50 - Masakin Istri

3.5K 233 3
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Nasihat Salma maupun Rony terbukti ampuh untuk hubungan Paul dan Nabila. Terlihat dari mereka yang sudah sama-sama mantap untuk menikah. Paul belum melamar Nabila secara resmi, hanya saja ada kemajuan dari kekasih hatinya yang sudah lagi tidak kabur-kaburan ketika diajak membicarakan perihal pernikahan. Rony memberikan waktu untuk keduanya agar saling berbicara dan mempersiapkan segala yang mereka perlukan sebelum menikah.

Hari ini mereka pulang, semua sudah siap di lobi hotel menunggu jemputan untuk kedua orang tua yang hadir disana. Terlihat Paul dan Nabila sudah tidak lagi sungkan menunjukan keromantisan mereka, padahal ada kedua orang tua Nabila disana.

"Ehem makin lengket aja nih anak perempuan papa yang ini" ujar Melvin menggoda anaknya.

"Semalam galau tuh pa, terus ke kamar Rony sama Salma. Curhat nangis-nangis, galau" Rony melapor pada sang ayah.

"Ck males, abang cepu! Mana hiperbola lagi, orang Nab nggak nangis!" ujar Nabila kesal.

"Oh iya? Kamu kasih saran apa adik kamu Ron sampai-sampai lengket banget gitu" ujar Melvin lagi.

"Caca yang keren pa, nasehat Caca di serap habis sama Nabila dan Paul" Rony kembali mengadu.

"Ssssst sayang, nggak boleh cepu gitu ah ke papa" tegur Salma.

"Biarin, biar cepet menikah ini tuh. Biar mereka sat set sat set kayak kita" bisik Rony.

"Jadi kapan mau main ke rumah Paul?" tembak Melvin langsung.

"Em.... se.. secepatnya om!" ujar Paul gelagapan.

"Grogi ditanya camer ya Powl?" tembak Dimansyah.

"Siapa sangka si paling banyak gula tiba-tiba kicep di depan camer guys" goda Nayl.

"Ciyeeeeee grogi ciyeeeeee" para teman-temannya semakin menggoda Paul dan Nabila.

Bukannya marah, yang digoda semakin salah tingkah. Paul menahan malu hingga telinganya ikut berwarna merah.

"Merah banget Powl?" ujar Rony yang membuat tawa semua orang disana semakin meledak.

"Udah-udah kasihan Paul kalau kalian godain terus. Kita pulang dulu ya semua? Itu supirnya sudah datang. Powl masih ingat rumah Rony kan?" tanya Melvin

"Masih om"

"Ya sudah, om tunggu bertamunya. Pintu rumah om selalu terbuka buat kamu sama keluarga kamu ya. Om tunggu"

"Baik om, hati-hati di jalan" ujar Paul.

Para orang tua pun meninggalkan hotel duluan.  Saat ayah Rony berlalu tanpa disadari Paul langsung merosot ke lantai lemas.

"Eh eh eh Powl, kenapa lu" tanya Dimansyah panik.

"Bentar Dim, jantung gue gak aman. Rasanya mau copot, bikin kaki gue lemes banget!" ujar Paul.

Semua yang tersisa langsung tertawa melihat tingkah Paul. Pria berparas bule itu memang suka melawak di tongkrongan, tapi melihat sisi lain Paul membuat mereka tidak bisa menahan untuk tidak tertawa. Berbeda dengan yang lain, Nabila malah berjongkok di sebelah Paul dan menepuk-nepuk punggungnya untuk menyalurkan ketenangan.

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang