43 - Rencana Rony

4.1K 264 2
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Beberapa bulan kemudian Salma sedang menyibukkan diri dengan bekerja. Ya, wanita itu tetap bekerja walaupun sudah punya anak. Namun, ia tetap meminta untuk WFH. Sedangkan Novia mem-backup keperluan lain yang ada di kantor. Hampir setiap hari Salma meeting secara virtual agar tetap bisa bekerja sembari menjaga Sharon.

Menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karir dari rumah membuat pekerjaan Salma berlipat ganda. Kadang ia harus mengecek dokumen sembari menyusui anaknya, kadang juga ia harus menyiapkan makanan untuk Rony sambil menggendong Sharon. Tidak jarang Salma tidur di bawah jam 9 malam karena terlalu lelah.

Jam 6 sore Rony baru pulang dari kerja. Setelah beberes diri, ia melihat Salma sedang memasak sambil menggendong Sharon yang sedang tidur. Melihat hal tersebut ia tidak tega dan memutuskan untuk membantu istrinya.

“Ca”

“Ya Bu?”

“Kamu istirahat aja, biar aku yang gendong Sharon”

“Eh, aku nggak papa Bu. Kan Bubu baru pulang kerja, pasti capek”

“Enggak kok, Bubu nggak capek. Caca yang kelihatan capek, istirahat ya? Atau seenggaknya pilih salah satu kegiatan, jangan dikerjain semua nanti Caca kecapekan”

“Udah gapapa bu, kan udah kewajiban aku buat nyiapin makan suami, sama menjaga anak” ujar Salma kekeh.

Rony beranjak dari tempatnya untuk mendekat ke istrinya.

“Aku tahu ini udah kewajiban kamu...” Rony mematikan kompor, “...tapi bukan berarti kamu yang harus ngerjain semua sendirian...” Rony meraih tangan Salma dan membawanya ke kursi sambil terus berbicara.“.....kamu punya aku yang bakal bantu kamu. Aku suami kamu, aku juga dadynya Sharon. Jadi jangan dilakuin semua sendiri, bisa?” ujar Rony lembut dan mengelus salah satu tangan Salma yang bebas.

“Tapi Bu...”

“Ssssstttt... Gausah bantah ya? Kita bagi tugas ya? Kamu memang istriku, tapi sebenernya semua pekerjaan rumah tangga dan mencari nafkah itu tugas aku sebagai suami kamu sayang. Maaf aku belum bisa bantu masak soalnya memang belum jago aja. Nanti kalau aku udah jago, biar aku yang kerjain semua tugas rumah tangga, kamu duduk manis aja oke?” ujar Rony mengakhiri kalimatnya.

“Yah kamu nanti capek banget banget banget Bu, jatohnya Caca yg ngerepotin Bubu”

“Caca nggak pernah ngerepotin apapun, sudah tugas suami buat menafkahi istri lahir batin. Yang aku bilang termasuk nafkah buat kamu sayang. Kamu cuma boleh bantu aja, gak boleh ambil semuanya. Bukannya suami istri harus saling mengisi?”

Salma tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Salma sangat bersyukur menikah dengan seorang Rony. Lelaki selalu peduli padanya bahkan dari hal kecil sekalipun. Rony selalu mengupayakan agar Salma tidak kelelahan, namun seringnya tetap kelelahan karena gadis itu tidak mau merepotkan suaminya, padahal Rony sangat senang direpotkan oleh Salma.

“Terimakasih Bubu” ujar Salma sambil meneteskan air mata yang reflek ia hapuskan.

“Nggak usah nangis sayang, udah kewajiban aku kok” ujar Rony sambil mengelus puncak kepala Salma.

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang