35 - Check up

5.8K 361 5
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Salma dan Rony berada di salah satu rumah sakit ibu dan anak terbesar di Jakarta. Mereka ada di antrian dokter kandungan dengan pasien yang lumayan banyak hari itu. Banyak pasangan yang sedang mengantre. Karena baru pertama dan belum reservasi membuat mereka mendapatkan nomor antrean terakhir.

Salma duduk dengan tidak nyaman di tenpatnya. Melihat yang antri dengan sebagian besar sudah membuncit membuat dia merasa semakin gusar. Rony meraih tangan istrinya dan menenangkan.

“Nggak usah takut, ada aku” kata Rony.

“Kita bisa tunggu di mobil aja nggak sih bu? Takut”

“Eh, nanti kalau nggak tau gilirannya gimana?”

“Antrian masih banyak, kita belakang sendiri. Kayaknya masih lama deh ini” kata Salma.

“Yaudah ayo, mau tunggu mobil apa tunggu kantin aja? Biar bisa makan”

Mendengar kata makan Salma langsung bersemangat. Ia merasa perutnya lapar sedari tadi.

“Kantin aja deh, yuk. Laper” kata Salma dengan wajah polos.

“Dasar, gemes banget sih istrinya siapa?”

“Dih sama istri sendiri lupa” ujar Salma sambil beranjak pergi.

Rony ikut beranjak dari kursinya dan menyusul istrinya yang berjalan dengan cepat.

“Pelan-pelan jalannya itu lo, udah tau ada dedek ih!” omel Rony.

“Eh iya lupa hehe” Salma langsung memelankan langkahnya.

Rony tersenyum melihat tingkah istrinya. Semakin menggemaskan menurutnya.

Mereka berdua sampai di kantin yang terletak di bagian belakng Rumah sakit itu. Salma langsung menuju salah satu meja dan melihat menunya.

“Caca sayang mau makan apa?”

“Bubur ayam aja deh”

“Eh kok ada deh nya?”

“Bingung bu, pingin semua tapi perutnya cuma muat satu makanan aja” ujar Salma sambil menunjukan wajah memelasnya.

Rony tidak tahan melihatnya, ia mengacak lembut puncak kepala istrinya.

“Gemes banget tingkahnya. Udah beli satu makanan dulu ya? Nanti kalau masih laper boleh ambil yang lain. Oke?” Salma mengangguk patuh.

“Jadinya bubur ayam nih?”

“Iya bubur ayam aja dulu” ujar Salma lagi.

“Aku pesan yang lain kalau enak punya aku awas aja kalau kamu minta ya” goda Rony.

“Ya nanti tetep dong aku cobain makanan kamu hehe”  ujar Salma sambil memberikan cengirannya.

“Yaudah selain bubur ayam kamu mau makan apa lagi?”

“Em… soto boleh?”

“Boleh, yaudah aku pesankan buat kamu dulu ya sayang, tunggu sini” lagi-lagi gadis itu hanya mengangguk patuh pada suaminya.

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang