53 - Rezeki Menyenangkan Istri

3.1K 273 11
                                    

Disclaimer!!!! ⚠️⚠️

Cerita tidak berdasarkan kisah nyata

Gue cuma anak ikan yang terus melawan arus. Gue ga bakal turun dari kapal walaupun ombaknya segila apapun hehe

Buat klean yang bukan anak ikan tolong jangan hujat gue ya 🤘

Punten punten punten 🙏🤘

🌓🍣🍣🍣🌗

Paul menutup panggilannya dan kembali fokus pada wanita di hadapannya. Ya, dia sedang makan dengan Nabila di mall Rony.

"Sudah?"

"Sudah Nab, ini tadi Rony minta dibeliin rumah"

"Hah rumah apa? Kak Paul mau kasih rumah ke abang?"

"Heh enggak, cuma titip beliin aja dia Nab" ujar Paul sambil terkekeh

"Nitip kok nitip beli rumah. Orang normal tuh nitip kue, nitip martabak manis atau apa kek gitu. Agak laen emang keluargaku ini" ujar Nabila.

"Hehe kamu udah hafal lah gimana abangmu Nab"

"Lagian kenapa abang nggak kesini sendiri sih?"

"Katanya sih tadi dia dari sini Nab, mau beli rumah tapi sama Salma ditarik pergi soalnya harganya mahal. Nah ini tadi Rony telepon buat minta tetep beli, tapi jangan bilang Salma ya?"

"Kok nggak bilang lagi?"

"Another surprise katanya"

"Bang Rony kebiasaan ya kak?"

"Dia mah tujuannya Salma seneng dulu"

"Senangnya jadi Kak Salma"

Hening.. Paul tidak merespon kekasihnya. Cukup lama keheningan menyelimuti mereka sampai akhirnya Paul kembali angkat suara.

"Maaf ya Nab" ujar Paul tiba-tiba.

"Hah? Kok maaf?"

"Maaf kalau aku belum bisa nyenengin kamu kayak Rony nyenengin Salma. Aku kalah jauh sama Rony, maaf ya"

"Heh" Nabila reflek memukul lengan kekasihnya. "Ngomong sekali lagi"

"Ya kan aku nggak enak sama kamu kalau kamu nggak bisa dapetin kebahagiaan yang sama kayak Salma"

"Aku ngak butuh kebahagiaan yang sama kak..."

"Terus? Butuhnya apa?"

"Butuhnya cuma bahagia berdua sama Kak Paul sampai dipisahkan maut hehe"

Mendengar itu Paul tidak bisa mengontrol ekspresinya. Wajahnya memerah bahkan telinganya ikut memerah dengan sempurna. Paul dibuat salah tingkah saat mendengar kalimat Nabila.

"Nikah besok aja kita yuk? Gak tahan aku mau bahagiain kamu dengan caraku Nab"

Kini giliran Nabila yang salah tingkah dengan kalimat Paul.

"Ngomong-ngomong soal nikah, sampai mana obrolan kita sebelum bang Rony telepon tadi?" tanya Paul mengalihkan pembicaraan.

"Sampai mau tunangan dulu atau langsung nikah" ujar Nabila.

"Oh iya, kalau aku sih tunangan dulu buat mengikat hubungan kita gitu maksudnya. Kalau kamu gimana?"

"Kalau aku terserah Kak Paul aja"

"Jangan dong, aku mau sesuai yang Nabila mau aja"

"Kita ketemu orang tua aku dulu aja ya? Nanti Kak Paul bilang ke mereka buat ambil Nabila. Kita omongin semua bareng-bareng sama mereka"

Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang