6 - Tolong

5.8K 270 7
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Beberapa menit ia mengobrol dengan ayahnya, kemudian ia sedikit berlari ke arah Rony dan menarik paksa tangannya. Rony yang terkejut akan gerakan yang mendadak itu mau tak mau menuruti Salma dan ikut menjauh dari teman-temannya.

"Bantu gue plis" bisik Salma.

Rony hanya mematung, diam, pasrah ketika gadis itu menggenggam tangannya erat. Rony  tidak tau harus bantu apa namun ia menuruti gadis itu dengan masih bingung. 

"Iya pa, ini Caca sudah sama Rony kok pa"

"Caca, nama yang bagus" batin Rony.

"Oh, papa mau ngobrol sama Rony, ini pa" ia tiba-tiba memberikan HP nya pada lelaki itu dengan memakasa.
Rony sempat menolak tentu saja, namun Salma lebih kuat kali ini dan dia mengalah.

"E.... halo .... ee.... om?" ujar Rony gagap.

"Halo Rino"

"Rony om"

"Eh iya Rony, kenalkan saya papanya Salma"

"Salam kenal, om"

"Om cuma mau bilang sama Rony, kalau Salma anak om satu-satunya. Titip dia, jangan dirusak hatinya ya? Dia anak baik, tulus, kalau sudah milih kamu pasti baginya kamu yang terbaik baginya. Jadi om titip anak om ya?"

Rony hening, bingung kemana arah pembicaraan papa Salma? Mengapa harus titip, memangnya dia penitipan barang? Rony memandang Salma meminta bantuan jawaban, namun gadis itu tidak memberikan jawaban apapun.
Rony ingat pesan orangtuanya bahwa dia harus hormat pada semua orang yang lebih tua, akhirnya Rony mengiyakan dengan sopan.

"Baik om"

"Ya udah di lanjut nak, selamat berkencan ria kalian berdua"

Doni Harith mengakhiri call sepihak tanpa aba-aba. Rony menaikan alisnya saat mendengar kata "kencan" dan mengembalikan ponselnya ke Salma. Ia menekuk wajahnya dan emosinya mulai naik lagi.

"Kencan?" tanya Rony pada Salma yang lagi-lagi tidak memberikan jawaban.

"Lu punya utang penjelasan ke gue"

"Iya"

"Yaudah jelasin" ujar Rony.

"Sorry " cicit Salma.

"Gue minta lu jelasin, bukan minta maaf!"

"Gausah nyolot, gue juga gak mau diposisi sekarang!" nada bicara Salma meninggi karena terpancing emosi.

“Ya udah ini salah lu, apa maksud bokap lu barusan? dan kenapa harus gue?”

“Gausah sok jahat bisa gak sih? gue mau ngomong baik-baik sama lu”

“Oh ya? ini yang lu bilang ngomong baik-baik? Pake nada tinggi dan nyolot itu baik? iya?”

“Gue baik kalo lo baik, gue judes kalo lo judes, simpel!” Gadis itu hendak berlalu pergi namun dengan sigap Rony meraih lengannya dan menariknya kembali.

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang