Winna berjalan menuju minimarket,dengan kepala yang ditutup kupluk hoodie nya.Matanya pokus pada layar handphone ditangannya hanya sesekali melihat ke arah jalan.
Setelah selesai membeli sesuatu di minimarket itu,Winna keluar dengan kantong belanjaannya,tidak banyak hanya sebotol saus tomat dan beberapa kaleng minum yang dia beli.
Beberapa langkah dari pintu keluar matanya tertarik pada dua cowok yang sedang duduk di kursi depan minimarket itu.
Mereka adalah Rangga dan Adit,keduanya hanya duduk diam tidak saling bicara.Winna terus memperhatikan mereka tanpa berniat untuk menghampiri tapi tiba-tiba Adit melihat ke arahnya.Mau tidak mau dia menghampiri kedunya.
Winna kaget wajah Rangga dan Adit terlihat lebam seperti sudah berkelahi.
"Kalian habis berantem?" tanya Winna.
"Duduk dulu!" Pinta Adit sambil menarik tangan Winna untuk duduk.
"Muka kamu ... "
"Gak papa," ujar Adit.
"Kalian habis ngapain sih sebenernya?"
Rangga melihat ke arah Winna kemudian membuang muka tanpa bisa apa pun ketika tatapannya saling bertemu.
"Kalian tunggu disini ya,sebentar." ucap Winna,kemudian berlari ke Minimarket.
Winna pun kembali dengan membawa beberapa obat dari supermarket.
"Luka kalian harus diobatin ... "
"Nanti juga sembuh sendiri," ucap Rangga memotong ucapan Winna.
"Sini," Winna menarik tangan Rangga,dan mulai membersihkan lukanya.
Sementara Adit membersihkan lukanya sendiri karena memang lukanya hanya sedikit dibandingkan luka di wajah dan tangan Rangga.
Ketika Winna ingin memasangkan hansaplast pada wajah Rangga,tiba-tiba seorang Ghea datang.
"Biar gwe aja," ucapnya mengambil alih membersihkan luka Rangga.
Winna hanya menuruti dan langsung terdiam.
Adit yang melihatnya langsung memegang tangan Winna.
"Sakit ya? Lagian kalian ngapain sih dateng ke even balap lagi Dit? Bukannya lu udah berhenti?" ucap Ghea.
"Ghea aku ... " Ucap Adit terhenti.
"Dit aku bawa Rangga ke rumah aku ya," ujar Ghea
"Gak,dia harus balik ke rumah bokap hari ini pulang."
"Gwe mau balik ke bengkel aja." ucap Rangga sambil berdiri.
"Luka kamu harus di obati Ga,"
"Rangga dengerin kita sekali ini aja." Ucap Adit sedikit berteriak seraya berdiri.
Tapi Rangga tidak menggubria dia langsung menaiki motornya dan pergi.
"Sebenarnya ini ada apa Dit?" tanya Winna.
"Aku mau cabut duluan,tolong obatin luka Adit ya Win." Ucap Gea kemudian pergi.
"Ghea —" ucapnya melihat Ghea pergi kemudian kembali duduk dan memegang kepalanya,sepertinya dia pusing dengan keadaan ini.
"Dit,kamu gak papa?" tanya Winna.
Adit melihat kearah Winna kemudian tiba-tiba memeluknya.
Winna terkejut tapi dia hanya bisa diam,dan mencoba menenangkan Adit dengan menepuk punggungnya pelan.
"It's ok Dit.kamu bisa cerita ke aku,siapa tau aku bisa bantu kamu."
Adit melepas pelukannya,kemudian membuang napas kasar berusaha mengumpulkan keberanian untuk menceritakan semuanya pada Winna.
KAMU SEDANG MEMBACA
True love (END)
RomanceMencintai seseorang bukanlah kesalahan tapi jangan sampai kita salah memilih orang untuk kita cintai,karna cintai adalah pilihan. Mencintai atau dicintai? Pilihlah orang yg tepat!