15 - Surprise

5.5K 333 5
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Rony dan Salma memasuki salah satu cafe terbesar yang ada di Jakarta. Cafenya terlihat sangat mewah dengan hiasan lampu gantung di tengah ruangan. Di setiap meja terlihat ada lilin kecil dan ada minibar di ujung cafe. Selain itu, meja sudah tertata rapi dengan alat makan dan minum di semua bagian meja.

“Kak untuk reservasi tempat atas nama Melvin Edison” ujar Rony pada salah satu pelayan.

“Tunggu sebentar ya kak” Rony dan Salma mengangguk.

“Untuk atas nama Melvin Edison bisa langsung ke meja nomor 6 kak, sudah kami persiapkan semuanya. Mau saya antar?”

“Enggak usah diantar gapapa kak, langsung aja saya cari meja no 6 nya ya? Terimakasih ”

“Baik kak, sama-sama”

Rony meraih tangan Salma dan menggenggamnya dengan erat. Mereka berjalan mencari meja yang dimaksudkan. Salma sengaja diam tanpa perlawanan saat Rony menggenggamnya, karena ia tahu kalau pria itu hanya ingin acting mereka bagus di depan orang tua Rony.

Tidak lama dari itu mereka sudah menemukan mejanya yang masih kosong. Kali ini mereka harus menunggu dulu karena orang tua Rony belum terlihat batang hidungnya.

“Udah gue genggam erat banget itu tangan ternyata mereka malah belum dateng. Sorry ya Sal”

“Halah santai, gue bisa ngerti. Mending lu hubungin mereka deh, bilang kalau kita udah sampai” Rony menjawab dengan anggukan setuju.

Baru saja Rony meraih ponselnya di saku, di ujung matanya melihat orang tuanya berjalan dari arah pintu masuk.

“Mereka disini, siaga satu. Senyum lebar, jangan grogi, jangan takut. Lu aman, ada gue” ujar Rony tepat di telinga Salma sambil mendekatkan badan gadis itu padanya.

Badan Salma sedikit menegang. Bukan karena grogi sama orang tua Rony, namun jaraknya dan Rony terlalu dekat sekarang. Ia tetap mengontrol ekspresi wajahnya dan mencoba tersenyum menuruti perkataan Rony.

“Halo Pa” ujar Rony sambil tersenyum manis.

“Halo Ron, sudah nunggu lama ya kalian?”

“Enggak kok pa, baru aja sampai ini tadi. Ya gak Sal?” tanya Rony ke Salma.

“I...iya baru aja kok om”

“Halo... kenalin, saya Melvin. Saya papanya Rony”

“Halo om, saya Salma” ujar Salma sambil mencium punggung tangan Melvin.

“Aduh cantik, sopan, suka deh mama lihat kalian bersama” ujar mama Rony girang.

“Sayang, kenalin ini mamaku. Namanya Mama Lisa” Rony mengenalkan mamanya.

“Halo tante, aku Salma” ujar Salma sopan.

“Cantik sekali kamu Sal. Pantes Rony bucin banget. Masa ya, kemarin om dateng ke apartemennya dia. Bilang kalau kamu mau diumpetin dari om alasannya -Salma punya Rony- duh gemes banget kalian” ujar Melvin tanpa jeda.

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang