part 10

72 11 0
                                    

  Seokjin menyandang tas nya dan berlari terburu-buru. Ia mendengus. Bisa-bisanya dia terlambat bangun hari ini.

  Dengan kondisi tangan yang memprihatinkan membuat seokjin tak akan bisa menaiki motornya, maka ia berlari secepat mungkin menuju halte bus.

   Seokjin menghela nafas, bersyukur karena tidak ketinggalan bus menuju kampusnya. Ia berusah menetralkan nafasnya yang terburu-buru. Padahal cuaca diluar sedang dingin-dinginnya tapi seokjin malah berkeringat banyak.
.
.
.
 
  Seokjin menggeram kesal. Padahal ia sudah berlari secepat mungkin dari halte menuju kampus, membuatnya terlihat acak-acakan dan mengurangi kadar ketampanannya, ternyata kelasnya ditiadakan hari ini.

  Seokjin menatap kertas pemberitahuan didepan kelasnya dengan pandangan menajam.

  Dasar jihoon ssaem! Dia membatalkan kelas tapi menyuruh kami mengumpulkan laporan jam 10, kenapa tidak memundurkan waktu kelas saja sih, kalau begini aku mana bisa pulang lagi! Mana hari ini aku cuman ada kelas jihoon ssaem Kesal seokjin. Ia menatap arloji miliknya. Pukul sembilan. Wahh, dia bisa mati bosan dikampus. Ingin pulang pun hanya akan buang-buang waktu dan uang.

   "Baiklah, aku akan mengerjakan laporannya saja di perpustakaan sarjana satu, lalu mengumpulkannya setelah itu mengajak jisoo ke game center! Sudah lama kami tidak kesana"ucap seokjin sambil berjalan santai menuju perpustakaan sarjana satu. Ia membayangkan akan bertanding basket dengan jisoo lagi membuatnya kesenangan sendiri.


   •∆•

 

Seokjin mengambil tempat paling ujung diantara jejeran meja di perpustakaan. Sedikit merasa tak nyaman karena ia jarang ke perpustakaan ini. Dan semuanya adalah hoobae nya. Seokjin mengenyahkan segala pikiran. Ia harus fokus mengisi data dirinya untuk diserahkan kepada jihoon ssaem nanti. Ia mulai membuka laptopnya. Seokjin mulai mengerjakan tugasnya dengan fokus. Tangannya bergerak mulus diatas keyboard laptop miliknya.

  Alasan magang di K&H corp?

  Seokjin terdiam. Ia berfikir sejenak. Untuk membuktikan aku tidak bersalah? Belajar memahami bisnis appa? Memulai segalanya dari nol?

  Seokjin menggelengkan kepalanya pelan. Jihoon ssaem pasti akan penasaran dengan identitas ku sebenarnya nanti, hanya akan membuatku repot. gumam seokjin.

  Ingin memahami dan mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya melalui perkembangan industri di K&H corp sebagai penunjang awal berlatih untuk bekerja setelah kuliah.

Seokjin tersenyum puas. Yahh... Ini cukup.

   "Selesai~"ucap jin. Ia merenggangkan tubuhnya. Rasanya lega sekali. Seokjin melirik arlojinya. Setengah sepuluh. Ia masih punya waktu setengah jam lagi. Maka seokjin bangkit dari kursinya dan berjalan menyusuri rak-rak buku di perpustakaan tersebut.
.
.
.
.

   "Ayo kita kerjakan disini~"
Jimin menaikkan alis heran. Menatap Jennie yang tersenyum manis menatap mereka.

   "Kenapa harus disini?"tanya taehyung disampingnya.

   "Apalagi? kita memerlukan ruangan sunyi dan tenang untuk mengerjakan tugas yang diberikan Hyungsik ssaem. Perpustakaan jawabannya" ucap Jennie tersenyum bangga.

   "Tapi kenapa harus perpustakaan sarjana satu?"tanya taehyung lagi.
   "Karena perpustakaan kita sudah ramai dengan teman-teman yang lain jadi disini pasti lebih tenang"jawab Jennie.

   "Kenapa tidak ditaman saja, kan suasananya juga tenang?"tanya taehyung lagi.
   "Aish, kau banyak bicara taehyung"ucap rose yang mulai kesal melihat perdebatan mereka yang tak selesai-selesai.

Brother in lawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang