8

5 1 0
                                    


Dikantin Winna dan Rangga duduk berhadapan dengan sudah tersaji batagor dan lemon tea di meja.

Rangga melahap batagornya dengan sesekali meneguk lemon tea dihadapannya, sementara Winna hanya memperhatikan Rangga yang sedang makan.

"Kasian banget batagornya dicuekin,Nata nya malah merhatiin gwe." Ujar Rangga tanpa menatap Winna.

Winna langsung memegang sendok dan mengaduk batagornya ngasal.

"Lagian lu kalo lagi makan kaya orang bener."

Rangga menatap Winna, "soalnya ... Gwe seneng ada yang nemenin gwe makan."

"Emang lu gk pernah makan bareng orang lain? Dirumah kan pasti lu makan bareng keluarga."

"Iyak ya,harusnya keluarga itu makan bareng d rumah"

"Emang lu gk pernah makan bareng keluarga?" tanya Winna penasaran.

"Emmmm ... " Rangga sedikit berpikir "lu gak mau batagornya ya?." Ujar Rangga mengalihkan pembicaraan.

"Mau,ini gwe mau makan." Ucap Winna langsung memakan batagornya.

Keduanya pokus memakan batagor.Tetapi Winna sesekali melirik ke arah cowok dihadapannya itu,sampai tiba-tiba matanya saling bertemu Winna langsung tersedak dan batuk.

"Minum!" Ucap Rangga menyodorkan minuman Winna agar lebih dekat.

Winna langsung meminumnya.

"Kalo makan, yaaa makan aja gak usah merhatiin gwe."

"Siapa yang merhatiin lu, geer banget."

"Dikira lu gwe gak tau apa,"

"Emmmmm gwe ... " Winna berpikir panjang menggantung ucapannya.

"Lama bener mikirnya,"

"Sabar sih,gwe kan lagi mengumpulkan keberanian."

"Emang lu mau ngapain?"

"Gwe malu kemarin ngira lu yang ngasih gwe banana milk."

Rangga menahan senyumnya, "gwe kira lu gak bisa mau."

"Ih nyebelin banget sih luh."

Tiba-tiba Rangga merogok kantong celananya dan mengeluarkan handphone, sepertinya ada pesan masuk.

Tapi ekspresi nya berubah seakan kesal dan menahan emosi,keningnya berkerut.Dan dia hanya membaca lalu menaruh benda persegi itu di sampingnya tanpa mengetik tanda membalas chatnya.

Winna hanya memperhatikan Rangga, penasaran sebenarnya apa isi pesan yang masuk sampai ekspresi nya menjadi seperti itu.

"Kenapa gak dibales pesannya?"

"Kepo juga ya lu, lagian gak penting."

"Siapa yang kepo orang cuman penasaran."

"Mau gwe beliin banana Milk gak?"

"Gak usah."

"Yaudah,"

Kemudian Rangga langsung mengangkat handphone nya yang berdering,menandakan sebuah panggilan masuk.

"Iyak,gwe ke sana sekarang." Ujar nya kemudian memutus panggilan dan berdiri.

"Heh,mau kemana?" tanya Winna penasaran.

"Gwe harus pergi." Ujar nya bergegas pergi.

"Aneh banget sih,dia yang mau di temenin gwe yang ditinggal." Grutu Winna kesal. "Gak jadi kasihan gwe, nyebelin banget tu orang." Sambungnya dengan nada sangat kesal.

"Win,di sini lu ternyata,"

Elsa tiba tiba datang menghampiri Winna dan langsung duduk dihadapannya.

"Makan gak ajak-ajak lu," lanjutnya.

"Hah? I- iya laper banget gwe tadi." Ucap Winna gagap.

"Saking lapernya sampe habis dua porsi lu."

"Nggak, eh ... Iya."

"Enggak atau iya? Mencurigakan banget." Ujar Elsa sambil menyipitkan matanya, mengintimidasi tatapan Winna.

"Apa sih lu ah ... Oiya gwe masih ada waktu buat milih ketua OSIS gak nih?" Ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Elsa melihat jam tangannya, " Bisa lah,"

"Yaudah ayok ke lapangan,"

"Dih sengaja banget ngalihin pembicaraan nya, pengen langsung ke lapangan."

Winna berdiri, "Ayo buruan kelapangan." Meninggikan suaranya.

"Iyak iyak, ayok." Ujar nya Elsa menyusul Winna.

Sesampainya di lapangan,setelah Winna selesai memilih pilihan untuk ketua OSIS. Mereka menyaksikan perhitungan poin,poin siapa yang lebih unggul antara kedua calon ketua anggota OSIS itu.

Ramai sorak para siswa ketika salah satu anggota OSIS menghitung poinnya.terlihat Winna sesekali melihat Adit yang duduk di tengah lapangan dengan ekspresi tegangnya menggu hasil.seketika matanya bertemu saat Adit juga melihat kearah Winna memberikan sedikit senyuman dan kemudian dibalas senyum oleh Winna.

Sorak sorai para siswa ketika final perhitungan poin dengan hasil Adit 80% dan Juan 30% yang menandakan Adit terpilih menjadi ketua OSIS yang baru.

Winna hanya tersenyum sambil bertepuk tangan ikut merayakan terpilihnya Adit sebagai ketua OSIS.





To be continued...

True love    (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang