PART 1

4.8K 189 6
                                    

Hai-hai para riders I'm back.
Pada kangen ngga sama author..??
Nih author punya cerita baru jangan lupa baca sampai akhir ya.

Eitsss..jangan lupa vote sama comment dan saran dengan cerita baru ku.

Selamat membaca.

Pagi yang cerah dan suasana yang sangat di kediaman keluarga terpandang no 3 di dunia, keluarga yang begitu di impikan oleh semua orang, sudah kaya raya, dermawan, tidak sombong, humble dan banyak lagi.

"Kak, kamu di sekolah baru jangan buat ulah lagi ya, bunda capek harus terus berurusan dengan pihak sekolah." Ucap sang bunda lembah lembut.

"Ya bun"

"Jangan iya-iya aja kamu, nanti iyaiya ada surat panggilan lagi"sambar sang ayah yang langsung duduk di meja makan.

"Hehehe,piiss"ucap sang anak dengan sedikit cengirannya.

"Dih sopan kah begitu, kalau di bilangin tuh dengerin jangan cengegesan wae" Timpal sang Abang.

"Nyamber aja sih lo kayak toa" Ucap sang adik.

"Suka-suka gue lah"

"Tampan kah begitu kau"

"Lah kocak emang gue tampan hahaha"

"Bunndaaa, hikss..hikss" Terdengar teriakan dari anak bungsunya dengan suara tangis nya.

Semua orang yang di meja makan pun terkejut dengan mendengar tangisan sang adik, sang bunda belari kecil menghampiri anak bungsu.

"Kenapa, kamu kenapa pagi-pagi udah nangis"panik sang bunda dengan memeluk anak bungsunya.

"Hikss..hikss..hikss hhooaahhh"pecah sudah tangisan si anak bungsu.

Semua nya menghampiri peri kecil mereka dengan panik." Dek kamu kenapa sayang, ada yang bikin kamu sakit hati"ucap sang kakak.

Pleetak

"Aaww sakit bego, main jitak aja" Ucapnya sambil mengusap kepalanya.

"Ya lo bego, nanyanya gitu"kesal sang abang.

"Ya siapa tau kan kalau adek kita ini udah punya pacar terus diputusin hehehe"ucapnya tanpa rasa beban.

"Be--"

"Udah napa jadi pada ribut sih,tuh liat adiknya masih nangis" Potong sang ayah.

"Hhuuaaawwwww hikss..hikss" Tangisan malah makin menjadi,semua nya panik terhadap sibungsu yang menangis tanpa.

"Cup cup cup anak bunda yang cantik, jangan nangis lagi ya,coba cerita sama bunda, adek kenapa nangis"

"Ia sayang ayo cerita, kamu kenapa nangis" Ucap sang ayah yang sudah duduk di samping sibungsu.

"Hikss.. Si..si"

"Sikat"

"Simba"

"Hussh diam"

"Ya abisnya, si si mulu sih"

"Kakak"

"Pisss yah"

"Si..si apa dek" Tanya sang bunda.

"Si..si..jantan ma.."

"Makan"

"Mami"

Ucap sang abang dan kakak

"Berisik,bisa diam ngga" Marah sang bunda.

"Adek ayo bicara, adek kenapa jangan bikin bunda sama yang lain khawatir"tanya sang bunda.

"Si jantan mati..hhuuaaawwwww"

"HAH"

Semua orang yang berada di dekat sibungsu pun tercengang mendengar ucapan dari sibungsu.

"Hadeuh, gua kirain kenapa lu dek" Ucap sang kakak.

"Dahlah bubar-bubar" Ucap sang abang yang langsung pergi menuju meja makan di susul dengan sang kakak.

"Hadeh adek-adek, kamu ini bikin khawatir aja tau"ucap sang ayah.

"Hikss..i-itukan peliharaan adek yah,dia mati loh,dia masih kecil kasian." Ucapnya tanpa rasa berdosa.

"Hadeuh,mati kenapa" Ucap sang bunda sambil melepaskan pelukan.

"Sroott..ma-mati tenggelam bun..srroott"

"Jorok banget sih dek"

"Biarin"

"Hadeuh, dek dia kan ikan, masa matinya tenggelam sih"

"Ada-ada aja kamu"

"Ayah mah gitukasian tau, dia mati tenggelam karena belum lancar berenang yah, mana di tinggal sama ayah ibunya kerja lagi..hikss..hikss, aku lesin berenang dia ngga mau lagi jadi kan mati..hikss..hikss"

"Ahhh terserah kamu dek ah, pusing lama-lama" Sang ayah sudah mulai prustasi dengan kelakuan sibungsu.

"Bun ayah tuh" Adu sibungsu.

"Yah"

"Ck,ia ia udah jangan nangis lagi ya kesayangan nya ayah, nanti kita beli lagi ya, kita beli sama pelatih renang nya biar nanti ikannya jago berenang dan bisa ikutan lomba." Ucap sang ayah.

Sang bunda yang mendengar ucapan suami nya hanya tertawa kecil, melihat suaminya prustasi.

"Tuh dengerin ayah, nanti beli lagi ikannya plus sama pelatih renang nya,udah jangan nangis lagi ya."

"Beneran yah, nanti beli lagi terus sama pelatih nya"

"Ya sayang" Ucap nya sedikit terpaksa.

"Yeay, nanti beli ikan sama pelatih nya" Ucap sibungsu dengan riang sambil berjoget ria.

"Anak kamu bun ada aja kelakuannya"

"Heh,,anak kamu juga tuh"

"Udah-udah ayo sarapan kasian abang sama kakak udah nungguin.

Pasti penasaran kan sama tokoh-tokoh nya di cerita ini.
Pantengin terus ya.semoga aku banyak waktu biar bisa up cerita barunya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote ya, sampai 100 vote dan 30 comment aku up lagi ceritanya.

AKU, KAMU JADI KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang