17 - Tunangan atau...

6.2K 312 7
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Salma dan Rony kembali memasuki cafe setelah mereka resmi menjadi pasangan yang sesungguhnya. Tangan mereka saling berpaut dengan erat. Langkah Salma terasa jauh lebih ringan dari yang tadi, hatinya juga terasa lebih lega, begitu pula dengan Rony. Senyum tidak berhenti merekah di bibir Rony. Hati keduanya sedang berbunga-bunga sekarang. Rony menarikan kursi untuk memberi jalan Salma duduk. Kedua orang tua merasakan perbedaan mood di anak-anaknya.

“Bau-baunya ada yang lagi seneng nih?” goda Dony.

“Anak mama kenapa, baru juga ngobrol berdua nggak sampai setengah jam, moodnya bisa berubah 180 derajat lo” goda Sisca

“Hm? nggak papa, tanya Rony aja ma”

“Gemes banget sih, gapapa kalau kalian nggak mau cerita, kalian juga berhak punya privacy” ujar Melvin

“Jadi gimana? Mau langsung ambil cincin sebagai lamaran, atau mau dipakai saja sebagai hadiah dari kami Sal?” tanya Lisa.

Salma menatap wajah Rony seakan meminta dukungan atas hal yang mau dia putuskan. Rony memberikan senyum yang menghangatkan dan menganggukan kepalanya untuk meyakinkan.

Salma mengambil cincin tersebut, yang diambil di cincin yang untuk pria. Ia pakaikan di jari tengah tangan  kanan milik Rony.

“Lho kok jari tengah sih Sal?” tanya Sisca.

“Hehe, Salma terima cincin ini cuma buat mengikat hubungan Salma sama Rony aja, tapi belum ke tahap itu ya om, tante, pa, ma. Jadi izinkan Salma sama Rony menentukan jalan kami sendiri. Untuk saat ini, kami mau fokus untuk hubungan ini dulu, dan belum terburu-buru untuk menikah. Kami masih baru saja menemukan titik terang di hubungan ini, jadi kami mohon untuk tidak di paksa menikah dulu, boleh?”

“Tentu boleh, cincinnya diterima saja Tante sudah sangat senang Sal” ujar Lisa.

“Maaf ya semuanya, kalau kami belum bisa menuruti kalian untuk buru-buru nikah dahulu” ujar Rony.

“Nggak papa, kami siap menunggu. Asalkan kamu tetap jaga Salma, lindungi dia, sayangi dia, bahagiakan dia ya Ron. Om yakin kalau kamu pasti bisa lakuin semua buat Salma” ujar Dony tulu yang dijawab dengan anggukan yakin dari Rony.

Kini giliran Rony untuk mengambil cincin yang ada di kotak tersebut. Dia memasangkan dengan manis di jari tengah sebelah kiri.

“Kok yang kamu di kanan, yang Salma di kiri Ron?” tanya Lisa bingung.

“Biar kalau pegang tangan Salma nggak repot kena cincin” ujar Rony.

“Modus banget anak siapa kamu nak?” ujar Melvin sambil tertawa.

“Rony janji buat selalu jaga anak om, Rony akan berusaha membuat Salma terus bahagia dan tersenyum om, te”

“Syukurlah, kamu tau kan kalau seorang lelaki yang dipegang adalah janjinya Ron?” Rony mengangguk.

“Om sama tante percayakan Salma ke kamu ya Ron”

“Baik om”

“Cantik ya cincinnya dipakai Salma?” ujar Lisa.

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang