tersenyum.
"Makasih ya Angga." Ucap Winna tersenyum manis.
"Emmm." Balas Rangga singkat.hanya melirik dengan ekspresi datarnya
"Sama-Sama ya Winna,harusnya lu jawab gitu."
"Sama-sama Nata,"
"Ko Nata?"
"Kan nama lu Winata."
"Tapikan gwe dipanggilnya Winna bukan Nata"
"Yaudah sih sama aja.Atau, lu mau gwe panggil Amel ... Atau Lia? Emmh? " Ujar Rangga kemudian ekspresinya mengejek.
"Gak gitu konsepnya Angga ... Iiih,tau ah terserah lu mau manggil gwe apa." Ucap Winna kesal. "Baru aja beberapa menit yang lalu lu baik,sekarang udah nyebelin lagi." Lanjutnya.
"Lucu banget sih lu."
"Apanya coba yang lucu."
***
Keesokan harinya para siswa mengumpul di lapangan untuk melaksanakan pemilihan ketua OSIS. Winna sedang berdiri diantara para siswa yang lain kemudian Elsa dan Adit menghampirinya.
"Semangat ya,semoga kamu kepilih jadi ketua OSIS." Ujar Winna pada Adit.
Adit hanya merespon dengan senyuman manisnya pada Winna.
"Cieee ngasih semangat," ujar Elsa mengejek.
"Apa sih lu gk jelas." Tembal Winna tersipu malu.
"Jangan sampai salah pilih ya! ... Kalo yakin dan percaya sama aku,kamu pilih aku.Kalo nggak,ikuti kata hati kamu aja." Ucap Adit.
"Yaampun,calon pak ketu kata-katanya dalem banget." Ejek Elsa lagi.
"Iya,kayak buat pilihan hidup." Ujar Winna bercanda menanggapi.
Adit tetsenyum. "Aku duluan ya,harus siap-siap"
"Iya."
"Gwe juga Win,mau bantu-bantu yang lain."
Adit dan Elsa pun pergi meninggalkan Winna.
Karena acaranya belum dimulai,Winna memilih untuk pergi ke kelas untuk mengambil sesuatu di tasnya.
Saat melewati ruang kleb lukis Winna tertarik dengan seorang cwok yang memandang sebuah lukisan.
Cwok itu Rangga,dia duduk di sebuah bangku dengan lukisan abstrak didepannya,menatap tajam lukisan itu seperti ada perasaan yg begitu dalam pada kukisannya.
Winna hanya memperhatikan dari jendela di luar ruangan kleb lukis.
Hingga tiba-tiba Rangga berdiri dan Winna terkejut,spontan menundukan badannya seolah bersembunyi dibalik tembok agar tidak ketahuan.
Badannya berjongkok,jalan bebek menyusuri tembok menghindari jendela agar setelahnya Winna akan lari.
Tiba-tiba ...
"Lu kospley jadi bebek atau kodong?"
Matanya terbelalak kaget,berhenti bergerak sampai akhirnya memberanikan diri untuk berdiri dan berbalik arah pada sumber suara.
"Apaan sih,orang lagi ... " Ucapnya terhenti memikirkan apa alasan yang akan dia ucapkan. "Be - benerin tali sepatu."
"Oh." Jawab Rangga singkat.
"Lagian lu ngapain disini? Bukannya pada ngumpul di lapang."
"Lu juga ngapain disini? Kenapa gk di lapang?"
"Ini gwe mau kelapangan,Angga."
"Gwe laper, Nata." ujar Rangga.
"Ya makan lah."
Rangga hanya terdiam menatap Winna.
"Kalo laper tu ya makan.Bukan malah liatin gwe." Lanjutnya.
"Gwe pengen makan elu."
"Heh,sembarangan lu kalo ngomong" Ucap Winna mengangkat tangan kanannya seraya akan memukul Rangga. "Udah lah,gak jelas lu. gwe mau ke lapangan." Kemudian menjatuhkan tangannya ngasal.
Ketika Winna akan pergi,Rangga menghentikan langkah Winna dengan menarik tangannya.
"Temenin gwe makan." Ucapnya Rangga dengan ekspresi datar tapi matanya sayu.
"Hah?"
Winna terkejut dengan ucapan Rangga.
"Maksud lu?" Ujar nya melepaskan tangan Rangga.
"Gwe gk mau makan sendirian," Ucap Rangga.
"Trus gwe harus nemenin lu makan gtu?."
"Emmmm." ujar rangga sedikit mengangguk.
Walau pun Rangga nyebelin dan dengan ekspresi datarnya yang so kulbet itu,Winna merasa sangat kasian ketika mendengar bahwa Rangga gak mau makan sendiri.setidak enak itu kah makan sendirian?.Seperti nya dibalik sikap menyebalkannya,Rangga adalah orang yang kesepian.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
True love (END)
RomanceMencintai seseorang bukanlah kesalahan tapi jangan sampai kita salah memilih orang untuk kita cintai,karna cintai adalah pilihan. Mencintai atau dicintai? Pilihlah orang yg tepat!