part 5

53 9 2
                                    

   seokjin memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak peduli lagi. Salahkan dirinya yang pernah ikut balapan liar saat berumur 17 tahun dulu, alhasil dia bisa sampai di apartemennya hanya dengan waktu lima menit.

Dengan terburu-buru dia melangkah masuk kedalam apartemennya dan membongkar seluruh bagian untuk mencari benda tersebut.

   Dapat! Seokjin mengambil dua butir lalu menenggaknya dibantu dengan air. Setelah itu seokjin terduduk didekat pintu kamarnya. Tangannya memeluk lutut. Bayangan mimpi tadi masih melekat dipikirannya. Seokjin menghela nafas lelah. Mau sampai kapan aku seperti ini? Sepertinya aku perlu konsultasi lagi dengan yeonjun Hyung. Seokjin masih bertahan di sana beberapa menit sebelum memutuskan untuk pulang kerumah.
.
.
.
.
   Seokjin sampai dirumahnya. Setelah memarkirkan motornya, seokjin berjalan masuk kedalam rumah. Matanya terpaku pada sofa. Terlihat Jimin sedang berbaring disana. Seokjin menghampirinya. Menatap wajah pulas jimin membuat seokjin tersenyum.

   "Dia pasti mabuk lagi~" gumam seokjin. Dia mengambil selimut dan menyelimuti Jimin.
   "Selamat malam jiminie~" ucapnya sambil berjalan meninggalkan sofa.

  Perlahan, mata Jimin terbuka, lalu kembali tertutup.
.
.

  •∆•


 

Paginya, seokjin menatap pantulan wajahnya di cermin. Wahh.. lihatlah mata panda itu, gumamnya. Ia sama sekali tidak bisa tidur setelah mimpi buruk tadi malam. Seokjin menghela nafas. Kenangan itu... entah kapan ia bisa menghapusnya. Ia bergegas turun dari kamarnya.

   Di meja makan, keenam lelaki tampan sedang menikmati makanan mereka. Seokjin datang, hendak bergabung. Baru saja seokjin duduk. Yoongi membanting sendok nya.

   "Ahhh.... selera makan ku hilang"sinis yoongi. Seokjin hendak bangkit, tapi Jungkook menahan tangannya.

   "Hyung..."mohon Jungkook. Seokjin menepuk lengan Jungkook.
   "Aku harus mencuci piring"ucap jin.
  "Benar... kau harus ingat dimana tempatmu~" ucap Namjoon.
   "Bukankan itu pekerjaan yang sering kau lakukan, seokjin ssi?"ejek Jimin.
   "Hyungdeul?!"
   "Gwenchana~"ucap jin. Ia berjalan menuju dapur.

   "Aku selesai!"Jungkook bangkit dan menyusul seokjin kedapur.

   "Hyung~ jangan sampai lupa makan oke? Aku berangkat ke sekolah dulu" ucap Jungkook.
   "Lukamu sudah diobati?"tanya jin.
   "Sudah! Tadi pagi taetae Hyung membantuku mengobatinya"seokjin mengangguk.
   "Hati-hati dijalan"ucapnya sambil mengelus kepala jungkook. Jungkook mengangguk dan pergi dari sana.

   "Aish, menyebalkan sekali melihat lovey dovey kalian"gumam Namjoon sambil membanting piring ke wastafel. Seokjin hanya diam. Dia terlalu lelah untuk menanggapi tingkah mereka hari ini.

  Selesai mencuci piring, seokjin mengambil roti dan memakannya. Ponselnya berdering. Seokjin tersenyum melihat siapa yang menelpon.

   "Yeonjun hyung~ aku baru ingin menghubungi mu" rengeknya manja.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brother in lawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang