Disclaimer!!!! ⚠️⚠️
Cerita tidak berdasarkan kisah nyata
Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe
Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘
Punten punten punten 🙏🤘
🌓🍣🍣🍣🌗
“Ini cincin lamaran dari kami, mama papa Rony buat Salma. Tante lihat Rony sayaaaaaanggg banget sama kamu jadi tante sama om sudah sepakat buat kalian bersama sampai tua” ujar Lisa.
Salma menggenggam tangan Rony yang ada di bawah meja. Rony membalas genggaman gadis itu dengan erat dan mengelus bagian atas tangan itu seakan berbicara “Tenang Sal, lu gak sendiri, ada gue nanti kita hadapi berdua ya”
“Gimana Sal? Ron?” tanya Lisa pada keduanya.
Salma hanya terdiam sejak tadi, dia ingin menjawab namun masih belum tau jawaban apa yang harus dia keluarkan. Rony? Tidak ada yang berbeda, Rony juga masih terdiam dengan pikirannya sendiri.
“Ron?” Melvin menyadarkan anaknya.
“Rony nggak tau pa, ma, om, te” ujar Rony.
“Lho kok nggak tau? Katanya Salmanya Rony?” ujar Lisa bingung.
“Iya... tapi buat sekarang Rony sama Salma masih mau pacaran dulu, nggak keburu-buru ke arah sana. Ya kan Sal?”
“Hm? Apa?” Salma tergagap.
“Aku tadi bilang kalau kita mau pacaran dulu, nggak terburu-buru untuk menikah. Ya kan?” ujar Rony sambil menberikan kode lewat matanya agar Salma setuju.
“Kamu mikir apa sih nak?” tegur Sisca.
“Maaf maaf Salma nggak fokus, Salma belum siap buat ke arah sana ma. Betul kata Rony, kita jalanin dulu yang ada ya?” ujar Salma.
“Umur kamu udah nggak muda lagi lo Sal” ujar Sisca.
“Nggak papa, umur bukan patokan ma. Selama Luna Maya masih belum menikah, umur aku masih aman buat melajang ma hehehe” ujar Salma sambil mencoba untuk mencairkan suasana yang menegang.
“Hus, kamu itu kalau bicara suka ngawur. Kalau kamu berpatokan ke Luna Maya, terus orangnya memilih buat nggak nikah gimana?” tegur Doni.
“Paling enggak lamaran aja dulu, buat mengikat hubungan kalian, buat tanda kalau kamu serius dan hubungan kalian juga nggak menggantung. Nanti kita naikin statusnya pelan-pelan ya? Nanti kita adakan acara tunangan yang matang persiapannya. Terus kalau Salma sudah siap kita adain acara nikahan yang megah buat kalian berdua” tutur Melvin.
“Paling tidak terima dulu niat baik kami Sal, tante sama om kan udah beli cincin ini buat kamu Sal” ujar Lisa.
“Em.... Salma boleh bicara empat mata sama Rony dulu?” ujar Salma akhirnya.
“Boleh, mau sekarang? Atau mau dipikir sama pulang aja?” tanga Melvin.
“Sekarang aja om” ujar Salma.
“Yuk Ron” ujarnya lagi.
🌓🍣🍣🍣🌗
Salma menarik tangan Rony yang sudah ia genggam sedari tadi. Rony mengikuti langkah gadis itu dengan sangat menurut. Salma menarik Rony keluar cafe, mereka ke arah parkiran, dan Salma meminta Rony membuka pintu mobilnya. Mereka berdua memasuki mobil untuk berbucara benar-benar hanya empat mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (END)
Roman pour AdolescentsSalma si anak baik, bertemu dengan Rony si anak batu. Banyak gelombang besar namun tidak membuat keduanya gentar. Banyak dukungan sana sini, yang membuat gunung es yang super tinggi perlahan-lahan mencair dan menjadi air yang mengiringi kapal mereka...