Rony menghempaskan tubuhnya ke kasur kesayangan di ruangannya. Dia merasa sangat lelah, sebagai anak pendiam, dia merasa energinya sangat habis hari itu. Bagaimana tidak? Seharian ini dia dibuat gila oleh Paul Julio Wilson, sahabat gilannya yang sudah menemani dia sejak masa TK sampai mereka menginjak SMA. Sehari ini Paul mengajaknya dari berkeliling kota, cari cewe katanya. Mereka bertemu sangat banyak orang dari tongkrongan 1 ke tongkrongan lain gara-gara paul, sedangkan Rony bukan tipe anak yang suka nongkrong. Dia cenderung merasa tidak nyaman di tempat ramai, tidak suka memulai percakapan dengan orang asing, dan tidak suka orang banyak bicara.
Rony merogoh sakunya mengambil HP nya yang sedang berteriak-teriak. Dilihatnya nama yang muncul di layar Hp dia sekarang "Paul si pengganggu no 1"
"Anjing! baru juga pisah udah ganggu aja nih bocah" batin Rony kesal.
Rony memilih mereject telepon dari sahabatnya itu dan memilih mematikan ponselnya. Dia merasa lelah, butuh tidur untuk mengembalikan energynya. Tidak sampai 15 menit Rony sudah tertidur pulas dengan posisi masih menggunakan jaket dan sepatu, ia terlalu lelah untuk melepaskan semua itu.
Baru setengah jam Rony memejamkan mata ia sudah terbangun dengan suara gaduh yang ada di pintu apartemennya.
Tok tok tok
Bruk bruk bruk
Woy Ron, buka gak, atau pilih gua dobrak nih pintu?!"
"Arrrgghhh...!!" Rony mengerang kesal dan terpaksa beranjak dari tempat tidurnya untuk membuka pintu kasar.
"Lu ngapain sih anjeeeng!! Gue ngantuk Paul, mau tidur, please lah jangan ganggu ah elah!"
"Dih kok ngamuk? jangan sensi napa bang, lu ganteng kalo marah"
"Taiiiiikkk! lu ngapain sii? gue mau tidur Paul, bisa ga sih biarin bentaran doang gue tidur"
"Bangun, siap-siap deh lu, ayo kita cabut" ucap Paul santai tanpa menghiraukan temannya yang sedang marah.
"Seharian ini kita udah cabut Paul! Mau kemana lagi sih"
"Party yok? mau gak?"
"Orang gila mana yang party maghrib-maghrib gini anjer, yang ada malah kesurupan masal. Dah lah! mending lu pulang, gue biar bisa tidur sampai besok"
"Ya udah iya kalau gitu lu tidur aja, gua numpang bentar disini nanti kalo mau berangkat party gua bangunin ya?"
"Ck serah lah, dah minggir dulu, lu di sofa aja, gua mau tidur, dan jangan ganggu dulu OK?"
"Siap bosku!! Gue nunggu sambil main PS boleh? "
"Boleh tapi jangan berisik, kalau berisik lidah lu gue potong " ancam Rony.
"Oke, selamat tidur Rony ganteng" ucap Paul yang berakhir dilempar bantal oleh Rony yang sudah mulai memejamkan matanya.
Rony dan Paul memang sudah seperti saudara kembar dengan sifat yang berbanding terbalik. Rony cenderung pendiam, susah bergaul, dingin, mudah marah. Paul lebih ke aktif, suka nongkrong, banyak bicara, bahkan mulut Paul adalah part paling berbahaya yang dia punya. Tidak jarang mulut berisik Paul berhasil membuat marah seorang Rony Bryan Edison. Biarpun sering bertengkar, mereka tetap saling peduli. Paul selalu jadi garda terdepan sahabatnya jika ada masalah, begitu pula sebaliknya.
💙🍣🍣🍣💙
Daniel Kudanil Berisik
Bro dmn? Nongkrong yok?
Me
Gas, ajak Rony boleh?
Daniel Kudanil Berisik
Ah ga asik tuh anak, gausah lah ntar diem doang
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (END)
Fiksi RemajaSalma si anak baik, bertemu dengan Rony si anak batu. Banyak gelombang besar namun tidak membuat keduanya gentar. Banyak dukungan sana sini, yang membuat gunung es yang super tinggi perlahan-lahan mencair dan menjadi air yang mengiringi kapal mereka...
