19 - Makan Sate

5.7K 341 2
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Tidak selang lama, motor Rony diparkirkan di salah satu penjual sate di pinggir Kota Jakarta. Terlihat tempat makannya masih ramai, sampai-sampai hanya tersisa 1 meja terakhir saja. Rony menggandeng tangan Salma dan menasuki tempat makan itu. 

"Makan sate mau kan Sal?"

"Bebas, aku nggak memilih makan kok Ron. Asal jangan bakso aja aku gas"

"Bakso?"

"Iya, aku nggak bisa makan bakso"

"Kenapa Sal?"

"Pernah nggak sengaja menelan tulang dari bakso urat dulu waktu masih kecil. Tertelannya di 3 waktu yang berbeda dan 3 bakso yang beda semua. Jadi aku memilih nggak makan bakso" ujar Salma. 

Rony tertawa mendengar cerita Salma. Membayangkan trauma dengan bakso hanya karena tulang kecil saja membuat Rony merasa sedikit geli.

"Jadi kemusuhan nih sama bakso?" tanya Rony di sela ketawanya.

"Musuh maksimal" ujar Salma yakin. 

"Yaudah, ini mau sate ayam apa kambing Sal?" 

"Semua boleh?" tanya Salma malu-malu.

"Boleh lah, aku pesen 1 porsi ayam sama 1 porsi kambing ya? Nanti kita sharing makannya gapapa?"

"Boleh, nasinya jangan sampai lupa, sama teh panas ya Ron?" Rony mengangguk dan memesanya dengan cepat. 

"Gimana tadi Nabilanya? Marah dia?" tanya Rony membuka percakapan lagi. 

"Enggak, dia malah seneng katanya kalau aku jadi kakak iparnya"

"Iyalah, orang cantik begini kakak iparnya. Mana baik pula" puji Rony.

"Ish.. terbang nih gue nih, terbang nih" ujar Salma salah tingkah.

"Gemes banget sih" ujar Rony sambil mencubit gemas pipi Salma. 

"Ish Rony....." rengek Salma tidak suka. 

"Berhasil" batin Rony. Lelaki itu memang sengaja agar Salma merengek menyebut namanya. Itu ada part favorit Rony. 

"Apaaaaaaaa" Rony menjawab rengekan Salma. 

"Ish nyebelin" ujar Salma cemberut. 

"Tapi sayang kan" goda Rony lagi, kali ini sukses membuat Salma memukul lengannya dengan gemas. 

"Permisi, pesanannya siap ya kak. Sate ayam seporsi, sate kambing seporsi, nasi putih, teh panas 2, ada yang kurang?"

"Pas kak, komplit, mantap" ujar Rony sembarangan dengan mengacungkan jempolnya. 

"Baik kalau begitu, terimakasih"

"Sama-sama" ujar keduanya. 

Mereka memulai makan mereka, Rony mengambilkan Salma beberapa tusuk sate dan ia letakkan di atas nasi Salma. 

"Makan yang banyak sayang, pasti laper kan?" ujar Rony.

"Terimakasih Ron" ujar Salma malu-malu. 

Mereka menikmati makan malamnya sembari mengobrol ringan. Tiba- tiba wajah Salma berubah menjadi serius dan sedikit panik. 

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang