part 1

238 13 0
                                    

   suara alarm berdering nyaring diatas meja di samping tempat tidur. Dengan mata yang masih terpejam, seokjin meraba-raba mencari keberadaan alarm nya dan mematikannya. Matanya perlahan membuka. Butuh waktu beberapa menit baginya untuk sadar. Ia lalu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

   15 menit kemudian, dia keluar dengan wajah segar selesai mandi. Seokjin berjalan menuju dapur. Apartemen itu sangat sunyi, hanya langkah kaki seokjin yang terdengar. Ia membuka kulkas, mengambil apel dan membuat secangkir teh, ia lalu berjalan menuju rooftop apartemennya.  Seokjin duduk diatas sofa. Menyaksikan matahari terbit dari rooftop memang menjadi rutinitasnya setiap hari.

  Seokjin menyesap teh nya. Matanya terpaku pada sang surya yang perlahan lahan menunjukkan dirinya. Seokjin tersenyum pahit.
Hari ini genap lima tahun dia pergi atau lebih tepatnya diusir dari rumahnya sendiri, rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman nya malah menjadi neraka kecil untuknya.
   "Saengil chukkae.. Kim seokjin" gumamnya lirih.

  •∆•

  Seokjin berjalan menuju kelasnya. Ia tersenyum seperti biasa, menyapa orang lain dan membalas sapaan mereka. Tertawa lepas, seakan tak ada masalah apapun.

   "Ahh...jin-ah sangeil chukkaeee..!" Teriak seorang yeoja sambil menepuk bahu seokjin.
   "Ya! Sst..."ucap seokjin kesal.

  Yeoja tadi-kim jisoo menutup mulutnya.
   "Ups.." jisoo menelan salivanya panik. Ia lupa kalau seokjin sangat membenci ulang tahun nya  sendiri.

   "Woahh.. jin kau ulang tahun?"
   "Chukkae seokjin!"
   " Jin traktir!!"

  Jin mendengus, sekarang satu kelasnya tau kalau dia berulang tahun. Jisoo mengambil kursi di samping seokjin.

  "Mianhae..."ucapnya pelan. Seokjin hanya diam.

  Jisoo mengeluarkan buku dari dalam tas nya. Menyiapkan pelajaran hari ini, seokjin melakukan hal yang sama. Tak lama guru masuk dan memulai materi hari ini.

•∆•

  Jisoo menyadari nya. Sepanjang pelajaran tadi, seokjin tak fokus. Ia tidak mendengarkan penjelasan ssaem mereka dengan benar. Jisoo mendengus, ia menarik lengan seokjin.

   "Ayo ikut aku"ucapnya.
   "Kemana?"
   "Taman.. kau terlihat seperti mayat hidup, aku membencinya!" Ucap jisoo.

  Mereka berjalan menuju taman. Jisoo mengeluarkan onigiri rumput laut dari tas nya dan memberikannya kepada seokjin. Seokjin tersenyum. Sahabatnya yang satu ini selalu memberikannya onigiri rumput laut setiap ulang tahunnya.
   "Gomawo..." seokjin membuka bungkusnya dan mulai melahap onigiri nya. Jisoo tersenyum lalu ikut memakan onigirinya.

   "Jin-ah... mau sampai kapan kau begini?" Ucap jisoo.
   "Begini bagaimana?"
   "Ya! Kau pikir aku bodoh! Kita sudah berteman 10 tahun, aku paham sekali sifatmu yang ini"ucap jisoo kesal. Seokjin terdiam.
   "Tak bisakah kau melihat usahaku? Aku ingin kau merasakan kebahagiaan dihari ulang tahunmu, bukan kesedihan!"ungkap jisoo frustasi. Seokjin tersenyum kecil.
   "Gomawo soo-ya... karena memperhatikan ku"
Jisoo memalingkan wajahnya yang memerah.
   "A-aku melakukan itu karena aku ini sahabatmu tau! Makanya berbahagia lah!" Ucapnya. Seokjin tersenyum. Jisoo berusaha mengendalikan dirinya. Ia lalu menatap seokjin yang masih menyantap onigiri.

Brother in lawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang