32 - Pindahan

6.6K 329 0
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Sehari setelah Salma dan Rony kembali ke Jakarta, mereka memutuskan untuk tinggal dan berpindah ke apartemen Rony. Sedangkan apartemen Salma dibiarkan untuk tempat tinggal Novia sendirian.

Salma sedang membereskan baju-baju dan barang yang penting-penting saja. Ia sengaja tidak membawa sampai semua barang karena malas kalau membawa barang banyak dan berat.

Hari ini mereka berpindah dibantu dengan Novia yang membereskan baju-baju Salma. Rony juga ikut andil dalam pindahan istrinya. Mereka masih mempunyai cuti menikah yang mereka minta pada orang tua masing-masing. Yah namanya juga anak yang punya perusahaan, memanfaatkan previlage sesekali tidak masalah bukan?

“Ca, ini daleman kamu kok buuuuwanyaaaaaakk banget di lemari sebelah sini” ujar Rony tanpa dosa.

“HEH! CK Ronyyyyyyyyy!!!” rengek Salma.

Novia tertawa terbahak-bahak melihat adegan di depannya. Sangat random.

“Kenapa?” Rony masih tidak mengerti kesalahannya, wajahnya bertanya dengan ekspresi bingung dengan mulut sedikit terbuka.

“Jangan yang itu ih, ada Novia lo kok nggak jaga privasi istrinya sih” Salma kali ini sambil cemberut.

“Halah kenapa jadi gue? Gue juga sering nyuciin daleman lu Sal”

“Tapi Nop.... Ah ck lu mah sama aja”

“Kenapa? Malu? Gengsi? Orang suami lu sendiri ngapain gengsi sih”

“Malu Nop”

“Halah los, Rony malah suka kalau dikasih yang macem itu. Ya gak Ron?”

“Yoi” jawab Rony singkat, takut ditimpuk Salma.

“Tuh kaaaann”

“Ah tau ah males sama kalian berdua” Salma ngambek.

“Bah, kau udah tua, udah kawin, masih gampang ngambek rupanya? Kau balik aja jadi perawan lagi bisa?”

“Berisik mak!” ujar Salma sambil berlalu pergi ke bagian yang lain sambil tetap cemberut.

Melihat hal itu Rony tidak tinggal diam. Ia beranjak dari duduknya, menghampiri istrinya dan mengecup singkat kening gadisnya.

“Masih mau ngambek hm?” bisik Rony tepat di telinga Salma, namun gadis itu tidak bergeming.

“Bisa marah sama aku?” tanya Rony lagi. Kali ini Rony memeluk Salma dari belakang dan menggoyangkan tubuh Salma ke kanan kiri.

Lagi-lagi tidak berefek. Salma masih marah dan diam saja.

“BAH!! BISA SOPAN DIKIT KLEAN HAH? AKU TAU YA KALAU KLEAN SUDAH HALAL. TAPI TEMANNYA INI DIPIKIR SEDIKIT LAH WOY! BISANYA PELUK-PELUK CIUM-CIUM DI DEPAN AKU. GILAK KALI LO!!!”

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang